Jumat, 13 Januari 2012

Cara Dukun Bekerja sama dengan Jin (dari buku Mengobati Penyakit Itu Mudah / MPIM karya Moeslih Rosyid)


Dukun dan paranormal dalam menangani pasiennya sebagian besar masih memanfaatkan jasa jin dalam proses kerjanya. Bahkan jin sempat menjadi komoditas yang dijualbelikan oleh beberapa paranormal. Untuk kasus santet, secara ilmiah telah disebutkan adanya konsep ‘material dan inmaterial’. Yaitu menghilangkan atau meng-inmaterialkan benda seperti paku, kawat dan sejenisnya, kemudian atas perintahnya, jin utusannya membawanya ke dalam perut atau bagian tubuh sasaran yang lain. Setelah masuk jin akan mematerialkannya atau memunculkannya kembali di dalam tubuh target. Maka bila berhasil rasa sakit yang diderita target akan luar biasa

Tujuan pengobatan saya

Awal tahun 2009 saya disuguhi ilmu yang selama ini belum pernah saya dapat. Saya merasa sangat bersyukur bisa melihat kebesaran Allah seperti ini. Sehingga ingatlah saya dengan statemen Khalifah Ali RA ‘ambillah ilmu, meskipun berada di mulut babi’ yang memiliki makna sangat dalam itu.

Dalam setiap perjalanan spiritual saya mengobati orang, saya selalu berfikir dan memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa ada dua hal yang saya sampaikan. Pertama saya mengobati ini adalah demi melaksanakan perintah thalabul ilmi, proses belajar yang tidak akan pernah terputus. Kedua saya selalu ber-empati disertai harapan agar orang tua dan saudara-saudara saya yang berada di kampung senantiasa dikaruinai kesehatan. Jadi dengan memberikan jalan kesembuhan kepada pasien, saya berharap keluarga saya baik yang dekat maupun yang jauh akan tetap sehat wal afiat, Amin.

Bukan sombong, siapa sih yang tidak butuh uang, saya pun sangat ingin mendapatkan dan memiliki uang yang banyak, ingin sekali. Tetapi sesuai dengan komitmen yang saya buat sendiri bahwa saya bukan tukang sihir fir’aun. Tukang sihir Fir’aun ini setelah memukulkan tongkatnya dan berubah menjadi ular yang akhirnya tetap dimakan ular Nabi Musa As lalu meminta bayaran. Saya hanya berharap bahwa Allah akan memberikan rejeki kepada saya dengan cara lain dan tidak harus dari pasien saya setelah saya obati.

Bahwa apabila kelak untuk lebih dapat membatu umat, saya harus membuka praktek pengobatan saya memasang kotak amal, lebih demi pembangunan pesantren yang memang telah menjadi cita-cita saya sejak lama. Rasanya tidak salah bila saya yang terus berusaha untuk mendapatkan ilmu Allah kemudian ingin membaginya kepada orang lain bukan?. Karena dengan ketulusan inilah kemampuan lalu hadir bersama saya. Dan ini juga berlaku bagi pembaca. Semoga Allah senantiasa membimbing saya dan pembaca menuju kepada-Nya dengan lebih baik dari waktu ke waktu, amin.

Cara kerja santet

Kembali ke pokok bahasan. Dukun dan paranormal dalam menangani pasiennya sebagian besar masih memanfaatkan jasa jin dalam proses kerjanya. Bahkan jin sempat menjadi komoditas yang dijualbelikan oleh beberapa paranormal. Untuk kasus santet, secara ilmiah telah disebutkan adanya konsep ‘material dan inmaterial’. Yaitu menghilangkan atau meng-inmaterialkan benda seperti paku, kawat dan sejenisnya, kemudian atas perintahnya, jin utusannya membawanya ke dalam perut atau bagian tubuh sasaran yang lain. Setelah masuk jin akan mematerialkannya atau memunculkannya kembali di dalam tubuh target. Maka bila berhasil rasa sakit yang diderita target akan luar biasa.

Bila target dalam hal ini memiliki hijab atau tameng, maka akan ada semacam proses pertarungan sengit. Bila ini terjadi target akan pusing kepala atau sakit perut yang amat sangat. Hijab ini bisa berupa amalan dzikir atau ibadah yang lain yang mengundang Allah untuk memerintahkan malaikat menghalangi serangan itu. Disini siapa yang lebih kuat akhirnya akan memenangkan pertarungan. Keyakinanlah yang menentukan apakah penyerang atau yang diserang yang akan mendapatkan kemenangan. Tetapi Allah sudah berjanji “waqul jaa’al haqqa wazahaqal batil, innal baathila kana zahuqa. Dan katakanlah apabila telah datang kebaikan, maka kejahatan akan menyingkir, karena sesungguhnya kejahatan akan terkalahkan”.

Tentu saja keyakinan ini akan mengundang berbagai pihak yang di dalamnya tak terlepas dari campur tangan golongan jin yang memiliki ilmu tingkat tinggi. Jin ini ada yang muslim bahkan ulama dan ada pula yang kafir yang dibantu oleh Iblis. Siapa yang paling berserah diri kepada Allah dan pada posisi yang benar, tetap saja yang akan menjadi pemenang itu. Tetapi apabila tidak yakin kepada Allah, bacaan apapun dengan kuantitas dan kualitas yang terbaik sekalipun, tetap akan kalah. Jadi, yakin dengan segala resiko, harus benar-benar terpateri pada diri kita.

Jin Ibu Samar insyaf

Alhamdulillah saya pernah dikaruniai kemampuan memutus jalur komunikasi seorang dukun dengan jin yang diperintahnya. Wallahu a’lam apakah kenyataan ini benar atau saya hanya tertipu. Keyakinan ini ada di dalam diri saya dan diperkuat oleh beberapa orang yang pernah kesurupan.

Adalah Ibu Samar nama jin yang sudah sejak lama memiliki hobi dan kebiasaan membunuh atas permintaan para dukun. Beliau yang mengaku sudah berusia lebih 2.000 tahun sering diminta berbagai dukun untuk sekedar membunuh atau menyakiti target. Permintaannya sangat mudah, apabila seseorang dukun atau bukan dukun yang memanggil namanya kemudian menyediakan darah ayam yang serba hitam. Cara lain cukup dengan menyulut kemenyan saja, dia akan datang. Setelah beliau datang dengan tanda-tanda yang telah dipahami kedua belah pihak, maka dengan batin atau langsung dengan lisan sesuai dengan kemampuan pemanggil, mereka lalu membuat kesepakatan. Kesepakatan ini ada yang jangka panjang, menengah atau hanya sekali pakai saja. Imbalannya ya itu tadi asap kemenyan, darah binatang atau yang terberat nyawa manusia. Bahkan untuk nyawa ini terkadang bukan hanya satu nyawa tetapi bisa puluhan, subhanallah.

Dalam kasus tertentu jin ini terkadang masuk ke dalam diri sang dukun yang tentunya jenis dukun ini terbagi menjadi dua, total kerasukan dan fifty-fifty. Yang total dia mempunyai orang kepercayaan sebagai petugas pencatat semua pesan dari sang jin. Orang pilihan ini sangat dekat yang berasal dari saudara, anak bahkan bisa istri dukun. Yang ini biasanya dialami oleh dukun pemula atau dukun lama yang baru memanfaatkan jin seperti itu. Sedangkan yang fifty-fifty atau tergantung dari maunya mereka bisa jadi 90 : 10 atau jumlah sharing lain, sang dukun masih sadar. Selain itu sang dukun lalu memiliki kemampuan untuk menerima semua informasi yang disampaikan oleh jin sekaligus mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami pasien sebagai client-nya. Yang kedua ini mayoritas.

Bu Samar yang oleh dukun penyerang diperintahkan untuk membunuh korban yang saya tangani nampaknya sedikit segan dengan ketulusan saya. Sehingga ketika batin saya memohon kepada Allah agar jin yang pada awalnya belum saya ketahui namanya tersebut bersedia untuk saya ajak berdialog. Insyaflah beliau.

Berdialog dengan beliau yang berada di luar membuat saya tidak yakin apakah penglihatan saya yang masih kabur ini benar atau tidak. Serangan-serangan yang dilancarkan beliau kepada korban memang luar biasa. Bahkan penguncian sendi kaki pun kerap dilakukannya. Disini sangat nampak ketika Bu Samar mengunci badan korban. Si korban merasa kesakitan dan tidak bisa bergerak karena terkunci. Bagaimana cara saya melepaskannya adalah hanya dengan berucap subhanallah, Allahu akbar dan menyentuh bagian yang terkunci tersebut. Terbukti korban lalu bisa menggerakkan tangan dan kaki yang terkunci tersebut. Disini tentu saja bukan sekedar membuka seperti yang dibayangkan pembaca, tabungan ternyata cukup dominan dalam suksesi pengobatan ini. Nyatanya orang lain yang hadir saat itu mencoba melakukannya belum bisa menyelesaikannya, habis tabungannya kurang sih.. Makanya, nabung..., nabung...., dan nabung.

Pentingnya empat tabungan

Tabungan itu hanya berupa 4 hal. Yaitu (1) mengaji dan membaca Al Qur’an, (2) shalat, (3) puasa dan (4) dzikir. Tentu bukan yang wajib, karena itu sudah otomatis diasumsikan telah dilaksanakan dengan baik. Yang kita bahas ini adalah semua yang sunah, yang dianjurkan saja oleh Allah. Setelah banyak menabung perbuatan sunah, maka matanya mata Allah, kakinya kaki Allah, tangannya tangan Allah. Dan orang ini sudah mendekati pangkat waliyullah, kekasih Allah SWT.

Nah, dari tabungan itulah kemudian saya berhasil berkomunikasi dengan Ibu Samar dan memintanya untuk masuk saja ke dalam jasad korban. Alhamdulillah berhasil. Tentang rayuan, bukan lisan yang dominan, tetapi batinlah yang sangat penting. Beberapa saat setelah berhasil masuk, umpatan dan ocehan dengan bahasa kotor keluar dari mulut Bu samar melalui korban. Tidak takut neraka, tidak takut Tuhan dan seterusnya didampratkan kepada saya. Kesombongannya kian lama kian meninggi. Padahal saya sudah tahu bahwa sombong adalah sama dengan bodoh. Nyaris tidak ada bedanya.

Tetapi ketika sudah agak puas dia mengomel, pertanyaan tentang tujuan hidup dan kepastian datangnya ajal yang saya kultumkan kepadanya membuatnya mau mendengar dan mematuhi perintah saya. Subhanallah, benar-benar sebuah drama yang sangat menegangkan. Allah membukakan pintu hidayah kepada saya dan juga Ibu samar yang kemudian bersedia ikut dengan saya tinggal di rumah saya. Maka begitu beliau keluar, sembuhlah korban dan selesailah permasalahan bagi sang korban.

Lalu bagaimana dengan Ibu Samar? Apakah akan kembali menjadi jahat lagi dan mau membunuh orang tanpa sebab? Wallahu a’lam, yang penting korban sudah sehat dan bahagia. Namun sejauh yang saya rasakan dan ketahui melalui mimpi dan atau pikiran nun jauh disana, tiga hari pertama Ibu Samar di rumah saya, beliau rajin shalat. Bukan hanya itu, beliau pun terlihat menangis tak henti-henti menyesali angkara murka yang selama ini dijalaninya. Seperti Nabi Adam As yang berdoa ‘rabbana dzalamna anfusana, wa inlam taghfirlana watarhamna lana kunana minal khasirin. Ya Allah Tuhanku, kami telah mendzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan menyayangi kami, maka kami akan termasuk golongan orang yang merugi. Ibu Samar pun lalu minta tinggal di sebuah kayu sulaiman di rumah saya. Sekarang bertambah lagi jin yang bertugas membangunkan saya shalat malam. Jadi alarm di handphone tidak perlu diset lagi hehehehe...

Hari demi hari beliau belajar mengaji dan bedoa serta ibadah yang lain. Dalam hati saya sering mendapat bisikan ‘teruskan perjuanganmu Nak, terus berikan pemahaman kepada golongan kami jin, agar kami turut menjadi orang yang bertakwa seperti yang didambakan semua orang. Aku turut merestui dan membantumu’. Demikian yang saya rasakan, wallahu a’lam bisawab, benar atau tidak pesan beliau itu

0 komentar: