Di antara kelebihan
Rasulullah Saw adalah dapat melihat Iblis dan berdialog dengannya, karena ini
termasuk diantara mukjizat yang beliau miliki. Adapun kisahnya adalah sebagai
berikut :
Sewaktu Rasulullah Saw
datang ke masjid beliau melihat Iblis berdiri di depan pintu masjid. Maka
Rasulullah Saw langsung menegurnya: “Wahai Iblis , apa yang kamu lakukan di
sini?.” Iblis menjawab, “Aku hendak masuk ke masjid untuk merusak shalatnya
orang yang sedang shalat itu, akan tetapi aku takut terhadap orang yang sedang
tidur ini”. Rasulullah saw kemudian
bertanya : “Wahai Iblis, kenapa kamu
tidak takut terhadap orang yang sedang shalat, beribadah dan bermunajah kepada
Allah, malah engkau takut terhadap orang yang sedang tidur ini yang dalam
keadaan kelupaan?.” Iblis menjawab: “Orang yang sedang shalat itu adalah orang
bodoh (tidak mengerti tentang syarat rukunnya shalat, thuma’ninah, serta
konsentrasinya didalam shalat) untuk merusak shalatnya sangat mudah bagiku,
sedangkan orang yang sedang tidur ini adalah orang yang alim, jika aku merusak
shalatnya orang yang bodoh itu akan khawatir nanti ia membangunkan orang alim
yang sedang tidur ini, kemudian ia mengajari serta membetulkan shalatnya orang
yang bodoh tersebut.
Oleh karena itu, Rasulullah
saw bersabda : “Tidurnya orang alim lebih baik dibandingkan dari ibadahnya orang yang bodoh”.
Ibnu Abbas melanjutkan
perkataannya : Adapun sesuatu yang pertama kali ditanyakan oleh Rasulullah Saw
kepada Iblis adalah shalat berjama’ah “Wahai Iblis, kenapa kamu menghalangi
umatku untuk menunaikan shalat berjama’ah? Iblis menjawab “Wahai Muhammad,
ketika umatmu keluar untuk menunaikan shalat , maka diriku dilempari bara api
yang panas, dan ini berlangsung terus sampai mereka berpisah (dari shalat
berjamaah). Rasulullah Saw lalu bertanya
“Wahai Iblis, kenapa kamu menghalangi umatku untuk umembaca Al-Qur’an?”
Iblis menjawab : “Ketika umatmu membaca Al-Qur’an, maka melelehlah tubuhku
seperti timah” Rasulullah Saw bertanya,
“Wahai iblis kenapa kamu mencegah umatku untuk berjihad?” Iblis menjawab
: “Ketika mereka pergi berjihad, maka kedua kakiku ini terikat sampai mereka
kembali (dari berjihad). Selanjutnya Rasullah saw bertanya : “kenapa kamu
menghalangi umatku dari pergi haji? Iblis menjawab : “Ketika mereka keluar
pergi haji, maka tubuhku ini di rantai dan di belenggu, dan ketika mereka
hendak bersedekah, maka diletakakn diatas kepalaku gergaji, lalu gergaji itu
meggergaji kepalaku sebagaimana ia menggergaji kayu “
Itulah pengakuan iblis
ketika ia ditanya oleh Rasulullah Saw tentang motif penyesatan yang ia dilakukan
terhadap umat Muhammad. Disamping itu juga untuk mencari teman
sebanyak-banyaknya untuk di ajak tinggal di dalam neraka. Karenanya kita banyak
belajar tentang berbagai hal, termasuk tentang makhluk Allah yang bernama setan
ini. Karena kalau kita tidak tahu dimana musuh berada, kekalahan pasti akan
menimpa kita. Naudzubillah. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak tahu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati ;
semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya” (Qs Al Isra : 36)
Pelajaran yang dapat
diambil dari kisah di atas : Dari kedua kisah diatas, maka dapat diambil
beberapa poin sebagai pembelajaran, diantaranya adalah :
a. Tidurnya orang
alim lebih baik daripada shalatnya orang bodoh, yang tidak mengerti syarat
rukunnya shalat.
b. Ibadah tanpa
didasari oleh ilmu itu sia-sia belaka, artinya tidak memperoleh pahala dari
Allah ta’ala kecuali bila ada udzur syar’iy.
c. Menurut Iblis
menggoda dan menjerumuskan orang alim itu lebih berat daripada menyesatkan
orang bodoh. Bahkan didalam kitab Ta’limul
muta’allim di sebutkan bagi Iblis menggoda satu orang ahli fiqih yang
wira’i itu lebih berat daripada menggoda 1000 orang ahli ibadah
d. Rasululah Saw
itu dapat mengetahui Iblis dan bisa berdialog dengannya, karena ini merupakan
bagian dari mukjizat Rasulullah Saw.
e. Setiap kali
ada orang yang menjalankan kebaikan atau perintah agama, tubuh Iblis terasa
disiksa. Meskipun demikian ia tidak akan mati-mati sampai terjadinya hari
kiamat karena ia adalah termasuk yang mendapat penangguhan.
f. Iblis itu
dapat merubah bentuknya menurut yang ia kehendaki.
0 komentar:
Posting Komentar