Jumat, 30 Desember 2011

Sebuah Renungan (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Untuk Memenangkan Perang, Kita harus tahu kekuatan Kita dan Lawan. Kalau tidak,  niscaya kita hanya akan mereka-reka dengan prediksi dan berbagai kemungkinan. Itulah sebabnya mengapa spy sangat dibutuhkan bagi setiap pasukan yang memiliki target menang.  Kecuali Anda ingin kalah..!!
(Cakmoes IG)

Beberapa Perbuatan Yang Menyelamatkan kita di Padang Mahsyar (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Mudah-mudahan saya dan juga pembaca termasuk yang ingin tahu perbuatan apa saja yang bisa menyelamatkan kita pada hari Kiamat dan sesudahnya. Tentu saja bukan hanya ingin tahu, tetapi juga ingin melaksanakan sebisa mungkin.

            Adapun perbuatan-perbuatan yang bisa menyelamatkan kita di akherat adalah (1) Suka memberikan keringanan kepada sesama muslim. “Barangsiapa memberi keringanan kepada sesama muslim dari kesusahan dunia, niscaya Allah akanmemberikan keringanan dari kesusahan-kesusahan di Hari Kiamat.” (HR Muslim)

            (2) Haji yang mabrur, (3) Silaturahim (4) Sedekah yang dirahasiakan (5) Akhlak terpuji kepada sesama manusia. (6) Rasa takut kepada Allah Swt, (7) baik sangka kepada Allah Swt, (8) shalat yang ditegakkan. (9) perangai yang suka bergaul dengan orang lain dengan baik. (10) Suka menolong orang lain.

            (11) memberikan penangguhan kepada orang yang susah dan melunaskan hutangnya. “Barangsiapa yang memberikan kepalapangan kepada orang yang berhutang, maka baginya pada setiap hari diberi kelapangan dalam timbangan amal seberat Gunung Uhud selagi ia tidak menuntut hutang itu.” (Hadits ari Anas bin malik)

            (12) Masuk dalam golongan orang yang mendapat naungan Allah. “Ada tujuh golongan manusia yang kelak akan dinaungi oleh Allah di hari tidak ada naungan selain naungan Allah : (a) Pemimpin yang adil, (b) seorang pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah, (c) Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, (d) Dua orang yang saling mencintai karena Allah keduanya bertemu dan berpisah karena Allah. (e) Seorag lelaki yang diajak serong oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan rupawan untuk melakukan perzinaan tetapi dirinya berkata, ‘ Saya takut kepada Allah.’ (f) Seorang yang memberi sedekah tetapi dirahasiakannya seolah-olah tangan kanannya tidak tahu apa yang diberikan tangan kirinya. Dan (g) Seorang yang selalu berdzikir kepada Allah di waktu sunyi hingga air matanya mengalir dari kedua matanya.” (Hadits dari Abu Hurairah)

            Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang mendapatkan perlindungan itu. Caranya ya berjuang agar bisa menjadi orang tujuh tadi. Untuk itu, salah satu teknis adalah dengan meminta dan memohon kepada-Nya sehingga kita mendapatkannya. Terus dan terus memohon, insya Allah diberi. “Ud’uni astajib lakum,” Mintalah kepada-Ku niscaya akan kuberikan (Qur’an)

Mereka Yang Bersinar Seperti Matahari di Padang Mahsyar (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa di padang Mahsyar nanti akan ada sekelompok orang yang memncarkan sinar lebih terang dari Matahari. Tantu saja ini sangat menyilaukan mata. Saya hanya akan membahas sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan saya disini. Yaitu kelompok orang yang wudhunya bagus.

            Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda, “Awalu man yuhasabu min abdi fi yaumil qiyamati Ash shalah,” Yang pertama kami dihitung (dihisab) bagi umatku di Hari Kiamat adalah shalat. Sementara tidak ada shalat tanpa wudhu. Dan sebaik-baik seorang mukmin adalah yang wudhunya bagus dan selalu menjaga wudhu.

            Untuk menjaga wudhu terus menerus, memang saya mengalami kesulitan. Tetapi kalau saya sedang di rumah atau  tidak sedang bersepatu, akan saya coba untuk melaksanakan nasehat leluhur Sumbawa NTB. Yaitu “Shalat No Putis, Wudhu No batal,” Shalat (ingat Allah) tak terputus dan wudhu yang tak pernah batal.

            Kalau di kantor atau pada  saat sedang  dalam pertemuan atau kondisi yang sangat tidak mungkin saya berwudhu, saya hanya bisa beristghfar. Tetapi kalau saya sedang mampu untuk melakukannya, insya Allah saya akan terus berusaha suci dari hadats kecil. Saya pun merasakan betapa baru mengamalkan yang demikian itu saja sudah begitu banyak manfaat hadir kepada saya. Ketenangan, kenikmatan mencintai-Nya, suasana haru mengingat-Nya dan kemudahan serta terkabulnya setiap permintaan yang saya ajukan kepada-Nya. Subhanallah, luar biasa. Mungkin inilah salah satu yang dipesankan Ustadz Ikram pada pertemuan saya dengan beliau tahun 2009 lalu. Pesan ini disampaikan di hadapan muridnya yang lain. Yaitu, “Barangsiapa takut kepada Allah, maka makhluk akan takut kepadanya. barangsiapa taat kepada Allah, maka makhluk akan taat kepadanya.” Wallahu a’lam

Cara wudhu yang mendatangkan cahaya
            Rukun adalah sesuatu yang harus ada. Dan bila tidak ada, maka sesuatu itu tidak akan sah hukumnya. Rukun Wudhu hanya  ada 6, yaitu :

1.   Niat (menyengaja berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, karena Allah taala)
2.   Membasuh Muka (menyiram dan menggosok muka)
3.   Membasuh kedua tangan sampai siku
4.   Mengusap kepala
5.   Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6.   Tertib (berurutan, tidak boleh dibolak balik)

Pelaksanaan wudhu
1.   Sebelum menyentuh air membaca doa :

      “Allahumaghfir li danbi wawasi’li fi daari wa barikli
       fi rizqi” Ya Allah, ampunilah dosaku, perluaskah
      pergaulanku dan berkahilah rejekiku. Amin.

2.   Kemudian membaca doa agar air yang digunakan adalah air suci
“Allahuma thahuru hadzal ma’i,” Ya Allah, sucikanlah air ini.
3.   Berniat untuk wudhu  (bisa diucapkan atau dalam hati saja, atau bermaksud wudhu menghilangkan hadats kecil karena Allah taala)

“Nawaitu wudhu’a liraf’il hadatsil asghari fardha lillahi ta’ala,” Saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil, wajib karena Allah Ta’ala.

4.   Disunatkan mencuci tangan, membersihkan hidung, berkumur dan bersiwak (membersihkan gigi), kemudian membasuh muka sambil membaca :

“Allahuma bayidh wajhi yauma taswada fihil wujuh, wala tusud wajhi yauma tabyadhu fihil wujuh,” Ya Allah, putihkanlah wajahku pada saat Engkau hitamkan wajah wajah orang yang Kau hitamkan. Dan janganlah Engkau hitamkan wajahku, pada saat Engkau memutihkan wajah orang-orang yang Kau putihkan.

5.   Membasuh kedua tangan

Tangan kanan 3 X sambil membaca :
“Allahuma’thini kitabi biyamini walhuladi wahasibni hisaban yasira,” Ya Allah, berikanlah kitabku dengan tangan kananku, dan mudahkanlah perhitunganku.

Membasuh tangan kiri 3 X sambil membaca :
“Allahuma la tu’thini kitabi bi syimali wala taj’alha maghlulatan ila ‘unuqi waaudzubika min muqatha ani niran,” Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitabku dengan tangan kiriku. Dan janganlah Engkau jadikan belenggu kepada tengkukku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari terputusnya rahmat-Mu.

6.   Mengusap kepala dengan air sambil mambaca
“Allahuma ghatsani birahmatika wa’afwaka wabarakatika,” ya Allah, basuhlah (dosaku) dengan rahmat-Mu, ampunan-Mu dan berkah-Mu.

Diteruskan dengan membersihkan telinga dan tengkuk sampai ke leher.

7.   Membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki, sambil membaca :

“Allahuma tsabitni ‘ala shirathi yauma tazalu fihil aqdam waj’al sa’id fima yurdhika anni,” Ya Allah, tetapkanlah aku atas jalan yang  pada hari di dalamnya sangat utama. Dan jadikanlah kebahagiaan menyelimutiku atas ridha-Mu.

8.   Berdoa sesudah wudhu :

“Asyhadu anla ilaha illallah  wahdahu  la syariika lah. Wa asyhadu  anna muhammadan abduhu wa  rasuuluh. Allahumaj ‘alni minattawabiina waj’alni minal mutathahiriina, waj’alni min ibaadikash shalihiin,” Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Maha Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah  hamba dan utusan-Nya. Ya Alla, jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah saya  termasuk golongan orang-orang yang menucikan diri, dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang shalih.

9.   Membaca Al-Qur’an Surat Al Qadar empat kali dengan maksud  untuk mendapatkan ampunan. Bacaan pertama ampunan untuk dosa kepala sampai leher. Bacaan kedua, ampunan untuk dada  sampai pusar. Bacaan ketiga, ampunan untuk pusar sampai kemaluan. Dan bacaan keempat, ampunan untuk di bawah kemaluan sampai ujung kaki.

10. Selanjutnya memperhatikan untuk mengulang masing-masing rukun 3 kali dan melaksanakan amalan sunah. Yang disunahkan dalam wudhu antara lain, (1) membaca basmalah sebelum berwudhu. (2) Membersihkan tangan dan jari-jari. (3) Membersihkan kotoran pada hidung. (4) Berkumur dan kalau bisa bersiwak atau sikat gigi. (5) Tidak berkata-kata saat berwudhu. (6) Berdoa setelah wudhu, dan amalan sunah lainnya.

            Ada empat hal yang tidak dapat diketahui nilainya, kecuali dengan empat hal lain. Yaitu (1) nilai kehidupan tidak dapat diketahui oleh orang yang mati. (2) Nilai kekayaan tidak dapat diketahui oleh orang yang fakir. (3) Nilai kesehatan tidak dapat diketahui oleh orang yang sakit. (4) Nilai masa muda tidak bisa diketahui oleh orang yang sudah tua.
           
            Sahabat Umar Bin Khatab ra, berkata, “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, dan timbanglah amal kebaikan kalian sebelum kelak ditimbang (Umar bin Khatab). Mari kita laksanakan nasehat yang sangat baik tersebut, demi keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia ini dan di akhirat kelak.

            Jadi Kiamat adalah batas perang kita melawan Iblis dan tentaranya. Disana tinggal hitung-hitungan, apakah kita akan beruntung atau tekor dalam menjalani bisnis selama di dunia. Mari kita ikuti petuah dari sesepuh Jawa, “Sak beja-bejane wong kang lali, luwih bejo wong kang eling lan waspada,” Seberapa pun beruntungnya orang yang lupa, lebih beruntung orang yang ingat dan waspada,” Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang senantiasa ingat kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya, serta dimampukan untuk menjauhi larangan-Nya. Amin

Telanjang di Padang Mahsyar (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali pertama. bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya. Dan mereka berkata : ‘Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.” (Qs Al kahfi : 48-49)

            Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan bahwa manusia dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan  lapar, haus, tidak berpakaian, dan keletihan. Barangsiapa yang ketika di dunia sering memberi makan karena Allah, maka Allah akan memberinya makan. Barangsiapa yang ketika di dunia sering memberi minum karena Allah, maka Allah akan memberinya minum. barangsiapa yang ketika di dunia sering  memberi pakaian karena Allah, maka Allah akan memberinya pakaian. Barangsiapa yang berbuat amal kebaikan karena Allah, maka percayalah bahwa Allah akan memberikan kenikmatan pada hari itu (HR Muslim)

            Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “....Yaitu hari (yang pada waktu itu) pada saat ditiup sangkakala, lalu kamu (bangkit hidup) serta datang berkelompok (ke padang Mahsyar) (Qs An-Naba’ : 18)

            Dari ayat tersebut kemudian Mu’az bin Jabal memohon penjelasan dari Rasulullah Saw. Lalu Rasulullah menjawab, “Wahai Mu’az bi Jabal, sesungguhnya engkau menanyakan masalah yang sangat besar.” Kemudian air mata Rasul mengalir sambil bersabda, “Manusia dari kalangan umatku akan dikumpulkan dalam sepuluh golongan. Allah membedakannya antara satu dengan lainnya dengan mengubah rupa mereka. (1) Ada yang menyerupai kera. (2) Ada yang diubah seperti babi. (3) Ada yang kakinya di atas kepala di bawah. (4) Ada yang buta dan terusir. (5) Ada yang buta dan tuli tanpa dapat memahami apa-apa.  (6) Ada yang  mengunyah lidah mereka sendiri yang terjulur hingga ke dada mereka, sedangkan air liur mengalir deras dari mulut mereka. (7) Ada yang buntung tangan dan kakinya. (8) Orang yang dipanggang di atas api. (9) Ada berbau busuk, lebih busuk daripada bangkai. (10) Ada yang memakai pakaian labih dari minyak ter.

            (1) Orang yang menyerupai kera adalah orang yang suka menceritakan keburukan orang lain (Ghibah). (2) Orang yang seperti babi adalah orang-orang  yang makan makanan haram. (3) Orang yang kepalanya dibawah dan kaki di atas adalah orang-orang yang memakan riba. (4) Orang yang buta adalah mereka yang melakukan kedzaliman dalam menjatuhkan hukuman kepada orang lain selama masa hidup di dunia. (5) Orang yang tuli danbisu adalah mereka yang merasa kagum dengan amal perbuatannya sendiri. (6) Orang yang mengunyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang perkataannyaberbeda dengan perbuatannya. (7)  Orang yang buntung kaki tangannya adalah orang yang suka menyakiti tetangga. (8) Orang yang dipanggang di atas api adalah orang yang suka mengadukan perkara manusia kepada pemerintah. (9) Orang yang berbau lebih busuk dari bangkai adalah mereka yang selalu menuruti hawa nafsu syahwat dan kesenangan serta tidak menunaikan hak Allah dan harta benda mereka. (10) Orang yang memakai pekaian labuh dari minyak ter adalah orang-orang yang angkuh lagi menyombongkan diri.” (HR Muslim)

            Pembaca, selama masih berada di dunia ini kita boleh memilih dari kesepuluh orang itu atau tidak sama sekali. Kalau saya ingin sekali dan terus berusaha untuk tidak sama sekali  masuk ke dalam golongan orang 10 tadi. Bagaimana caranya adalah dengan terus belajar, memahami dan terus menuju ke arah takwa sebagaimana yang diinginkan oleh Allah Swt. Insya Allah dengan cara itu saya dan pembaca akan bisa terhindar dari mereka. Amin.

            Oh iya, pembaca jangan pernah berfikir karena di padang Mahsyar nanti semuanya pada telanjang, terus mereka saling melihat. Apalagi sampai berfikir “Wah gede banget punya dia,” jangan ya?! ini jawabannya.

            Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Aisyah ra, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aku barkata, ‘Wahai Rasulullah, kalau begitu kaum laki-laki dan wanita bisa saling memandang satu sama lainnya?” Beliau menjawab, Wahai Aisyah, urusan pada hari itu sangat dahsyat dari sekedar  saling memandang satu sama lainnya.”
            Bahkan Tarmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra, Nabi Saw bersabda, “Kamu akan dikumpulkan tanpa beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan.” Seorang wanita berkata, “Mungkinkah sebagian kita memandang aurat sebagian yang lain?”  Beliau menjawab, “Wahai Fulanah, bagi setiap orang pada hari itu ada perkara yang cukup membuat mereka sibuk dengan urusan dirinya.” Dan Tarmidzi mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Sakit tidak ada hubungannya dengan kematian (Cakmoes / Moeslih Rosyid)

Sahabat, sakit itu tidak ada hubungannya dengan kematian. Sakit adalah siklus alam yang harus terjadi. Dengan sakit, betapa banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Kita bisa merenung, berintrospeksi, diangkat derajat kita oleh Allah dan yang paling pasti diampuni dosa kita jika ikhlas. Dan masih banyak lagi manfaat sakit. Jika tidak ada sakit maka kita akan menjadi sombong. Masih ingat Fir'aun? seperti itulah orang yang tidak pernah sakit.

Nah, sementara kematian adalah sesuatu yang memerlukan eksekusi. kematian hanyalah urusan Allah, Tuhan kita. Malaikat maut hanyalah mesin atau skakelar untuk eksekusi itu. Mati tidak bisa diminta untuk maju atau mundur, tetapi adalah hak mutlak Allah. Mari terus memberi dan kita akan menerima lebih banyak dari itu. Amin

Kiamat Sebagai Batas Perang (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


“Iblis menjawab, ‘beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman, ‘sesungguhnya engkau termasuk mereka yang diberi tangguh,” (Qs Al-A’raf : 14-15)

            Dalam sebuah riwayat yang sampai buku ini saya tulis saya belum menemukan perawinya, dikatakan bahwa sebelum Kiamat terjadi Iblis akan mendatangi pusara Nabi Adam As. Disanalah katanya Iblis akan bersujud kepada Adam As. Lalu perang usai dan Kiamat akan terjadi. Karenanya, banyak yang berfikir, sebelum Iblis melakukan itu, tak mungkin Kiamat datang. Tetapi masalahnya, apa kita tahu bahwa Iblis sudah bersujud atau belum? hayoo..

            Untuk itu, marilah kita muliakan diri kita dengan mempersiapkan segala sesuatunya. Allah berpesan dalam Al-Qur’an seperti doa seorang muslim seperti ini, “Dan jangalah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. Yaitu di hari harta dan anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (Qs Asy Syuro : 87-89)

    1. Nama lain Kiamat
            Kiamat adalah satu peristiwa yang sangat dahsyat, sehingga Allah memberikan banyak nama seperti sifat yang dimilikinya. Semua makhluk akhirnya dimusnahkan, termasuk Izrail harus mencabut nyawanya  sendir setelah tugas mencabut nyawa selesai.
           
            Inilah nama-nama hari kiamat tersebut. (1) Hari kejadian dahsyat (yaumus sa’ah). Hal ini terurai pada surah Ar Rum : 55, 12 dan 14. Juga Qs Ghafir : 46. (2) Hari ditiup sangkakala (yauman Nafkhah). Yang terurai pada Al Qur’an surah An-Naml : 87. (3) Hari Goncangan (Yaumal Zalzalah) Hal ini terura pada Qs Zalzalah: 1 dan Al Hajj : 1. (4) Hari Diguncangkan (yaumur Rajifah). Sebagaimana dilansir dalam Qs An Naziat : 6). (5) Hari berturut-turut (Yaumar Radifah). Sesuai dengan Qs An-Nazi’at : 7. (6) Hari tiupan sangkakala (yauman Naqur). Qs Al Mudatsir : 8. (7) Hari yang menggemparkan (yaumul Qari’ah). Qs Al-Qari’ah : 1-5. (8) hari kembali (yaumun Nusyur). Qs Al Baqarah : 259. (9) Hari keluar dari kebangkitan (yaumul Khuruj). Qs Al Ma’arij : 43 dan Qs Qaaf : 42). (10) Hari penghimpunan (yaumul Hasyr). Qs Al A’raf : 111), Qs Al Ahqaf : 6, Qs Qaaf : 44. (11) Hari menghadap (Yaumul ‘Aradh. Qs Al Haqah : 18, Qs Al kahfi : 48. (12) Hari Perpisahan (yaumut Tafaruq. Qs Ar-Rum : 14-16, Asy Syura : 7. (13) Hari kejutan (yaumul Faza’). Qs Al-Anbiya’ : 103. (14) Hari Penyesalan (yaumul Hasrah). Qs Maryam : 39.  (15) Hari Tipu Daya (yaumut Taghabun). Qs At-Taghabun : 9. (16) hari Abadi (Yaumul Khulud). Qs Qaaf : 34.  917) Hari Pengawasan (yaumul Mirshad). Qs Al-Fajr : 14. (18) Hari Seruan (Yaumut Tanad. Qs Ghafir : 32-33. (19)  Hari Berpisah (yaumul Firaq). Qs Qiyamah : 26-30.

            Sebenarnya masih banyak lagi nama lain dari Hari Kiamat yang tak terbayangkan seperti apa kejadiannya. Mungkin pembaca sempat menonton Film 2012 yang mengisahkan tentang hari Kiamat. Tetapi saya yakin akan lebih dari sekedar seperti itu. Tak bisa dibayangkan kejadiannya. Semoga kita  ditakdirkan untuk tidak menemuinya. Amin

    2. Ciri Kiamat
            Berbicara tentang Iblis tentu sangat terkait dengan  batas atau deadline pembuatan film kolosal Allah Swt. Yaitu suatu masa yang disebut dengan Kiamat tadi.

Rasulullah Saw bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sebelum kelihatan 10 macam tanda. Yaitu (1) Adukhan, asap atau kabut tebal yang menyelimuti dunia (2) Dajjal, bahaya besar yang belum pernah ada sejak Nabi Adam As (3) munculnya Dabbah, hewan mela ta di atas bumi (4) Matahari terbit dari Barat (5) turunnya Isa Al masih (6)  Ya’juj Ma’juj, dikeluarkan Allah dari penghalang yang dulu dibangun Dzul Qarnain (7) Gerhana Timur (8) Gerhana di barat (9) Gerhana di wilayah Arab (10) Api menyala di Yaman  menghalau umat manusia ke mahsyar.” (HR Imam Muslim melalui Hudzaifah bin Asidil Ghifari ra)

            Pembaca, hampir semuanya telah ada dari ciri tersebut. (1) Adhuhan, kebakaran hutan sangat sering terjadi. Sehingga dunia menjadi panik karena lapisan ozon telah bolong. (2) Dajjal yang dikiaskan dengan tindak angkara murka. Dia memiliki surga dan neraka. Surga bagi yang ikut dengannya, dan nereka bagi yang membangkang kepadanya. Ini sudah ada dimana-mana. (3) Hewan melata sudah banyak muncul di berbagai daerah dan belahan dunia ini. Mereka adalah yang menyerang tanaman dan nantinya juga akan memakan manusia.  (4) Matahari terbit dari barat, budaya sudah sejak lama dikuasai oleh Barat. Ini sudah bukan rahasia umum lagi, tetapi rahasia yang sangat umum. (5) Turunnya Isa Al Masih, tinggal menunggu waktu. (6) Ya’juj Ma’juj tinggal menunggu tidak ada orang yang memanggil orang shalat dengan adzan. Maka saat itulah terbongkarlah ikatannya. Dia akan lepas dan menguasai dunia. (7) dan seterusnya silakan pembaca menyusurinya di beberapa kitab atau browsing di internet. Sangat menakutkan dan sungguh sudah sangat dekat. Tidak percaya? silakan dijelajahi sendiri.

Ciri lain hari kiamat
a.   Teknologi dijunjung dan prostitusi terang-terangan
“Sesungguhnya tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah dipuja-puja ilmu pengetahuan, tetapi kebodohan (agama) tetap merajalela, arak diminum, prostitusi terang-terangan, dan  jumlah wanita lebih banyak disbanding pria (Hadits)
b.   Harta dihalalkan
c.   Amanah terabaikan
d.   Zakat dibisniskan
e.   banyak orang belajar  tanpa agama
f.    Laki-laki patuh pada wanita
g.   banyak orang rurhaka dan mereka dihormati karena kejahatannya
h.   Jual  beli  tidak laku
i.    Jarang hujan
j.    Ghibah dan Riba merajalela
k.   Anak-anak berzina
l.    Syiar kemungkaran lebih besar
m.  Islam  hanya sebutan
n.   Al Qur’an  hanya dibaca
o.   Masjid   tidak  untuk berdzikir
p.   Ulama  menimbulkan fitnah
q.   Ilmu agama lenyap
r.    Sedekah  tidak berlaku
s.    Orang tua diperintah anaknya
t.    Budaya salam tidak laku
u.   Tidak memasalahkan uang halal atau haram
v.   Uang halal sulit dan saudara tidak bisa dipercaya, Dan ciri lain yang belum sempat kami uraikan disini.


    3. Tugas Iblis Selesai
            “Turunlah engkau dari surga itu, karena engkau tidak sepantasnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sebab sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang hina. Iblis menjawab, ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘sesungguhnya engkau termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab,‘ Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs Al A’raf : 13-16)

            Ketika datang Hari Kiamat yang banyak dibahas dalam Al-Qur’an surat Al Qiyamah, Al Qari’ah, Al Ghatsiyah, Al Waqiah dan beberapa surat lainnya, semua makhluk dimatikan oleh Allah. Malaikat pencabut nyawa akan sangat sibuk pada saat itu. Dan tragisnya, seperti diurai di depan, ia pun harus mencabut nyawanya sendiri. Luar biasa kekuasaan Allah yang sangat mutlak.

            Berdasarkan surat Al A’raf di atas, Iblis akan selesai melaksanakan tugasnya sebagai pemeran  antagonis yang sangat dibenci manusia. Yaitu ketika Hari Kiamat telah tiba. Selanjutnya masing-masing aktor dan aktris mulai mencicipi pembagian honor atas peran yang dilakoninya. Barangsiapa yang berhasil melaksanakan peran sesuai dengan naskah Allah dengan tulus dan penuh rasa syukur kepada-Nya, niscaya honor yang diterimanya akan sangat menyenangkan. Sebaliknya, bagi yang melenceng dari naskah, mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali murka Allah SWT. Selanjutnya sudah bisa dibayangkan dimana mereka akan ditempatkan.

            Kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bagaimana perlakuan Allah terhadap Abu Thalib, paman Rasulullah Saw. Beliau sungguh luar biasa dalam membantu, menolong dan menjaga Rasulullah selama memperkenalkan dan menyebarkan Islam.  Jiwanya sering dijadikan taruhan serta jaminan atas keselamatan keponakannya. Dan Abu Thalib diklaim oleh sebagian besar umat Islam, masih musyrik.

            Padahal kalau Allah mau, sangat mudah untuk memberikan petunjuk kepada Abu Thalib yang sangat berjasa itu. Tetapi mengapa Allah tidak melakukannya? Ada apa dengan Allah? Nah, sama halnya dengan Iblis yang selama proses pembuatan film terus dibenci oleh umat yang lain. Dengan datangnya Hari Kiamat, selesailah sudah tugasnya. Dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang benar-benar tahu. Bahwa di beberapa ayat dan hadits  dinyatakan Iblis masuk neraka dan disiksa, menurut saya itu adalah konsumsi awam. Insya Allah untuk kalangan khusus yang terpilih tidak seperti itu. Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan. Ini asumsi saya berdasarkan logika-logika yang terpapar di buku ini. Iblis adalah mitra kita, sparing partner kita untuk menjadikan kita unggul dan the best product seperti yang diinginkan oleh Allah Swt.

            “Kuntum khairan ummtain ukhrijat linnas. Ta’muruna bil ma’ruf, wa tanhauna ‘anil munkari, wa tu’minuna billah,” Kalian adalah umat (product) terbaik Allah yang pernah dikeluarkan. Yang mengajak kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah.

Inilah minimal ciri pribadi yang siap perang melawan Iblis (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Bagaimanakah sebenarnya ciri kepribadian muslim yang seharusnya tanpa malu-malu dilakukan setiap hari?. Yaitu minimal harus melaksanakan lima rukun Islam. Memperbaharui iman dengan sering melafalkan syahadat dan maknanya, melaksanakan shalat lima waktu, berzakat, puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji bagi yang mampu. Minimal ikut jum’atan setiap jum’at. Ini sangat awam dan wajib ain, wajib untuk setiap kepala. Kalau tidak, resiko ditanggung penumpang.

Selanjutnya  membiasakan membaca basmalah (1) sebelum memulai suatu kegiatan. Syukur apabila ucapan atau gumam bacaan basmalahnya sampai bisa terdengar oleh orang di sebelahnya. Berucap hamdalah (2) ketika mendapatkan kenikmatan. Membaca subhanallah (3) ketika menemui  sesuatu yang menakjubkan. Berucap insya Allah (4) ketika berjanji atau menyanggupi sesuatu kepada orang lain, sering beristighfar (5) dan bukan berucap astaga ketika ada kesalahan dan khilaf atau melihat kejanggalan, membaca hawalah (6) la haula wala quawata illa billah sebagai bentuk keyakinan akan kekuasaan Allah dan merutinkan bershalawat (7).

            Basmalah, yang kata nabi barang siapa memulai suatu kegiatan tanpa dengan membaca basmalah maka akan terputus. Terputus apanya?, terputus dengan siapa?, yaitu terputus dari mengingat Allah yang senantiasa melihat kita, menyaksikan kita, dan kalau kita senantiasa mengingatnya, Dia akan mengabulkan semua permintaan kita. Dan orang akan mendapatkan hasil karya yang tidak berkah, karena tanpa nama Allah menyertainya.

Hamdalah,  sebagai ekspresi rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kehidupan kepada kita. Bahkan memberikan banyak hal yang sebenarnya kita tidak pernah memintanya. Kemudahan yang kita alami sebenarnya adalah salah satu bentuk rejeki yang diberikan Allah kepada kita. Bahkan apabila kita ingin menghitung seberapa banyak sebenarnya nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita, niscaya kita tak akan mampu melakukannya (Qur’an).

            Subhanallah, yang berarti maha suci Allah, mendekatkan kita pada sifat uluhiyah manusia, sifat ketuhanan yang ada pada diri kita yang barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya. Allah terbebas dari kotor, kumuh dan hal-hal yang tidak suci. Allah tidak ada sekutu baginya, yang tidak ada tuhan selain-Nya. Manusia biasa akan bertindak secara biasa. Tetapi ketika mendapatkan hal yang diluar kebiasaannya, ekspresikan dengan berucap Subhanallah…!!

            Insya Allah, bila Allah mengizinkan, belum jika Allah meridhai. Segala kejadian sekecil apapun, bahkan merayapnya seekor semut hitam di kegelapan malam sekalipun adalah atas izin Allah SWT. Bila Allah mau yang hanya dengan berucap Kun (jadilah) maka jadilah, maka tak ada yang bisa menghalanginya, meski sekuat dan sebesar apapun kekuatan itu dikonsolidasikan. Sebaliknya, bila Allah tidak mau, meskipun seluruh makhluk yang ada di bumi ini berkumpul, niscaya tidak akan bisa memaksa Allah untuk melakukannya. Allah keukeuh (teguh : Sunda), untuk itu kita sebagai umatnya juga harus berjuang mati-matian untuk bisa berkata yang baik dan benar, menepati janji dan untuk bisa melindungi amanah yang dititipkan kepada kita. Bila perlu nyawa sebagai taruhannya.

            Istighfar, memohon ampun kepada Allah. Bila kita mencintai diri sendiri, yang setiap hari, setiap saat baik disengaja maupun tidak terus melakukan perbuatan dosa, maka istighfar adalah suatu kewajiban yang harus kita ulang-ulang. Kita adalah makhluk yang memiliki dua potensi yang berlawanan, bukan malaikat yang hanya memiliki satu sisi potensi. Karenanya salah dan dosa adalah salah satu ciri kemanusiaan kita. Siapapun Saudara, merasa sebersih apapun Anda, tetap saja wajib beristighfar karena ternyata tetap ada peluang untuk berbuat dosa. Yaitu dosa kepada Allah SWT. Sedangkan dosa kepada sesama harus ada ijab qabul, ada kata sepakat untuk saling mengikhlaskan.

            Hawalah, berucap la haula wala quwata illa billah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah SWT.  Dalam kondisi suntuk dimana masalah mendera bertubi-tubi, ketika kita berucap hawalah, insya Allah akan menjadi ringan karena Allah Maha Kuasa atas segalanya. Bahkan dalam kondisi tertentu dengan amalan tertentu hawalah ini bisa digunakan oleh seorang muslim untuk mengobati penyakit. Penyakit apapun, terutama penyakit yang disebabkan oleh perbuatan jin dan setan.

            Shalawat, yang barang siapa mencintai Rasulullah, maka harus banyak-banyak membaca shalawat. Barang siapa membaca shalawat satu kali, maka Allah akan membacakan shalawat kepadanya sepuluh kali (hadits). Dengan membiasakan membaca shalawat, teutama ketika sedang dalam perjalanan, maka insya Allah selain perjalanan selamat banyak kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam urusan kita. Ashalatu wassalamu alaika ya sayidi ya rasulallah, teruslah di baca.

Selain itu hal yang sangat penting bagi kita adalah tetap memegang teguh dua warisan Rasulullah, yaitu Al Qur’an dan hadits. Agar kita tidak pernah sesat. Insya Allah kemudahan dan kesuksesan akan menyertai kita selamanya, serta memberikan kepada kita kemenangan dalam perang ini, Amin.

“Aku tinggalkan dua hal yang apabila kalian memegang teguh keduanya, niscaya tidak akan pernah sesat selama-lamanya. Yaitu Al Qur’an dan Sunah nabi Saw.”. Hadits lain menjelaskan, “Sesungguhnya kitab suci Al-Qur’an ini satu tepinya di tangan Allah, dan tepi lainnya di tangan kalian. Maka berpegang teguhlah kepadanya (Al-Qur’an), niscaya hidup kalian tidak akan tersesat selama-lamanya.” (HR. Ath-Thabrani)

Buku Iblis Guruku tersedia di Gramedia

Buku Iblis Guruku, Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia dengan Menghilangkan Urat Benci dan Dendam alhamdulillah sudah tersedia di Gramedia. Semoga membawa manfaat yang banyak bagi semua orang. Amin

Iblis sebagai mitra dan sparing partner (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Setujukah saya katakan bahwa posisi kita dengan Iblis adalah sejajar?. Jangan pernah mengatakan bahwa Iblis lebih buruk dari kita. Belum tentu benar pernyataan itu. Iblis dengan track record yang dimilikinya tidak pernah melanggar kesepakatannya dengan Tuhannya, Allah Swt. Dia tidak pernah berbuat diluar koridor yang telah ditetapkan Tuhannya. Dan ia selalu berbuat setelah meminta izin atau diperintah oleh Tuhannya. Apa yang salah dengannya? Atau jangan-jangan kita yang belum paham.

            Sejajar yang saya maksud adalah sama-sama pemain dalam sebuah film kolosal yang harus selesai dibuat. Deadline film itu disebut dengan kiamat. Allah memiliki skenario yang harus dilaksanakan. Kita oleh Allah diperintahkan untuk menjadi lakon yang terus berbuat baik dan membawa kebaikan bagi diri kita dan lingkungan. Meskipun sesulit apapun peran itu dilakukan. Sedangkan Iblis sesuai kapasitas teruji yang telah ditetapkan Allah memang ditugasi untuk memegang peran antagonis. Jadi Iblis bagi saya adalah mitra yang harus bekerja sama sesuai dengan tugas masing-masing.
            Tidak mungkin sesuatu dikatakan baik, bila tidak ada yang buruk. Tidak mungkin ada nilai bila dalam hidup ini tidak ada perbedaan. Dan seterusnya silakan dibuat statemen-statemen seperti ini yang akan membuat kita yakin akan qadar dan kehendak Allah bagi umatnya. Semua hal pasti berguna diciptakan oleh Allah. Tak terkecuali Iblis yang bagi saya adalah guru, sebagaimana saya berguru pada pengalaman. Bukan saja pengalaman saya sendiri kan? tetapi juga pengalaman orang lain. Yang baik akan saya ambil, dan yang tidak baik akan berusaha saya hindari.

            Baik? Apakah pembaca sudah tahu dengan sesuatu yang disebut dengan baik itu? Ingat, belum tentu sesuatu yang kita senangi itu baik bagi kita. Sebaliknya juga belum tentu sesuatu yang kita benci itu buruk bagi kita (Al Qur’an).

            Dalam film Allah yang tengah dibuat dan judulnya belum saya ketahui ini, Iblis adalah musuh saya. Dan saya akan terus berusaha agar bisa menjadi pemenang. Saya tidak mau menjadi pecundang yang hanya bisa menyesali sesuatu setelah sesuatu itu terjadi. Saya akan terus belajar untuk menang. Namun apapun kenyataannya nanti, tujuan saya hanya satu, yaitu ingin mendapatkan status ‘radhiatan mardhiyah’. Allah Ridha dan saya puas. Tolong kalau pembaca ada ide saya diberi tahu, judul apa yang cocok untuk film ini.

            Buku ini memiliki motto, ‘mencintai untuk mendapatkan cinta-Nya’. Pembaca, saya memiliki prinsip bahwa orang ditakuti bukan karena kekuatan fisik atau tampilan yang menyeramkan, tetapi lebih karena ilmu yang dimilikinya. Rasulullah Saw, bukan orang yang berbadan kekar yang berotot dengan perawakan tinggi besar dan kuat, tetapi beliau adalah orang yang sangat ditakuti dan disegani musuhnya karena ilmu dan pengetahuannya yang luar biasa. Salah satu musuhnya adalah Iblis. Setidaknya hal ini yang berusaha ditanamkan pada kita, meskipun menurut saya beliau berdua tidak merasa sebagai musuh. Tetapi castingnya memang harus demikian.

Rabu, 28 Desember 2011

Sedih, kita masih jauh dari harapan (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Jujur saja dikemukakan bahwa saat ini memang masih sangat banyak masjid bahkan pembangunannya semakin gencar dengan ornament yang semakin mewah. Kegiatan agama pun masih cukup marak dilaksanakan di setiap penjuru dunia. Namun patut disayangkan, roh dari yang mereka lakukan tersebut kian hari kian meredup. Hakekat dari aktivitas muslim tersebut tidak terlalu nyekrup dengan harapan para ulama pendahulu kita. Bahkan konsep membumikan Al-qur’an jauh api dari panggang. Alhasil banyak ditemui puluhan bahkan ratusan muslim berlengggang kangkung di jalanan, di rumah maupun di tempat aktivitas masing-masing pada saat seharusnya merreka sudah mendengarkan khutbah Jum’at di masjid.
Yang paling tragis adalah kejadian Jum’at malam di akhir januari 2009 lalu ketika ada seorang guru yang kebetulan juga berprofesi menjadi tukang pijat professional, datang ke rumah saya. Pak Yus panggilan akrab beliau yang memang ingin ngobrol dengan saya tentang agama dan seluk beluknya. Ketika sedang asyik berdiskusi Handphone-nya berdering berkali-kali yang kemudian saya sarankan untuk diangkat. Rupanya orang tersebut adalah teman guru yang dulu pernah dipijat oleh Pak Yus dan menjadi lebih sehat. Alhamdulillah Allah memberikan rejeki bagi kedua belah pihak. Kemudian disepakati penelpon yang berinisial Iw tersebut akan menyusul ke rumah saya dimana kami sedang mengobrol.

Dalam pertemuan singkat setelah Pak Iw datang masuklah dia pada diskusi kami. Dikatakanya bahwa keadilan itu tidak ada di Islam sekalipun,katanya. Bahkan secara sembarangan Iw mengeluarkan statemen bahwa Islam sudah tidak cocok lagi diterapkan di jaman sekarang. Al-quran dan hadits yang dimiliki Islam tidak cukup untuk mengatur manusia saat ini. Tegoran saya yang langsung menuduh Iw belum memahami Islam dijadikan boomerang bagi saya katanya saya termasuk orang-orang rekatif yang susah diajak berfikir maju. Padahal beliau seorang muslim dan menjadi panutan di Sekolah Menengah pertama (SMP) tempat dia mentransfer ilmunya. “Ya Allah ada apa dengan muslim?, saya yakin bahwa apapun yang dilakukan orang tentang Islam, apakah mereka mau shalat atau tidak, mereka mau beribadah atau tidak, Islam akan tetap tinggi,” batinku menangis menghadapi orang seperti itu. Memang waktu sangat sempit untuk membahas hal principal itu. Sehingga hanya kepasrahan kepada Allah yang dapat kami lakukan, karena petunjuk memang adalah hak perogratif Allah. Manusia tidak bisa memaksa Allah untuk memberikannya kepada seseorang, bahkan Abu Thalib paman Rasulullah sekalipun.
Lebih dari sekedar hal menyedihkan tersebut, puluhan generasi muda banyak terlihat mengepulkan asap rokok di siang bolong selama Ramadhan. Adab yang dulu menjadi roh Islam sebagai bukti kecintaan kita kepada Rasulullah Saw semakin tidak diminati muslim. Belajar mungkin iya, bahkan di TPA-TPA diajarkan yang demikian itu. Lain halnya dengan pelaksanaannya di rumah masing-masing. Contoh dari peri laku dan kebiasaan orang dewasa di lingkungann rupanya lebih mudah diikuti oleh anak-anak. Inilah posisi sentral dan strategis keluarga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam yang adalah ya’lu wala yu’la alaihi, tinggi dan tidak ada yang bisa menyemai ketinggiannya, masih dihidupkan oleh pemeluknya.

Sebuah Peringatan (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Akan datang suatu masa dimana tak seorang pun mau menerima sadaqah. Bahkan dipaksa sekalipun mereka tidak mau menerima. Semua orang hanya ingin memberi dan melaksanakan perintah Allah sebaik mungkin. Saat itulah kemudian malaikat Israfil akan meniup terompetnya sebagai tanda bahwa kiamat sebagai batas keberadaan dunia, batas perang dan tanda dihancurkannya dunia segera datang.

Akan datang juga suatu masa dimana orang melihat orang shalat seperti melihat pertunjukan. Ada orang adzan dikira orang gila, bahkan aktivitas religius dari orang Islam benar-benar sudah menjadi barang langka. Kalau yang ini akan datang pada gelombang pasca kita. Mungkin dialami oleh cucu kita atau generasi setelah kita untuk menjelang kehidupan pada poin pertama.

Belajar dari Bebek (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Menjelang berakhirnya pelayaran dan larungan akbar yang dilaksanakan oleh nabi Nuh, dengan telah lerainya hujan dan surutnya air, berfikirlah Nabi untuk memantau situasi. Saat itu bebek adalah seekor unggas yang paling hebat terbangnya. Setelah meneliti ke berbagai binatang yang bisa terbang, maka dipilihlah bebek untuk melaksanakan tugas pemantauan.

Atas izin Nabi Nuh, melalui jendela yang telah terbuka, terbanglah bebek untuk memantau situasi dan kondisi, sekaligus posisi kapal berada. Dengan kecepatan yang luar biasa, mungkin diatas 100 KM / jam bebek nggeblas meninggalkan kapal yang sedang larung.

Tetapi apa lacur, semenit, dua menit, satu jam dua jam, bebek tidak segera menampakkan batang hidungnya yang emang tenggelam. Nabi Nuh resah, karena tugas besar tersebut sangat penting untuk aktivitas dan program kerja berikutnya. Ini pelajaran bagi kita betapa sebelum kita sampai ke tempat tujuan atau lokasi dimana kita akan menetap disana, mempelajari dan menguasai medan adalah tindakan yang mutlak harus dilakukan. Minimal tahu sedikitlah biar tidak terlalu kaget. Misalnya seperti saya dari Sidoarjo yang belum tahu sama sekali Selayar kemudian berangkat, tidak masalah. Karena pernah berada di tempat yang lebih ngeri dari itu, di Ambon dulu. Tetapi sebelumnya tetap mencari tahu tentang hal ikhwal pulau Selayar.

Belajar dari pengalaman keledai, Nabi Nuh As benar-benar mengendalikan emosinya. Maka diperintahkanlah merpati untuk menyusul bebek dalam memantau situasi. Dalam beberapa saat merpati kembali dengan laporan lengkapnya bahwa di depan ada gunung dan perbukitan yang nampaknya cocok untuk mengkandaskan kapal besar Nabi Nuh. Infromasi lain dengan melihat tingginya air tinggal beberapa jam lagi katanya air bakalan habis dan kapal kandas. Berdasarkan informasi tersebut kemudian atas komando Nabi Nuh semuanya bersiap-siap untuk melanjutkan program berikut.

Mantap kan Merpati?, makanya mengapa PT Pos menggunakan lambang merpati untuk logonya, yak karena reliable (terpercaya) tersebut he… he… Lalu bagaimana dengan bebek?, ternyata setelah sumpek berada di dalam kapal sekian tahun, sekian bulan, sekian hari, dia sumpek, maka perintah nabi Nuh dijadikan sebagai kesempatan untuk bersenang-senang. Subhanallah

Lalu kemanakah bebek? Apa saja yang dilakukanny sehingga meninggalkan tugas sedemikan rupa?. Apa dia tidak tahu ratusan ribu bahkan jutaan makhluk hidup menunggu kedatangannya?. Menantikan kabar darinya?. Ternyata dia sedang asyik main selam. Menangkap ikan adalah kesenangannya, sehingga karena lapar dan bisa memakan ikan kecil-kecil yang sedang berenang, si bebek lupa akan tugas utamanya. Sebagai hukuman atas perbuatan pelenggarannya bebek sejak saat itu diambil kemampuan terbangnya dan ekornya dibengkokkan. Jadi sebagaimana dalam surat zalzalah dikatakan sekecil apapun perbuatan baik akan dibalas oleh Allah, dan sekecil apapun perbuatan jahat pasti akan mendapat balasan “faman ya’mal mitsqala dzartin khairan yarah, waman ya’mal mitsqala dzaratin syarran yarah, maka barang siapa berbuat baik sebesar dzrah pun akan mendapatkan balasan. Dan barang siapa berbuat jahat sebesar dzarah pun akan mendapatkan balasan. Apalagi menyangkut tanggung jawab yang dibebankan kepada kita.

Ingat munafik yang cirinya ada tiga adalah penghuni neraka paling bawah atau keraknya neraka. Ketiga ciri tersebut saya urai lagi “bila bicara berdusta, bila berjanji menyalahi dan bila dipercaya berkhianat” naudzubillah min dzalik. Mari kita berantas kemunafikan di dunia ini agar aman dan mendapat ridha Allah Swt. Lalu kitalah pemenangnya. Amin ya rabbal alamin.

Amar Makruf nahi mungkar (lobangin kapal) ==> dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Sebuah hadits Rasulullah Saw mengatakan “barang siapa melihat suatu kemungkaran, maka rubahlah dengan tanganmu. Apabila tidak mempu dengan lesanmu. Apabila tidak mampu dengan hatimu. Dan yang demikian itu (yang terakhir) adalah selemah-lemah iman. Nahi mungkar (mencegah kemungkaran) bisa diibaratkan dengan kapal Nabi Nuh tadi. Apabila ada seorang atau sekelompok orang di dalam kapal yang karena nafsunya, karena keserakahannya kemudian ingin melobangi kapal dan tidak ada yang menghentikannya. Maka yang tenggelam bukan saja pelakunya, tetapi semua yang ada dalam kapal akan ikut karam.

Konsep amar makruf harus disampaikan dengan cara yang hikmah dan dengan cara yang baik “ud’u ila sabili rabbika bil hikmah wal mau’idhatil hasanah”. Kita bukan majlis hakim yang bertugas untuk memutuskan dan memvonis apakah seseorang salah atau tidak. Tugas kita dalam konteks amar makruf adalah memancing hidayah dari Allah Swt.

Namun untuk wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab kita sebagai pemimpin merupakan tugas kita untuk terus berusaha sampai titik darah penghabisan bila perlu. “Qu anfusakum wa ahlikum nara, waquduhannaasu wal hijarah, alaiha malaikatun ghiladhun sidadu la ya’sunallaha ma amarahum wayaf’aluna ma yu’marun” Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu. Didalamnya dijaga oleh malaikat yang tegas, tidak pernah membangkang kepada Allah dan senantiasa mengerjakan perintah-Nya.

Keluarga yaitu, anak dan istri yang terkadang menjadi fitnah bagi kita, adalah tanggung jawab kita. Apakah mereka akan kita tempatkan pada surga yang paling tinggi di akherat kelak, atau kita jerumuskan ke dalam api neraka yang sangat panas, tergantung kita. Dengan adanya mereka kita tidak bisa tinggal diam, berdzikir dan beribadah saja tanpa memikirkan pembinaan baginya akan membawa kerugian bagi kita. Di akherat kelak akan terjadi ribuan bahkan jutaan mahkamah Allah yang sampai saat ini belum terbayangkan bagaimana persidangan tersebut digelar. Yang jelas kita sebagai penanggung jawab utama akan terseret ke meja hijau manakala salah satu atau mungkin lebih dari tanggung jawab kita digugat disana. Atau justru mereka menyeret kita kesana akibat kurang mendapat perhatian kita.

Tetapi kembali seperti pengalaman Nabi Nuh As, kita memang harus berusaha semaksimal mungkin, namun ketika Allah telah mengetuk palunya, kita harus legowo menerima keinginnannya. Artinya secara hitam di atas putih yang hukum akan mengejarnya, kita telah memiliki bukti-bukti bahwa kita tidak bersalah (innocent), kita telah memberikan pembinaan sebagaimana keinginan Allah Swt. Selamat mencoba dan belajar terus. Semoga sukses

Hikayat anjing dan kucing (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Dalam syafar spiritual (perjalanan spiritual) di kapal raksasa ini ada beberapa drama yang bisa kita petik pelajaran darinya. Alkisah demi menjaga agar kapal yang bisa diibaratkan pengganti bumi yang membawa isinya ini ada ketentuan yang telah disepakati bahwa tidak ada perbuatan mesum. Bayangkan di luar tidak kelihatan apa-apa kecuali perairan yang terhampar luas, seolah bumi memang datar. Takut akan terjadi apa-apa dengan kapal yang mengangkutnya, semua penumpang menyepakati aturan tersebut.

Dasar memang anjing, kesepakatan tinggal kesepakatan. Pikirnya kalau orang tidak tahu ‘emang gue pikirin’ katanya dalam hati. Dia tidak berfikir kalau semua berbuat mesum kemudian hamil dan melahirkan, kapal akan sesak dan bisa tenggelam karena kelebihan beban (allotment). Padahal dialah yang paling lantang menyuarakan tentang tindakan antisipasi tersebut.

Alhasil di tempat barang-barang berupa benda tidak bergerak, anjing laki dan perempuan mulai merunduk-runduk, bersembunyi-sembunyi sambil bergurau menikmati bulan madu. Saling memandang, merangsang birahi lawannya sehingga perbuatan mesum yang dipantangkan oleh semua penghuni kapal dilanggarnya. Karena terlalu menghayati dan menikmati sepasang makhluk yang sedang dimabuk cinta tersebut lupa kalau ada kucing di sekitarnya. Kontan, melihat kemungkaran terjadi sang kucing (bukan Tomy Jery lo ini) melesat melaporkan perbuatan cabul tersebut kepada nabiyullah Nuh As.

Tetapi sayang seribu kali sayang, rupanya ketika kucing berlari, menimbulkan suara yang mengganggu adegan panas tersebut. Ketikai Nabi datang, porno aksi tersebut telah berakhir. Maka kecele’lah utusan Allah tersebut. “hai kucing, mana buktinya kalau anjing sedang berbuat mesum? Orang lagi ngobrol gitu kok katanya berbuat mesum”, tegor Nabi Nuh marah kepada kucing yang melapor tanpa bukti. Maka lemaslah si kucing dibuatnya. Ternyata maling lebih pintar dari polisinya he…he…

Kondisi inilah yang kemudian membuat pelaku kejahatan semakin menikmati kejahatannya karena dirasa aman. Maka diulangilah adegan syur tersebut oleh anjing dan dilaporkan pula oleh kucing, sehingga Nabi Nuh benar-benar murka kepada kucing yang asal lapor. Tetapi kali yang ketiga, ketika diulanginya perbuatan maksiat tersebut, kucing melesat dengan kecepatan tinggi disertai doa, sementara pelaku karena sudah terbukti aman beberapa kali akhirnya lupa diri.
“Wahai Nabiyullah Nuh As, si anjing melakukannya lagi”, lapor kucing yang dalam sekejap sudah berada di depan Nabi Nuh sambil mengatur nafas yang tersengal. “Ya Allah yang nyawa kami ada di tangan-Mu, bila memang benar laporan kucing, maka kuncilah anjing agar kami bisa mendapatinya”, Nabi Nuh berdoa mohon kepastian kebenaran laporan.

Benar saja, ketika anjing sudah tahu kucing melapor maka bersegeralah mereka menyudahi perbuatannya. Tetapi…?? “Loh Mas…. Kenapa tidak bisa dilepas ikatan ini?”, ungkap anjing perempuan dalam ketakutan yang tinggi. Sementara anjing laki terus berusaha untuk melepaskan perpaduan mereka berdua dari tempatnya. Memang sepandai pandai tupai melompat,akhirnya jatuh juga. Sepandai pandai orang menutupi kejahatannya, seperti Ryan yang telah berhasil membunuh dan memutilasi (membunuh dan memotong-motong korbannya) akhirnya ketahuan juga. Subhanallah. Ini pelajaran bagi kita untuk tidak menikmati dan menikmati perbuatan dosa yang aman kita lakukan. Allah maha melihat, Allah maha mengetahui dan KPK saat ini semakin gencar mencari tahu mana mangsa yang bisa dijerat olehnya (tetapi jangan karena ini, lebih baik karena waskat, yaitu pengawasan malaikat).

Pergulatan anjing dalam berusaha melepaskan ikatannya justru menjadi bahan tontonan yang sebenarnya tidak pantas untuk dilihat. Nabi Nuh kemudian membentak mereka dan memberikan kepada mereka berdua hukuman yang setimpal. Konon kabarnya akibat kejadian tersebut anjing dan keturunannya ketika sedang behubungan badan akan selalu demikian tidak bisa langsung dilepas. Malu kan?

Demikian juga, nasib sial bagi si kucing. Yaitu tetap mendapat karma karena suka melapor. Ketika mereka ingin berhubungan badan, orang sekampung bakal tahu karena perbuatan berisik mereka yang sangat mengganggu masyarakat sekitarnya. Intinya kita harus berhati-hati dan waspada yang disertai dengan doa kepada Allah SWT. Berhati-hati saja belum cukup. Terbukti banyak orang yang sudah berkendaraan dengan hati-hati, tetapi kecelakaan masih menimpanya. Ingatlah Allah niscaya Allah akan mengingatmu.

Nabi Nuh AS dilarang sedih akibat ulah Qan’an anaknya (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Kapal raksasa seberat 24,3 ribu ton itu mulai berlarung. Konsentrasi Nabi Nuh As masih kepada kaum dan anaknya. Mereka terus dan terus mengejar gunung dengan kesombongannya. Mereka merasa semua hal bisa diselesaikan dengan akalnya. Otaknya pasti akan mampu untuk menyelesaikan semua permasalahan hidupnya. Dengan berada pada gunung tertinggi menurut mereka akan selamat dari amukan air. Tetapi tidak…, demi Allah tidak. Untuk menyelesaikan permasalahan ini perlu logika iman, bukan yang lain.
Putra Putri Nabi Nuh As yang telah beriman dan masuk ke kapal bernama Sam, Ham dan Jafits. Qan’an dengan bandelnya tidak mau mendengar ajakan bapaknya meski teriakan sang ayah memekakkan telinga orang di sebelahnya. “Wahai anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang kafir”, demikian teriakan Nabi Nuh untuk sekian kalinya yang kemudian diabadikan dalam Al Qur’an surat Hud ayat 42.

“Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah”, jawab Qan’an. “Tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Allah selain Allah saja.Yang Maha Penyayang”, Namun gelombang kemudian menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

“Ya Allah, kenapa Engkau tenggelamkan anakku”, teriak Nabi Nuh As yang melihat dengan mata kepala anaknya lenyap ditelan gelombang. Kesedihan dan penyesalan kemudian muncul sebagai ayah yang tidak berhasil membina anaknya. Tetapi kemudian Allah menegaskan dalam ayat 46 surat Hud tersebut. “Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, sesungguhnya perbuatannya adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui hakekatnya. Sesungguhnya Aku mengingatkanmu agar jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan”, demikian kata Allah yang kian membuat nabi Nuh menangis akibat penyesalan terhadap kesalahannya. Maka berdoalah dia “Qaala rabbi inni a’udzubika an asalaka ma laisa li bihi ilma, wailla taghfirli watarhamni akun mminal khasirin, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasukum orang-orang yang merugi”. Demikian penyesalan Nabi Nuh atas protes yang disampaikan kepada Allah yang kemudian disuruh segera turun dari kapal dengan ucapan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Allah setelah air surut dan berlabuh.

Ini bukti bahwa Allah punya kehendak (iradat) yang tentunya Dia lebih mengetahui maksud dari kehendak-Nya. Belum tentu yang kita minta dan harapkan akan baik bagi kita. Demikian juga belum tentu yang kita tidak suka atas pemberian Allah tidak lebih baik bagi kita.

Untuk anak dan keluarga yang memang dikatakan Allah sebagai fitnah, tugas kita adalah membinanya sehingga investasi yang berupa keturunan tersebut akan membawa kita pada maqam terbaik disisi-Nya kelak. Dua investasi kita yang lain berupa amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat harus terus dan terus kita tingkatkan jumlah dan kualitasnya. Semoga ridha Allah akan senantiasa menyertai kita semua. Amin

Setan masuk kapal Nabi Nuh as (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Pada hari yang telah ditentukan oleh Allah, maka datanglah air yang tidak jelas asalnya. Keluar dari bumi dan turun dari langit yang menerjang apa saja di depannya. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata kebesaran Allah tersebut. Sesuai petunjuk Allah sepasang-sepasang semua jenis binatang, tumbuh-tumbuhan dan orang yang beriman diperintahkan untuk dinaikkan ke atas kapal. Tak terkecuali keledai yang memang lambat gerakannya.

Air semakin besar dan orang orang yang tidak beriman sudah berlari ke gunung dan dataran tinggi lain untuk menyelamatkan diri. Semua sudah berhasil naik, tinggal Mas Keledai yang masih santai dengan mainannya. Hal inilah yang kemudian menyita perhatian Nabi Nuh AS agar tidak timbul korban dari kalangan binatang. Tetapi keledai tetap saja santai sehingga Nabiyullah Nuh As akhirnya memanggilnya.

“Keledai, ayo cepat naik. Air semakin besar dan kamu akan tenggelam kalau tidak segera naik”, teriak Nabi Nuh kepada keledai. Sementara air sudah setinggi lutut orang dewasa. Nabi Nuh berteriak-teriak yang dibantu juga oleh umat yang lain, tetapi memang keledai seperti budheg (tuli ; Jawa) telinganya. Akhirnya emosi Nabi Nuh memuncak, dan. Dibentaklah keledai dengan ucapan. “Setan, naiklah…!!”, maka sepontan keledai loncat ke atas kapal karena dibantu setan yang dengan bahagianya bisa mengikuti perjalanan panjang itu. Subhanallah, setan ikut ke kapal. Jelas ini pertanda buruk.

Pelajaran bagi kita semua, bahwa kesabaran tidak sama dengan ketegasan. Tegas tidak berarti harus marah, apalagi emosi. Tetapi tegas mengandung konsistensi dan komitmen. Ada resiko yang harus diterima bagi yang tidak melaksanakannya. Sekali bilang merah, tetap merah. Bila memang keledai tidak mau naik, tinggalkan saja, demi menyelamatkan yang lebih banyak lagi. Tetapi bagaimana dengan perintah Allah menaikkan semua hewan?. Inilah prinsip menerima takdir setelah berusaha. Waidza azamta fatawakal alallah, apabila telah berusaha sekuat tenaga, maka bertawakallah kepada Allah. Nabi Nuh telah berusaha, tetapi takdir Allah mengharuskan setan ikut, sehingga membuat semua harus semakin meningkatkan kedekatan dan bertawakal kepada Allah.

Sabar, karena hanya sabar dan shalat yang akan menolong kita kelak di hari pembalasan. Mengendalikan diri adalah sangat penting untuk kehidupan kita. Karena hanya orang yang sabar saja yang akan berhasil. Orang yang tidak sabar tidak akan pernah bisa berhasil. Kalau kelihatan ada, niscaya hanya keberhasilan semu yang pelakunya tidak akan bisa menikmati keberhasilan tersebut.

Disisi lain, kita sebagai makhluk yang memiliki kewajiban untuk taat kepada perintah Tuhan, menyegerakan berbuat baik adalah suatu keputusan yang paling aman. Karena penundaan (procrecination) hanya akan menimbulkan masalah baru yang mungkin penyelesaiannya akan lebih susah. Penundaan dalam berbuat baik selain akan menghilangkan peluang dan kesempatan juga akan merusak kualitas amal perbuatannya sendiri. Karena disana kemudian setan berkesempatan untuk bergabung dan merusak semuanya. Naudzubillah min dzalik.

-sudah-Proses Nabi Nuh as membangun Kapal (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Nabi Nuh AS dan sebagian besar nabi sebelum Rasulullah Saw, sering berakhir dengan tragis. Ketidakpercayaan umat kepada utusan Allah yang sebenarnya datang dari golongan mereka selalu menjadi sumber datangnya petaka. Padahal konsep pemilihan anggota dewan yang paling representative adalah dari golongan yang bersangkutan. Dan kitabullah telah sejak jauh hari mengatur hal prinsip seperti ini. Sayang mereka memang bandel sejak awal. Dan mungkin memusnahkan adalah suatu solusi waktu itu.

Prinsip membinasakan untuk yang tidak bisa dibina masih menjadi tren bagi doa para nabi sebelum Rasulullah Saw. Sehingga rasa syukur karena menjadi umat Rasulullah Saw yang menjadi the best product (khairan umatin) dari Allah harus terus dan terus kita lakukan. Nabi Musa As sampai mengemis untuk bisa menjadi umat Muhammad, bukan bualan. Memang kita adalah generasi terbaik, produk Allah terbaik yang tidak saja bisa langsung bertemu dengan Allah seperti yang diirikan Nabi Musa As, tetapi juga banyak kemudahan yang tidak diterima oleh kaum pada generasi sebelumnya. Karena Allah menginginkan kepada kita kemudahan dan bukan kesulitan. Alhamdulillah.
Konsep membina tanpa mengenal putus asa ini pun kian hari kian mampu diserap oleh kalangan barat yang selama ini terlalu besar mengandalkan kemampuan akal. Padahal kita umat yang sudah banyak mendapat bukti tentang kebesaran Allah dan kebenaran firman-firman-Nya saja belum. Kita justru acap kali tidak menggunakan akal yang dikaruniakan Allah kepada kita untuk menguak semuanya demi meningkatkan iman kepada-Nya. Ya allah lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusuk, doa yang tidak mustajab, dan sikap malas. Amin

Singkat cerita tentang pembangkangan umat Nabi Nuh, tibalah saatnya Nabi Nuh As diperintahkan untuk membangun kapal. Dengan keyakinan yang tinggi Nabi Nuh As dan umatnya yang beriman mulai membangun kapal. Kapal yang dibangun di atas ejekan, cemoohan dan tindakan usil kaum kafir ini konon dibangun dengan arsitek petunjuk dari Allah Swt.

Seperti diuraikan di depan, penentangan umat kepada nabinya membuat utusan Allah harus menyudahi konflik. Kesudahan yang memang sudah menjadi skenario Allah yang disebut takdir tersebut acapkali dengan cara membinasakan umat yang tidak mau beriman. Karena terlalu kurang ajarnya umat, beberapa kali disebutkan dalam Al Quran bahwa mereka sampai membunuh para nabi. Umat Nabi Nuh As yang tidak beriman yang anaknya termasuk di dalamnya harus binasa ditelan air bah. Subhanallah

Senin, 26 Desember 2011

-sudah-Pelajaran Perang dari Kisah Nabi Nuh As (dikutip dari buku Iblis Guruku / IG karya Moeslih Rosyid)


Perjalanan Nabi (Noah) Nuh As dikatakan oleh sebagian ulama adalah karena telah terjadi Kiamat Kubra (kiamat besar atau kiamat yang sebenarnya) bagian Pertama. Lalu apakah akan ada Kiamat Kubra jilid dua, tiga dan seterusnya?. Wallahu a’lam. Yang jelas kiamat sughra (kiamat kecil) sudah sangat sering terjadi di belahan bumi yang semakin renta ini. Bahkan di negeri tercinta ini tak luput dari tragedi-tragedi itu.

    1.  Tentang kapal Nabi Nuh As
Ada penelitian tentang keberadaan kapal Nabi Nuh As yang berhasil ditemukan menunjukkan bahwa kiamat besar tersebut adalah benar. Tetapi sebagian besar mengatakan bahwa semua bencana yang terjadi sejak diciptakannya bumi beserta isinya itu adalah hanya kiamat sughra (kiamat kecil). Teori kedua masih lebih kuat masuk pada logika berfikir saya. Bukankah ketika datang kiamat nanti di seluruh dunia akan terjadi seperti yang diceritakan pada Al-Qur’an surat Al Qariah, Al Waqiah, AL Qiyamah dan Al Ghasiah?. Bukankah sebelum kiamat datang akan ada tugas pertama malaikat Israfil, meniup terompet yang generasi kita Insya Allah tidak akan pernah tahu seberapa merdu suaranya. Demikian juga kita tak akan pernah tahu seberapa keras memekakkan telinga dan seberapa besar kemampuan suaranya masuk ke telinga seluruh umat manusia yang saat ini berjumlah lebih dari 5 milyar orang. Lalu bagaimana pula dengan kiamat dari golongan jin yang Allah juga mewajibkan kepada mereka untuk beribadah kepada-Nya.

Apapun  pendapat  kita,  yang jelas Nabi Nuh As dengan segala  pernak peniknya  yang luar biasa, banyak  memberikan ilmu kepada kita tentang hakekat setiap kejadian baik sebelum dan selama berlarung maupun pasca landas/berlabuh. Al-Qur’an surat Huud ayat 25 sd 49 mengisahkan dengan cukup rinci  perjalanan panjang tersebut, termasuk pada ayat 44 dikatakan bahwa kapal tersebut berlabuh atau landas di bukit Judi. Oleh ahli tafsir dikatakan bahwa bukit Judi berada di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia. Sementara argumentasi berikut mengatakan bahwa kapal Nabi Nuh As landas di Bagian Utara Turki. Wallahu a’lam, yang jelas Qur’an tidak mungkin salah dalam menyampaikan kata bukit Judi. Yang berbeda pendapat adalah tentang dimanakah tempat  Bukit Judi tersebut berada?. Dan ini bukan domain kita untuk membahasnya. Kemudian setelah membaca argumentasi kedua di bawah ini masing-masing kita akan bisa menilai dan menerima betapa kebesaran Allah memang luar biasa.

Pembaca yang mulia, peninggalan sejarah yg maha berharga itu (kapal nabi Nuh As) bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah. Namun pihak penyelidik CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut (mount Ararat di Turki).
Sebenarnya, zaman Nabi Noah As dulu tidaklah seprimitif yang kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu. Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Rusia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam. Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah / Nuh telah mengenal listrik. Mengikut perkiraan para ahli, Nabi Noah As kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C. Terdapat setidaknya 120 tahun rentang waktunya. Kalau kita mungkin  sudah almarhum hanya untuk menyelesaikan kapalnya saja. Subhanallah.

Rupa bentuk dari Kapal nabi Nuh As (The Great Noah Ark) itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh. Konstruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yang memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi.

Ada juga Para Pengkaji berpendapat, “Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.

Totalnya, terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini. Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira-kira terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.

Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones” , di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Iraq. Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km. Mount Ararat  itu sendiri bukanlah sembarang gunung, ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yang terdapat pada gunung ini ialah pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.
Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut. Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki . Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Rusia,Iran, dan Turkey”. Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan nabi Nuh As telah dijumpai di Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang. Sementara kita hanya sekitar enam sampai dengan 10 kaki. Subhanallah……