Senin, 26 Desember 2011

-sudah-Pelajaran Perang dari Kisah Nabi Nuh As (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Perjalanan Nabi (Noah) Nuh As dikatakan oleh sebagian ulama adalah karena telah terjadi Kiamat Kubra (kiamat besar atau kiamat yang sebenarnya) bagian Pertama. Lalu apakah akan ada Kiamat Kubra jilid dua, tiga dan seterusnya?. Wallahu a’lam. Yang jelas kiamat sughra (kiamat kecil) sudah sangat sering terjadi di belahan bumi yang semakin renta ini. Bahkan di negeri tercinta ini tak luput dari tragedi-tragedi itu.

    1.  Tentang kapal Nabi Nuh As
Ada penelitian tentang keberadaan kapal Nabi Nuh As yang berhasil ditemukan menunjukkan bahwa kiamat besar tersebut adalah benar. Tetapi sebagian besar mengatakan bahwa semua bencana yang terjadi sejak diciptakannya bumi beserta isinya itu adalah hanya kiamat sughra (kiamat kecil). Teori kedua masih lebih kuat masuk pada logika berfikir saya. Bukankah ketika datang kiamat nanti di seluruh dunia akan terjadi seperti yang diceritakan pada Al-Qur’an surat Al Qariah, Al Waqiah, AL Qiyamah dan Al Ghasiah?. Bukankah sebelum kiamat datang akan ada tugas pertama malaikat Israfil, meniup terompet yang generasi kita Insya Allah tidak akan pernah tahu seberapa merdu suaranya. Demikian juga kita tak akan pernah tahu seberapa keras memekakkan telinga dan seberapa besar kemampuan suaranya masuk ke telinga seluruh umat manusia yang saat ini berjumlah lebih dari 5 milyar orang. Lalu bagaimana pula dengan kiamat dari golongan jin yang Allah juga mewajibkan kepada mereka untuk beribadah kepada-Nya.

Apapun  pendapat  kita,  yang jelas Nabi Nuh As dengan segala  pernak peniknya  yang luar biasa, banyak  memberikan ilmu kepada kita tentang hakekat setiap kejadian baik sebelum dan selama berlarung maupun pasca landas/berlabuh. Al-Qur’an surat Huud ayat 25 sd 49 mengisahkan dengan cukup rinci  perjalanan panjang tersebut, termasuk pada ayat 44 dikatakan bahwa kapal tersebut berlabuh atau landas di bukit Judi. Oleh ahli tafsir dikatakan bahwa bukit Judi berada di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia. Sementara argumentasi berikut mengatakan bahwa kapal Nabi Nuh As landas di Bagian Utara Turki. Wallahu a’lam, yang jelas Qur’an tidak mungkin salah dalam menyampaikan kata bukit Judi. Yang berbeda pendapat adalah tentang dimanakah tempat  Bukit Judi tersebut berada?. Dan ini bukan domain kita untuk membahasnya. Kemudian setelah membaca argumentasi kedua di bawah ini masing-masing kita akan bisa menilai dan menerima betapa kebesaran Allah memang luar biasa.

Pembaca yang mulia, peninggalan sejarah yg maha berharga itu (kapal nabi Nuh As) bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah. Namun pihak penyelidik CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut (mount Ararat di Turki).
Sebenarnya, zaman Nabi Noah As dulu tidaklah seprimitif yang kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu. Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Rusia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam. Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah / Nuh telah mengenal listrik. Mengikut perkiraan para ahli, Nabi Noah As kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C. Terdapat setidaknya 120 tahun rentang waktunya. Kalau kita mungkin  sudah almarhum hanya untuk menyelesaikan kapalnya saja. Subhanallah.

Rupa bentuk dari Kapal nabi Nuh As (The Great Noah Ark) itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh. Konstruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yang memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi.

Ada juga Para Pengkaji berpendapat, “Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.

Totalnya, terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini. Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira-kira terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.

Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones” , di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Iraq. Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km. Mount Ararat  itu sendiri bukanlah sembarang gunung, ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yang terdapat pada gunung ini ialah pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.
Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut. Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki . Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Rusia,Iran, dan Turkey”. Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan nabi Nuh As telah dijumpai di Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang. Sementara kita hanya sekitar enam sampai dengan 10 kaki. Subhanallah…… 

0 komentar: