Sebagian dialog Rasulullah saw dengan Iblis
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak
menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari
berkata kepadanya, ‘masih ada waktu, teruskan engkau kan masih sibuk dengan urusan dan pekerjaan
yang engkau lakukan‘ sehingga ia menunda shalatnya. Shalatlah dia diluar
waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan diluar waktunya itu ia akan
dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya
salah seorang setan dari setan–setan manusia
yang akan menyibukkan waktunya.
Kalau dengan usaha itu saya
masih kalah, maka akan saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat. Ketika
dalam shalatnya saya berkata kepadanya
“lihatlah ke kanan ke kiri. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu
wajahnya saya usapkan dengan tangan saya, kemudian saya menghadap di depan
matanya sembari berkata, “engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi
baik selamanya.”
Wahai Muhammad , engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh
dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau
dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka
saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam
yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya.
Kalau ia sanggup
mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai di lehernya.
Ketika ia sedang ruku, saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari
ruku’ dan saya turunkan sebelum imam turun.
Wahai Muhammad,
engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal
shalatnya, dan di Hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala
keledai.
Kalau dengan cara tersebut
saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sampai
bersuara, sedangkan ia dalam shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang
bertasbih kepadaku padahal ia sedang shalat. Kalau dengan cara itu masih juga
belum mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang
shalat. Maka ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke
dalam perutnya, sehigga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai
perangkatnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.
Bagaimana umatmu bisa
bahagia wahai Muhammad, sementara saya
memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata
kepadanya “shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang
yang diberi nikmat oleh Allah.” Saya pun berkata kepada orang yang sakit,
“Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman
“……. Dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit……”( QS. An-Nur :61
). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dengan
meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan
dimurkai.
“Wahai Muhammad ,
apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap umatmu, sementara saya
bisa memurtadkan seper enam dari umatmu untuk keluar dari Islam?,
“demikian urai Iblis secara luas mengingatkan Rasulullah untuk umatnya.
0 komentar:
Posting Komentar