Kamis, 22 Desember 2011

Iblis Sangat Cerdas (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Dalam suatu pertemuan orang kafir Quraisy untuk memperdaya Rasulullah Saw, Abu Jahal nampak disana. ‘Darun Nadwah’  adalah rumah yang digunakan orang-orang kafir Quraisy sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah.

            Saat itu ada lima tokoh kaum Musyrikin yang ikut hadir. Diantaranya : Utbah, Syaibah, Abu Jahal, Abu Bukhturiy, dan Al-Ash bin Wail. Sementara Tsa’labiy meriwayatkan, sesungguhnya orang yang berkumpul di Darun Nadwah itu ada 12 orang. Diantaranya adalah Iblis yang menyamar sebagai seorang syech dengan membawa tongkat di tangannya.

            Iblis yang berpakaian seperti itu dihadang oleh Abu jahal dan diusir. Tetapi bukan Iblis bila tidak mampu menyelesaikan masalah kecil seperti itu.

            “Aku ini adalah syech yang dituakan di negeri Najed, aku mampunyai firasat akan terjadi suatu peristiwa dalam masa mendatang. Untuk itu, aku ingin mencoba apakah perkara-perkara yang saya ketahui itu sesuai dengan takwilanku apa tidak. Oleh karena itu masukkanlah aku ke dalam Darun Nadwah, barangkali aku bisa menceritakan mana perkataan yang benar dan mana pula yang salah,” dengan alibi itu, akhirnya Abu Jahal mengizinkan Iblis bergabung.

            “Sesungguhnya kematian itu adalah suatu perkara yang haq (pasti terjadi), maka bersabarlah kalian sampai Allah memutuskan tentang kematian Muhammad. Dan akhirnya kita bisa selamat dari perbuatan buruknya,” Utbah mulai angkat bicara.

            “Diamlah engkau Utbah, dari mana kamu punya pikiran seperti itu, kamu tidak pantas turut hadir di tempat ini. Kamu hanya pantas sebagi penggembala ternak dan unta. Ketahuilah, jika kalian bersabar sampai Muhamamd meninggal, maka akan tampak agamanya di bumi Timur dan Barat. Lalu Muhammad sudah mampu menghimpun pasukannya yang besar lalu memerangi kalian. Dan kalian akan binasa semuanya,” sanggah Iblis yang dibenarkan oleh semua peserta pertemuan.
            “Aku punya pendapat, bagaimana kalau Muhammad kita tangkap, lalu kita penjarakan dalam sebuah rumah. Kita menguncinya dari luar sehingga ia mati dalam keadaan lapar dan kehausan,” Saibah menyampaikan usulnya.

            “Pendapat seperti itu juga tidak benar. Jika kalian ingin memenjarakan Muhammad, maka Bani Hasyim akan mengadakan siding darurat untuk membebaskannya. Dan kalian pasti akan melepaskannya juga. Setelah itu akan terjadi permusuhan yang besar antara kalian dan kerabat Muhammad,”  terang Iblis yang membuat hadirin semakin kagum oleh sarannya. Mereka menilai saran tersebut sangat brilian, mereka mengatakan kepada Iblis, “Engkau benar Syech Najdiy.”

            “Bagaimana kalau kita mengikat Muhammad di ats unta, lalu menggiringnya ke sahara padang pasir. Dia akan terkena terpaan pasir dan sengatan panad matahari,” menyusul usulan Al-Ash bin Wail yang langsung diskak Iblis.

            “Pendapat ini juga tidak benar. Ketahuilah sesungguhnya Muhammad adalah seorang lelaki yang tegap bentuknya, ganteng wajahnya, fasih lisannya, dan bagus keterangannya alias bisa dipercaya. Jika Muhamad yang kamu tinggalkan di tengah sahara padang pasir bertemu dengan seseorang, lalu orang tersebut menunjukkan ke arah sebuah negeri, dan setiap orang mendengarkan keterangan Muhammad dan  . Kemudian mereka berkumpul sehingga menjadi satu kesatuan yang besar, lalu mereka mendatangimu. Maka kalian dalam waktu singkat akan binasa semua,” lagi-lagi argumentasi Iblis dalam majelis itu membuat mereka berdecak kagum. Pintar sekali orang ini, demikian kata mereka.

            Aku punya pendapat, bagaimana kalau kita mengeluarkan Qabilah seorang pemuda. Kemudian pemuda-pemuda itu kita perintahkan untuk mendatangi rumah Muhammad Saw di malam hari. Jika mereka semua sudah bertemu Muhammad kita perintahkan mereka agar membunuhnya dengan memakai pedang yang tajam. Sehingga tak seorang pun mengetahuinya. Apabila keluarga Muhammad menuntut denda (diyat), maka kita mengumpulkan harta yang kita ambil dari setiap Qabilah yang mengirimkan pemudanya. Lalu harta itu kita berikan kepada kerabat Muhammad. Maka putuslah tuntutan keluarganya. Dan kita semua selamat dari kejahatan Muhammad,” urai Abu Jahal yang didengar Iblis dengan serius dan sesekali manggut-manggut.

            Iblis lalu berkata, “Benar usulanmu itu. Dan benar pula pikiranmu. Pendapatmu sama dengan yang aku inginkan,” jelas Iblis yang membuat pertemuan usai karena telah deal untuk pembunuhan terhadap Rasulullah Saw.

            Peristiwa itu diabadikan dalam Al-Qur’an, “Dan ingatlah , ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan saya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya,” (Qs Al-Anfal : 30)

0 komentar: