“Dan mereka akan dibawa ke
hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami,
sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali pertama. bahkan kamu mengatakan
bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi)
perjanjian. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang
bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya. Dan mereka berkata :
‘Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan
tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Dan mereka dapati apa
yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang
pun.” (Qs Al kahfi : 48-49)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan
bahwa manusia dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan lapar, haus, tidak berpakaian, dan keletihan.
Barangsiapa yang ketika di dunia sering memberi makan karena Allah, maka Allah
akan memberinya makan. Barangsiapa yang ketika di dunia sering memberi minum
karena Allah, maka Allah akan memberinya minum. barangsiapa yang ketika di
dunia sering memberi pakaian karena
Allah, maka Allah akan memberinya pakaian. Barangsiapa yang berbuat amal
kebaikan karena Allah, maka percayalah bahwa Allah akan memberikan kenikmatan
pada hari itu (HR Muslim)
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “....Yaitu hari (yang
pada waktu itu) pada saat ditiup sangkakala, lalu kamu (bangkit hidup) serta
datang berkelompok (ke padang Mahsyar) (Qs An-Naba’ : 18)
Dari ayat tersebut kemudian Mu’az bin Jabal memohon
penjelasan dari Rasulullah Saw. Lalu Rasulullah menjawab, “Wahai Mu’az bi
Jabal, sesungguhnya engkau menanyakan masalah yang sangat besar.” Kemudian air
mata Rasul mengalir sambil bersabda, “Manusia dari kalangan umatku akan
dikumpulkan dalam sepuluh golongan. Allah membedakannya antara satu dengan
lainnya dengan mengubah rupa mereka. (1) Ada yang menyerupai kera. (2) Ada yang
diubah seperti babi. (3) Ada yang kakinya di atas kepala di bawah. (4) Ada yang
buta dan terusir. (5) Ada yang buta dan tuli tanpa dapat memahami apa-apa. (6) Ada yang
mengunyah lidah mereka sendiri yang terjulur hingga ke dada mereka,
sedangkan air liur mengalir deras dari mulut mereka. (7) Ada yang buntung
tangan dan kakinya. (8) Orang yang dipanggang di atas api. (9) Ada berbau
busuk, lebih busuk daripada bangkai. (10) Ada yang memakai pakaian labih dari
minyak ter.
(1)
Orang yang menyerupai kera adalah orang yang suka menceritakan keburukan orang
lain (Ghibah). (2) Orang yang seperti babi adalah orang-orang yang makan makanan haram. (3) Orang yang
kepalanya dibawah dan kaki di atas adalah orang-orang yang memakan riba. (4)
Orang yang buta adalah mereka yang melakukan kedzaliman dalam menjatuhkan hukuman
kepada orang lain selama masa hidup di dunia. (5) Orang yang tuli danbisu
adalah mereka yang merasa kagum dengan amal perbuatannya sendiri. (6) Orang
yang mengunyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang
perkataannyaberbeda dengan perbuatannya. (7)
Orang yang buntung kaki tangannya adalah orang yang suka menyakiti
tetangga. (8) Orang yang dipanggang di atas api adalah orang yang suka
mengadukan perkara manusia kepada pemerintah. (9) Orang yang berbau lebih busuk
dari bangkai adalah mereka yang selalu menuruti hawa nafsu syahwat dan
kesenangan serta tidak menunaikan hak Allah dan harta benda mereka. (10) Orang
yang memakai pekaian labuh dari minyak ter adalah orang-orang yang angkuh lagi
menyombongkan diri.” (HR Muslim)
Pembaca, selama
masih berada di dunia ini kita boleh memilih dari kesepuluh orang itu atau
tidak sama sekali. Kalau saya ingin sekali dan terus berusaha untuk tidak sama
sekali masuk ke dalam golongan orang 10
tadi. Bagaimana caranya adalah dengan terus belajar, memahami dan terus menuju
ke arah takwa sebagaimana yang diinginkan oleh Allah Swt. Insya Allah dengan
cara itu saya dan pembaca akan bisa terhindar dari mereka. Amin.
Oh
iya, pembaca jangan pernah berfikir karena di padang Mahsyar nanti semuanya
pada telanjang, terus mereka saling melihat. Apalagi sampai berfikir “Wah gede
banget punya dia,” jangan ya?! ini jawabannya.
Muslim
meriwayatkan sebuah hadits dari Aisyah ra, ia berkata : Aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda, “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam
keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aku barkata,
‘Wahai Rasulullah, kalau begitu kaum laki-laki dan wanita bisa saling memandang
satu sama lainnya?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, urusan pada hari itu
sangat dahsyat dari sekedar saling
memandang satu sama lainnya.”
Bahkan
Tarmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra, Nabi Saw bersabda, “Kamu
akan dikumpulkan tanpa beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan.” Seorang
wanita berkata, “Mungkinkah sebagian kita memandang aurat sebagian yang
lain?” Beliau menjawab, “Wahai Fulanah,
bagi setiap orang pada hari itu ada perkara yang cukup membuat mereka sibuk
dengan urusan dirinya.” Dan Tarmidzi mengatakan bahwa hadits ini shahih.
0 komentar:
Posting Komentar