Jumat, 19 Oktober 2012

Ciri Orang Kaya, dari buku "DIlarang Miskin" karya Moeslih Rosyid


Ciri Orang Kaya


Agar buku ini kelihatan adil, saya harus mengurai juga apa hasil penelitian saya tentang cirri orang kaya. Meskipun judul buku ini tentang kemiskinan, namun menjelaskan kondisi orang kaya adalah hal mutlak yang akan memudahkan kita mencapainya.
           
            Kaya itu bukan kondisi tetapi pilihan. Kaya bukanlah takdir tetapi nasib. Kita tidak bisa merubah takdir tetapi kita bisa merubah nasib kita. Maka memilih menjadi orang yang bernasib kaya adalah hal penting yang harus kita kejar. Setidaknya kalau kita sudah miskin harta, harus kaya hati. Benar?

a.      Memaafkan
Kebesaran itu ditandai dan kejayaan itu ditandai dengan memaafkan. Masih ingat tidak ketika orang kafir Quraisy ketakutan setengah mati melihat rombongan kaum muslimin dari Madinah menuju Mekah? Padahal mereka tidak embawa apa-apa, tetapi secara aneh Mekah tertaklukkan dengan tanpa melakukan apapun.

            Ini kalau dalam ilmu leluhur kita dari Jawa disebut dengan “Menang tanpa ngasorake,” yaitu menang tanpa harus mengalahkan. Orang yang memaafkan itu posisinya menang lho, dan dia tidak perlu mengalahkan siapa-siapa, dia tetap menang tanpa harus ada yang dipermalukan.

            Cirri orang kaya yang pertama. Kekayaan ini tak ternilai harganya karena mungkin tidak bisa dihitung dengan kalkulator. Memaafkan apapun yang telah dilakukan orang lain kepada kita menunjukkan siapa kita. Cara menunjukkan diri kita bukan dengan cara memaki dan membalas kejahatan dengan kejahatan yang lebih besar, tetapi dengan memaafkan meskipun proses hukum memang harus tetap jalan.

Memaafkan sama dengan menghilangkan bekas kesalahan orang lain. Memaafkan dalam konteks yang lebih tinggi levelnya adalah melupakan kebaikan yang telah kita lakukan. Jika ini sudah bisa kita lakukan, maka predikat kaya sudah melekat pada diri kita. Kebiasaan orang kaya yang memaafkan telah kita lakukan, dan secara pasti entah cepat atau lambat kekayan materi akan menyusul.

Pertanyaan saya kepada Pembaca, setuju tidak bahwa memaafkan itu adalah hal penting yang harus kita miliki setiap saat? Karena ketahuilah bahwa jika Anda ingin melakukan perjalanan jauh, maka hilangkan beban yang akan menghalangi perjalanan Anda. Beban itu adalah salah satunya tidak memaafkan. Jika sudah memaafkan dan perjalanan kita ringan, maka sampai ke tempat tujuan, kaya misalnya, akan mudah untuk dicapai. Semoga menginspirasi.

           
b.      Suka memberi
Pembaca pernah tidak berfikir bahwa orang yang membagi-bagi zakat secara besar-besaran bahkan dim omen Ramadhan sampai ada yang meninggal itu dilakukan oleh orang miskin? Jawabannya tidak. Pasti orang kaya yang terbiasa memberi.

            Kalau Anda merasa belum mampu memberi materi, masih ada yang bisa Anda lakukan, yaitu memberikan tenaga yang Anda miliki untuk orang lain. Bila tenaga pun ternyata tidak ada atau lemah, masih ada peluang untuk tetap bisa memberi, yaitu memberi semangat, support maupun nasihat. Nah kalau sampai di sini Anda tetap belum bisa melakukannya, berikan mereka doa Anda. Pasti Anda akan mendapatkan imbas dari doa itu.

            Orang kaya memiliki kebiasaan memberi, dan kalau ada yang mengaku sebagai orang kaya dan tidak pernah memberi, maka itu adalah fitnah. Tentu saja memberi ini tidak harus diumumkan, bahkan memang saat tangan kanan sedang memberi , tangan kiri tidak boleh tahu. Tetapi apakah Anda merasa suka memberi? Kalau iya, berarti Anda memang orang kaya.


c.      Ingin bermanfaat
Ciri orang kaya selanjutnya dalah selalu ingin bermanfaat bagi orang lain.

d.      Banyak bersyukur
e.      Jiwanya tenang
f.       Dekat dengan Tuhan
g.      Dekat dengan manusia
h.      BERMODAL (Berani/syajaah, Empati, Rasional, Motivasi, Orang tua baktiin, Dermawan, Allah tempat meminta, selalu meingkatkan Layanan)









Pengantar buku "DIlarang Miskin" (DM)



Pendahuluan
 Janji Allah bahwa barangsiapa bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, akan ditambah nikmat itu. Dan jika ingkar, siksa-Nya sangat pedih. Itu bukan nanti lho. Sekarang pun telah berlaku. Seseorang yang dalam hidupnya dipenuhi dengan rasa syukur, maka nikmat yang dialaminya sungguh semakin bertambah dari waktu ke waktu. Sebaliknya, bagi yang demen mengeluh, apalagi sampai ingkar atau kurang syukur saja, maka penderitaan demi penderitaan akan terasa semakin pedih.
           
Miskin kok dilarang sih? Moeslih Rosyid ini memang selalu menulis hal-hal yang aneh. Ya begitulah adanya. Bukan ingin sok-sokan tetapi saya selalu ingin menyajikan fakta dari hasil penelitian yang saya lakukan.

Sedikit saya kuak bahwa perilaku sebagian besar orang miskin itu sebenarnya memilukan. Bahkan bisa dikatakan mohon maaf, menjijikan juga. Itulah mengapa miskin itu menurut saya dilarang. Ini mungkin dialami oleh Pembaca juga bahwa saat kita miskin, mudah banget tersinggung. Orang miskin akan mengeluh dan memang hiburan terbesarnya adalah mengeluh. Mudah terbakar emosinya dan banyak tindakan nekat alias stress yang sebenarnya karena miskin itu. Miskin harta dan yang sangat mengerikan adalah miskin hati.

Sekarang bandingkan kondisi orang miskin tadi dengan orang kaya. Ciri orang kaya itu pasti pemaaf. Bila tidak demikian tidak bisa dikatakan kaya dan dia tidak akan bisa kaya. Ciri berikutnya adalah suka memberi, bermanfaat, banyak bersyukur, berjiwa tenang dan ia akan BERMODAL. Apakah BERMODAL itu? Yaitu abrivikasi dari Berani, Empati, Rasional, Motivasi, dapat ridha dari Orang tua, Dermawan, Allah dijadikan tempat bergantung dan selalu memperbaiki Layanan. Penasaran kan? Nah, bila ingin pertanyaan ini terjawab silakan Pembaca menyusuri tulisan ringan ini.

            Saya tidak berharap dengan membaca buku ini yang memang ada beberapa petunjuknya, Pembaca menjadi pusing. Jika metode yang diterapkan dalam buku ini tidak sesuai dengan cara Pembaca, boleh kok melanggarnya. Dijamin tidak akan dihukum hehe..

            Jujur saya katakan Pembaca, mungkin hanya untuk buku DM ini yang membuat saya kalangkabut. Saya harus berhati-hati dengan semua isi. Kata per kata harus saya cek dengan penuh ketelitian. Bahkan ini adalah buku yang saya tulis dengan referensi paling banyak. Lebih dari seratus buku menjadi referensi, apa tidak klenger? Jadi gitu deh, penerbitannya juga mundur seiring dengan kondisi tadi.

Saya ingin kita beli kembali Indonesia. Saya sangat ingin entah dengan munculnya buku ini atau hanya sentilan kecil, kemiskinan terkikis dari bumi tercinta. Indonesia harus kaya karena memang sebenarnya sangat kaya potensi.

            Kalangkabut? Bisa iya dan bisa juga tidak. Iya kalau target harus terbit  sebelum Mei 2012, dan tidak bila target itu saya pelorot menjadi tahun 2012 saja.

Saya tidak akan menjadikan kesibukan saya sebagai kambing hitam.  Hidup ini adalah pilihan. Jika kita ingin hidup tenteram, maka membuat skala prioritas sangatlah penting. Dan saya sedang melakukannya tanpa disertai stress yang mengancam saya. Saya ingin semuanya berjalan apa adanya. Segala sesuatu bila sudah tiba waktunya, tak akan ada yang bisa menghalangi. Namun bila belum tiba waktunya, susah deh, namanya juga belum waktunya. So, selain harus terus bersyukur terhadap apa yang terjadi, kesabaran memang harus menjadi kebiasaan kita. Hasilnya? Insya Allah uenak tenan.

            Saya ingin buku MABES dan Iblis Guruku (IG)  benar-benar menjadi solusi dan bermanfaat bagi semua orang. Dan Alhamdulillah nampaknya itu sudah mulai terjadi. Paling tidak orang SMS dan kirim email tentang manfaatnya masih saya terima sampai tulisan ini saya buat. Bahkan untuk buku Mengobati Penyakit Itu Mudah (MPIM) juga demikian. Apalagi buku Menjadi 24 Karat (M-24-K) yang lagi panas-panasnya beredar.
Saya tidak mau turun, buku DM ini harus lebih daripada MPIM, MABES, M-24-K dan IG. Lebih bermanfaat dan lebih mengena bagi semua orang. Boleh kan bercita-cita seperti itu?  

            Saya berprinsip bahwa cita-cita tidak boleh dibatasi. Apapun yang menurut kita baik dan kita yakini kebaikan itu bermanfaat, harus kita kejar sampai dapat. Bahkan sebagaimana buku Menjadi 24 Karat (M-24-K)  yang sudah terbit Juli 2012 lalu, kita harus pandai membuat proposal untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan dan cita-citakan. Tentu saja termasuk cita-cita menghapus kemiskinan dari muka bunda pertiwi ini.
           

@@@@@@@