Rabu, 21 Desember 2011

Jangan merusak sekenario Allah dengan MGM (dari buku Iblis Guruku/IG karya Moeslih Rosyid)


Sebenarnya manusia atau makhluk lain ingin berbuat apapun, Allah tidak terpengaruh. Orang mau shalat atau tidak, berbuat baik atau jahat, Allah tetap Maha Kuasa. Dan skenario Allah pun tidak akan rusak. Judul pada poin F ini saya peruntukkan bagi makhluk umat Allah penyandang jabatan khalifah ini.

            Disaat kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebaiknya segera dan segera setelah berterima kasih kepada-Nya berfikir untuk membagi kepada siapa nikmat itu. Sebaliknya, ketika sesuatu yang kita harapkan tidak terjadi, semestinya ucapan terima kasih pun harus tetap terlontar. Karena belum tentu yang kita inginkan atau sukai itu baik bagi kita. Bisa jadi sesuatu yang tidak kita sukai ternyata baik bagi kita. Hanya Allah yang tahu semua ini.

            Dari pada mengeluh yang  justru semakin membuat ruwet permasalahan, sebaiknya bertindak yang aktif strategis. Ada masalah, sekali lagi pasti disebabkan adanya selisih antara standar atau harapan yang ditetapkan dengan kenyataan yang ada. Menurut saya, cara penyelesaian masalah juga hanya dengan dua cara, turunkan standar atau tingkatkan realisasi. Apabila ternyata standar itu memang benar-benar tidak mungkin untuk diturunkan, sebaiknya upaya menaikkan kondisi dilakukan dengan baik, tulus dan mencari ridha Allah SWT. Insya Allah cara ini akan berhasil.

            Bagaimana cara mengidentifikasi  masalah tentu saja dengan memindahkannya dari otak ke kertas. Tidak mungkin kapasitas memori otak kita yang terbatas ini bisa menampung dengan baik semua hal yang kita butuhkan secara tepat. Insya Allah hanya dengan mencatat permasalahan saja beban di otak kita akan segera berkurang, bahkan mungkin bisa hilang sama sekali. Apalagi kalau sudah dipetakan tentang bagaimana cara penyelesaiannya dan dengan siapa menyelesaikannya secara tepat. Tentu berbagai alternatif menjadi penting untuk ditimbang-timbang.

            Stres dalam buku saya Membangun Area Bebas Stress (MABES), memiliki enam stadium. Di bagian depan telah disinggung sedikit. Namun agar lebih mengena, level ini saya ulang lagi disini. Yaitu (1) pelupa sebagai stadium satu (2) marah-marah tanpa sebab (3) susah tidur dan mimpi buruk (4) ingin menyakiti diri sendiri (5) bunuh diri, dan (6) gila. Bila pembaca mengalaminya sebaiknya segera diobati agar tidak sampai pada stadium lanjut seperti di atas stadium 3.

            Obat untuk menyelesaikan masalah stres ini ada 3 cara. Pertama, dengan beristighfar sebanyak-banyaknya. Karena bisa jadi musibah dan penderitaan yang kita alami itu hasil dari perbuatan kita. Atau minimal leluhur kita terdahulu. Kedua,  dengan memindahkan masalah dari otak ke kertas tadi. Karena kalau tidak segera dipindahkan, maka dari otak akan turun ke hati dan bisa menyebar kemana-mana yang kemudian menjadi penyakit fisik. Ketiga, dengan melaksanakan nasehat ulama terdahulu yang 5 itu. Yaitu (1) membaca Al Qur’an dan maknanya (2) melaksanakan shalat malam (3) bergaul dengan orang shaleh (4) membiasakan puasa sunah, dan (5) memperpajnang dzikir malam.  Insya Allah bila saat ini anda sedang mengalami qalbun maridh (hati yang sakit) bisa berubah menjadi qalbun shahih (hati yang sehat), Amin. Untuk itu, sebagai antisipasi agar kita tidak menanam benih penyakit, jangan MGM (Malas Gengsi dan Menunda)

0 komentar: