Rabu, 21 Desember 2011

Iblis melaksanakan peran antagonis, dari buku Iblis Guruku (IG) karya Moeslih Rosyid

“Waman ya’sya ‘an dzikrir rahmaani nuqayyidh lahusy syaithaana fahuwa lahu qariin,” Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), kami adakan baginya setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Qs Az-Zukhruf : 36) Seperti sebuah sinetron atau film, tidak bakalan rame kalo tidak ada pemeran antagonisnya. “Nggak ada loe nggak rame,” kata iklan rokok.

Sesuatu yang monoton nampaknya juga tidak disukai oleh makhluk yang bernama manusia. Demikian juga dengan pernak-pernik kehidupan di dunia ini, nampaknya Allah juga memberikan warna yang sangat kompleks bagi umatnya. Peran antagonis pun lantas diselipkan diantara jenis kehidupan yang lainnya. Iblis yang memang sudah berperilaku antagonis sengaja diset sedemikian rupa oleh-Nya agar hidup ini menjadi semakin indah dan memiliki warna tersendiri. Yang jelas sekenario Allah yang secara nakal saya sebut dengan permainan Allah tidak akan pernah berjalan bila tidak ada perimbangan dari yang baik kepada hal-hal sebaliknya. Ada baik tentu karena ada yang jahat atau buruk, ada pinter karena ada yang bodoh dan seterusnya.

 “Sungguh, setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran minuman keras dan berjudi itu. Dan menghalangimu mengingat Allah dan sembahyang. Jadi berhentilah mengerjakannya (judi dan minuman keras).” (Qs Al Maidah : 91)

0 komentar: