Senin, 27 April 2009

Buku "Mengobati Penyakit Itu Mudah" MPIM => Pengantar dan daftar isi

Pengantar Penulis

Saya mulai dengan hamdalah, akhirnya buku ini dapat saya selesaikan. Rasa syukur yang amat dalam atas perkenan Allah SWT memberikan kemampuan kepada saya untuk melakukan semua ini. Tanpa ijin-Nya mustahil buku ini bisa sampai di pangkuan pembaca. Karena jam 21.00 sampai 00.00 Wita atau lebih adalah jam penyambungan kata per kata yang saya rajut untuk buku ini.

Melihat dan menyaksikan berbagai fenomena yang amat menyedihkan menjadi pemicu saya untuk semakin bersemangat menyelesaikannya. Pemahaman yang keliru tentang jin, dukun, penyakit dan kesembuhan adalah hal-hal yang utama mendorong saya. Terlebih fenomena Ponari dan kejadian sejenisnya yang ‘tidak’ memercayai bahwa kesembuhan adalah hak prerogatif Allah, membuat getir hati ini.

Saya mempunyai tim kecil untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan penyakit. Ingin sekali saya dan tim bisa menjadi solusi bagi kesembuhan mereka. Disana keyakinan akan kebesaran Allah sebagai modal utama untuk bisa melakukan semua itu. Tim ini amat kecil dan memiliki gaung yang nyaris tak terdengar oleh orang, meski tak sedikit kemudian orang datang membawa saya dan tim kepada keluarganya yang sedang menderita penyakit. Itulah salah satu alasan mengapa buku ini hadir menyapa pembaca.

Awalnya memang informasi yang ada dalam buku ini hanya akan kami peruntukkan bagi kalangan terbatas. Yaitu teman-teman dan keluarga terdekat agar tidak salah dalam memilih jalan. Tetapi atas permintaan berbagai pihak selama perjalanan kami berusaha mengobati orang, memang buku ini harus dipublis secara umum.

Saya cukup memahami tentang penerbitan suatu buku, minimal tiga sampai enam bulan baru akan mendapatkan kepastian dari penerbit. Tentu salah satunya karena dana yang amat-amat terbatas. Sementara desakan berbagai pihak yang ingin segera mendapatkan pegangan untuk bisa menjaga diri dan keluarga sangat keras. Menjaga diri dan keluarga ini bukan saja dari siksa api neraka sebagaimana perintah Allah dalam Al Qur’an, tetapi juga menjaganya dari penyakit. Menjadi orang sehat dan kuat adalah dambaan semua orang. Dengan sehat semua orang berpotensi untuk memberi manfaat bagi yang lain. Atas desakan itulah, lalu pada cetakan pertama ini saya melakukan self publishing (menerbitkan sendiri buku saya). Pada cetakan pertama ini saya hanya mencetak sebanyak 1000 (seribu) eksemplar.

Berbagai kelemahan tentu muncul di sana sini. Sembari melihat respon masyarakat, sekaligus mempersiapkan Compact Disk (CD) rekaman doa dan kultum sebagai lampiran bonus, saya membuka lebar bagi semua pihak yang berempati pada kondisi umat melalui pencerahan dalam bentuk tulisan. Penerbit, media masa, perusahaan, instansi atau apa saja yang peduli dengan pola pikir masyarakat kita yang kian menyedihkan ini, saya undang untuk ikut bergabung.

Cetakan kedua apabila buku ini diminati pembaca akan diusahakan untuk disempurnakan. Semua pihak tanpa tendensi yang aneh-aneh berhak untuk turut andil dalam pencerahan ini.
Kepada Endah Tjahjo Purwanti S.Pd, istriku tercinta, Rima dan Riki buah hatiku yang terus memberikan semangat bagi Papa, saya ucapkan terima kasih, sayang. Buku ini kupersembahkan untuk kalian semua. Jadilah orang yang bermanfaat dimanapun kalian berada. Hidup yang terdiri dari bagian waktu ini jangan pernah disia-siakan. Kita hanya punya sekarang, bukan besok atau kemarin.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Al Mukaram Ustadz Ikrom, TGH Musa Abdullah, Mamiq Mundzirin, TGH Thohir Yasin, Mas Agus, Gus Di, Mbah Tsabit, dan guru-guru kami yang tak bisa kami sebutkan satu persatu. Ilmu yang Engkau berikan insya Allah akan terus kami amalkan demi kebaikan kami dan umat.

Rekan-rekan kru dan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sumbawa yang menjadi inspirator bagi hadirnya buku ini, saya ucapkan terima kasih. Benar Saudaraku, Anda adalah orang-orang yang sangat dibutuhkan oleh orang lain.

Ayahanda Imam Rosyid, Ibunda Badriyah, dan saudara saya semua, rasa cinta saya kepadamu sering membuat saya menangis. Doa sebisa saya terus dan terus saya panjatkan kepada-Nya. Tujuan hidup yang telah kita ketahui memerlukan keyakinan untuk bisa sampai kesana. Yakinlah bahwa Allah ada, dan menjamin kita semua, asalkan kita yakin kepada-Nya. Saudaraku semua, terima kasih atas apa yang telah dilakukan untuk Ayah dan Bunda. Alhamdulillah beliau berdua kian sehat dan kian mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bapak Abdul Ghoni dan Ibunda Sumiati beserta adik adik tercinta, juga demikian.

Semua pihak yang turut memberikan kontribusi yang tak bisa kami sebutkan satu persatu, jazakumullaha khairan katsira, terima kasih atas segala kebaikan yang Saudara berikan. Hanya Allah yang dapat membalas semua itu.
Sumbawa, 2009
Moeslih Rosyid

Komentar Pimred sekaligus Owner
Harian Tribun Sumbawa
(Jamhur Husein B.Sc
)

Selama satu tahun ini hubungan saya dengan Ustadz Muslih sangat intens dan unik. Beliau seorang kepala kantor pos sekaligus aktivis sosial yang luar biasa. Menolong orang lain telah menjadi darah baginya. Tentu sesuai dengan kemampuan dan posisinya.

Buku yang ditulisnya ini adalah murni dari pengalamannya yang beberapa sempat saya ikut bersama beliau. Bahkan saya tidak menyangka kalau Pak Muslih menyertakan hal-hal penting sedemikian banyak di buku MPIM ini. Hal-hal penting itu menurut saya sangat bermanfaat untuk bekal kehidupan kita di dunia yang amat keras ini.

Satu kata, salut saya ucapkan kepada sahabat saya yang telah banyak berbuat di Sumbawa. Harapan saya, buku ini akan dapat dinikmati oleh setiap orang yang memiliki keluarga. Karena di dalamnya ada tips dan cara-cara menangani berbagai permasalahan termasuk penyakit yang mungkin diderita oleh salah satu anggota keluarga. Selanjutnya semoga buku ini bukan saja diminati orang-orang Sumbawa, tetapi setiap orang yang ingin sehat dan sukses dunia akherat di seluruh nusantara.

Semoga amal ibadah Ustadz Muslih mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Kita yang ada disekitarnya akan turut menikmati semua itu.
Sukses selalu...
Jamhur Husein B.Sc
Pimred Trubun Sumbawa



Komentar Ir Mokhlis M.Si

Hidup adalah anugerah yang sepantasnya kita syukuri dan rayakan. Namun kita sering membuat belenggu yang mengurung dan membatasi potensi dan kebebasan diri kita untuk tumbuh dan berkembang.

Melalui buku ini saudara kita Ustadz Muslih hendak berbagi pengalaman berupa petunjuk praktis untuk meraih hidup yang lebih bermakna. Sebuah terobosan dan kontribusi yang sangat berharga terhadap kajian motivasi, psikologi dan spiritual.

Buku ini sangat bermanfaat bagi kita umat manusia dan dapat menjadi suatu panduan dalam upaya mengenali perihal keberadaan sekaligus jati diri, serta perihal alam semesta yang terdiri dari jagat raya (macrocosmos) dan jagat kecil (microcosmos).

Pengetahuan dan informasi di buku ini dapat memperluas cakrawala lahir batin kita dan merangsang kita bangkit masuk ke alam kesadaran spiritual yang lebih luas dan dalam.



Ir Mokhlis M.Si




Pengantar dari penulis i
Endorsement Jamhur Husain BSc (Owner Tribun Sumbawa), iv
Endorsement Ir Mokhlis M.Si v
Daftar isi vi
1

1. Cara mudah membaca buku ini 2
2. Mudah mengobati penyakit 4
3. Harapan penulis 5

7

1. Masa sih tidak boleh bergaul dengan jin? 9
v Benarkah semua jin jahat? 10
v Jin juga punya nabi dan berkewajiban beribadah 12
2. Kelebihan dan kelemahan jin atas manusia 14
v Semua orang mamiliki jin qarin 15
v Jumlah jin mencapai trilyunan dan umurnya panjang 16
v Jin bisa masuk ke aliran darah manusia 18
v Takut kepada jin adalah bentuk syirik 19
v Jin sulit membina umatnya 22
4. Ustadz Ikrom yang luar biasa 24
v Seperti hantu di siang bolong 25
v Ustadz Ikrom masih menjadi misteri 27
v Beliau seorang wali? 28


5. Friska jin qarin none Belanda di Bandung 30
v Bermula dari Ospek Poltekpos 31
v Dengan batin dan cara damai lebih baik 32
v Jin Friska menjadi muslimah 34
v Takut dituduh pengkhianat dan dibunuh 36
v Sir Dad mengamuk 38
6. Istri minta cerai karena Friska 41
v Istri tidak seperti biasanya 42
v Tidur terpisah dengan emosi 43
v Istri mengagetkan tidur saya 44
v Mimpi istri saya persis dengan kenyataan 45
7. Sir Dad membenci islam 47
v Perubahan dogma awal gejolak 48
v Jin qarin ulama aliran keras 49
8. Orang gendut bisa terbang 52
v Tragedi penutupan Ospek 53
v Harfa terbang 54
9. Punggung saya ditikam pisau oleh istri 56
v Para TGH memiliki ilmu linuwih 57
v Pertengkaran dini hari 59
v Doa bismikal a’dzam yang luar biasa 61
10. TGH Musa Abdullah yang antik 62
v Menjadi murid Tuan Guru? 63
v Tidak makan tetapi kuat 64
11. Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB 66
v Aura mistik Sumbawa 67
v Jemputan pun datang untuk Santi 68
v Masalah memang belum selesai 70
v Akhirnya harus mandi air doa 71
12. Jin Hesty yang iri 74
v Jin Santi keluar, Jin Hesty masuk 75
v Persiapan hadapi Jin Hesty 76
v Jin Hesty mau bekerja sama 77

13. Tragedi anting Icha 79
v Amalan harus diamalkan 80
v Tujuan leluhur keluarga Icha 81
v Ridha Allah ada di ridha orang tua 82
14. Yang lumpuh pun bisa sembuh 83
v Medis tidak menjangkau 84
v Sembuh mudah, tetapi.. 85
v Lumpuh sembuh dengan shalat tasbih 87
15. Kesurupan massal di sekolah 88
v Berita sedih dari SMAN 1 Lunyuk 89
v Ustadz Thawil Hasan datang ke kantor saya 90
v Akhirnya berangkat juga 91
v Strategi penyelesaian masalah 92
v Kesepakatan penting 94
v Sebab kesurupan massal 96
16. Cara Sandro (dukun) bekerja sama dengan jin 98
v Tujuan pengobatan saya 99
v Cara kerja santet 100
v Jin Ibu Samar insyaf 101
v Pentingnya empat tabungan 103
17. Jin yang mau disuruh membunuh 106
v Peradaban jin 107
v Pentingnya niat baik dan ketawadhukan 108
18. Proses pembunuhan melalui santet dan amalan untuk menangkalnya 110
v Rahasia santet 111
v Proses santet bekerja 112
v Menangkal santet 114
19. Mungkinkah seseorang memelihara jin? 116
v Jin peliharaan (pematik) 117
v Ilmu bolo sewu 118
v Datang bersama istri 120
v Bergantung pada jin adalah syirik 121
20. Pentingnya memiliki guru spiritual 123
v Isi neraka jin dan manusia 124
v Belajar ilmu pada ulama 125
21. Islam ya’lu wala yu’la alaihi 127
v Islam tetap tinggi 128
v Bukti membumi dan universalnya islam 129
22. Mengobati orang kesurupan itu sangat mudah
132
v Empat langkah pengobatan 133
v Jangan sampai pasien bunuh diri 135
23. Bergaul dengan jin bukan suatu kesalahan, tetapi
138
v Karena kepepet hehehehe 139
v Muncul komunitas baru 140
v Friska membantu ujian saya 141
v Bergaul dengan jin itu, tergantung.. 142
24. Membina muslim golongan jin 145
v Tak bisa dipungkiri, memang jin kadang nakal 146
v Rasulullah model bagi seorang muslim 147
v Rasulullah seorang pendidik (murabi) 148
v Cara sederhana membina muslim golongan jin …. 149
25. Ternyata mengobati penyakit itu memang mudah………. 153
v Sakit menguntungkan lho.. 154
v Cara penyakit bekerja 155
v Ikhlas adalah obat paling mujarab 157
v Cara pengobatan sederhana dan mudah 158






# Adab tidur 162
v Adab tidur bisa membawa kepada pertemuan dengan Rasulullah SAW 162
v Inilah adab tidur itu 163
# Tips Hidup sehat 168
v Jadilah hewan 169
v Membuang berat badan menambah umur, 170
v Jaga WHR (waist to Hip ratio) 171
v Latihan menghilangkan stress 172
v Perbanyak mengkonsumsi selenium 173
# Pengobatan penyakit 176
v Zero action dan terapi air adalah wajib 176
v Pengobatan beberapa penyakit 178
#Bukti mukjizat sedekah 184
v Kanker mematikan sembuh dengan sedekah ………….. 185
v Mandul bisa sembuh dengan sedekah 186
v Imam masjid tidak jadi kehilangan putra kesayangannya karena sedekah 187
# 130 mutiara kehidupan untuk motivasi 190
# Doa dan amalan 204
v Bismikal a’dzam 204
v Sayidul istighfar (rajanya istighfar) 205
v Amalan pengobatan umum 206
v

Sabtu, 21 Maret 2009

SAKIT = PROFIT

Allah dalam hadits Nabi SAW menegaskan bahwa ketika Allah menurunkan penyakit sekaligus menyertakan obatnya. Ma anzala allahu azza wa jala min daain illa anzala ma’ahu syifa, Allah Azza wa jala tidak menurunkan penyakit kecuali menyertakan juga obatnya. Jadi sebenarnya kita tak perlu takut ketika penyakit menyapa kita.

Penyakit seperti yang kita ketahui ada dua macam, yaitu penyakit hati dan penyakit jasmani. Penyakit hati pada dasarnya hanya ada dua, yaitu syubhat (ragu-ragu) yang akan melahirkan keresahan, ketakutan, iri, dengki, dendam, malas dan perbuatan tercela lainnya dan syahwat. Sedangkan syahwat sebagaimana kita pahami telah membawa manusia pada kondisi munculnya berbagai penyakit fisik yang disebabkan oleh syahwat. Siphylis, raja singa, sakit mata, migraine dan kerusakan otak karena kecanduan pronografi, dan yang masih belum ditemukan obatnya adalah AIDS.
Penyakit jasmani pun sebenarnya juga hanya ada dua macam, yaitu penyakit yang datangnya dari dalam diri sendiri yang sebenarnya lebih banyak berasal dari penyakit hati tadi, dan dari luar. Penyakit dari dalam selain karena kekurangan iman juga disebabkan oleh tiga kekurangan. Kurang tidur/istirahat, kurang asupan makanan bergizi dan kurang olah raga. Sedangkan dari luar bisa berasal dari wabah, virus, luka akibat benturan dan juga sakit akibat perbuatan jin melalui santet.

Ini ada kabar gembira bagi siapapun yang tengah mengalami sakit. Ternyata ketika kita sakit, akan datang keuntungan yang melimpah ruah. Dari sekian banyak keuntungan orang sakit, penulis meringkasnya dalam 5 keuntungan saja. Keuntungan tersebut adalah (1) terhapusnya dosa (2) agar kita bisa istiqamah ke jalan Allah SWT (3) Bukti cinta Allah kepada kita (4) Sebagai sarana introspeksi diri dan menyucikan diri (5) Allah akan mengangkat derajat orang yang sakit tersebut.

(1) Terhapusnya dosa, sebagaimana dilansir dalam Al Qur’an Asy Syura (30), wa ma ashabakum min musibatiin fabima kasabat aidikum waya’fu an katsir, Dan kami memberikan musibah yang disebabkan oleh perbuatan tanganmu dan untuk mengampuni sebagian dari dosamu. Ketika seseorang sedang sakit, istighfar, permohonan ampun dan dzikir kerap disebut lantaran takut ajal kian mendekat. Kondisi ini cukup manguntungkan bagi seorang muslim demi menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Bahkan saya yang pernah merasa menjadi murid bagi seorang murshid (guru spiritual), karena guru saya memiliki sunah sakit setiap 40 hari, saya juga ikut-ikutan. Disitu saya semakin sadar dan yakin bahwa penyakit hanya ada dalam pikiran kita. Kalau kita berfikir sakit, memang sakitlah kita. Bahkan flu berat yang sebenarnya tidak masuk akal terjadi bisa melanda saya. Tetapi kalau kita berfikir sehat, biar ngilu-ngilu di sekujur tubuh dan sesak nafas atau pusing kepala sekalipun, akan segera hilang oleh pikiran positif kita.

Sakit, baik yang benar-benar karena anugerah Allah atau yang disengaja seperti yang dulu saya lakukan itu, bisa kita jadikan sebagai loket pencuci dosa kita. Sebagai manusia yang tak mungkin tidak punya dosa, sakit akan menjadi salah satu sarana bagi penyucian diri kita. Seraya dibarengi dengan dzikir sebagai bentuk cinta pada diri sendiri yaitu melafalkan istighfar, astagffirullahal adzim. Dan bagi yang mau menghafal ada sayidul istghfar atau rajanya istighfar bisa dibaca secara rutin seperti ini : Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani, wa ana abdika wa ana ala ahdika wawa’dika mastatha’tu waa’udzubika min syarri ma sana;tu, abu’u laka bii’matika alayya, waabu’u bdanbi faghfirli ya Allah, fa innahu la yaghfirudhunuba illa anta. Ya Allah, Engkau adalah tuhan kami, tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam kesepakatan (kontrak) dengan-Mu. Mampukanlah aku untuk memenuhi kontrak itu ya Allah, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan rutinitasku. Aku datang kepada-Mu dengan telah menikmati semua anugerah yang kau berikan. Tetapi aku juga acap datang kepada-Mu dengan membawa dosa, maka ampunilah aku ya Allah, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

(2) Agar istiqamah ke jalan Allah, Qs Zukhruf : 48 menyindir bahwa ditimpakan adzab kepada manusia yang tak terkecuali kita dimaksudkan agar kita kembali ke jalan-Nya. Wa akhadznakum bil adzabi la’alahum yarjiun, dan kami timpakan kepada mereka dengan adzab agar mereka kembali kepada tuhannya. Kita yang nisbi ini kerap berlumur dosa. Bahkan kejahatan rutinitas dunia kita menambah daftar dosa yang terus kita catatkan. Tetapi itu tetap suatu kondisi yang manusiawi, karena tak seorangpun tanpa dosa. Tak seorang pun bersih dari bolot-bolot dan dakinya amal yang berupa salah dan lupa, ya tentu dosalah ujungnya.

Sakit yang menimpa kita jangan dianggap sebagai adzab bahkan murka Allah yang hati kita vonis bahwa Allah jahat dan tidak adil. Mungkin selama ini kita memang telah shalat, tetapi hanya melaksanakannya. Kita belum mendidirkan shalat, yaitu menegakkannya dengan melaksanakan secara konsisten, tepat waktu dan disiplin. Shalat bagi kita masih seperti kebelet buang air besar yang akan merasa lega setelah melakukannya. Padahal di dalam shalat kita menemukan begitu banyak manfaat. Ketenangan, kemudahan, solusi bahkan obat bagi semua jenis penyakit yang ada di dunia ini.

Itu baru dari ibadah shalat, belum zakat yang apabila kita melaksanakannya dengan benar dan ikhlas, akan membuat kita bukan saja bersih, tetapi juga sehat dan kaya. Banyak bukti betapa orang yang rajin membayar zakat harta, semakin dia berzakat semakin kaya dibuatnya. Itulah manajemen Allah yang harus kita yakini. Syech Puji dan sekian banyak orang kaya di negeri ini, setiap tahunnya membayarkan zakat hartanya untuk yang berhak menerimanya. Dan karena perbuatannya itulah mereka semakin dijamin. Mereka semakin mendapatkan kekayaan berupa rejeki dari arah yang tidak disangka sangka.

Intinya semua ibadah yang diperintahkan Allah adalah untuk kepentingan kita sendiri. Kita mau shalat atau tidak Allah tetap kaya, Allah tetap mahakuasa. Sehingga ketika sakit menjenguk kita, jadikan dia sebagai pengingat bahwa mungkin selama ini kita masih kurang istiqamah dalam menjalankan perintah-Nya.

Saudaraku yang dicintai Allah, dari sekian kegiatan yang kita lakukan, dari 24 jam yang diberikan Allah kepada kita, selayaknya kita mengambil sedikit waktu untuk beristiqamah melaksanakn perintah Allah. Mungkin kita baik atau brengsek dalam kehidupan ini, tetapi setelah bersumpah dengan syahadat, jadikan semua yang diberikan Allah yang tak terkecuali penyakit sebagai pengawas bagi kita untuk terus bisa mengabdi kepada-Nya.

(3) Bukti cinta Allah kepada kita. Pembaca pernah mendengar kisah nabi Ayub As kan?. Betapa cinta Allah kepada kekasihnya direalisasikan dengan penyakit yang sedemikian berat. Saya pun tidak bisa menjamin bahwa saya akan mampu melewati ujian seperti itu. Bayangkan, dengan kenikmatan yang diberikan sedemikian sempurna sebelum mendapatkan ujian itu. Rumah mewah, kekayaan, istri shalehah, anak-anak yang luar biasa membahagiakannya kemudian diambil satu persatu. Setelah semuanya diambil, dibuatlah dia menderita penyakit kulit yang tak terperikan sakitnya. Ulat-ulat yang menempel pada lukanya diambil untuk sementara ketika waktu shalat tiba. Dan dikembalikanlah mereka pada luka itu untuk melanjutkan ujian yang diterimanya.

Keyakinan nabi Ayub As adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita, bahwa seberat apapun suatu penyakit, kalau kita ikhlas menerimanya akan menjadi nikmat yang tiada tara. Hingga tiba suatu masa, sang istri yang kemudian menjual rambutnya dan kemudian lari darinya adalah batas ujian itu. Lalu Allah menyembuhkan Nabi Ayub As dan memberikan kenikmatan yang selama ini diambil oleh-Nya.

Allah dalam surat Al Baqarah telah berjanji, bahwa Allah tidak akan menguji kita diluar kemampuan. La yukalifullahu nafsan illa wus’aha, Allah tidak akan menguji seseorang diluar kemampuannya. Sakit hanya ujian kecil yang Allah berikan pada kita, dan sakit pula yang menjadi saksi betapa Allah sangat mencintai kita. Betapa Allah tidak mengingnkan kita terjerumus pada lembah dosa yang kita tak tahu bagaimana cara Allah mengaturnya.

(4) Sebagai sarana introspeksi diri dan menyucikan diri. Ketika kita sering mentang-mentang sebagai apa saja, kecongkakan dan kesombongan yang kita pertunjukkan kepada Allah mendapatkan rem dari penyakit. Bukan hanya itu, mungkin kita sering melakukan dosa kecil atau bahkan dosa besar dan aman-aman saja. Sehingga tatkala kita sedang asyik menikmati kedurjanaan itu kita melupakan semuanya. Bahkan sesuatu yang semestinya kita lakukan tidak kita laksanakan, sesuatu yang semestinya tidak dilaksanakan dilakukan. Sehingga sakit memang bisa menjadi salah satu cara agar kita bisa berhenti atau minimal mengurangi intensitas dosa kita.

Disini penyakit hati yang memang sengaja tidak kita bahas disini akan berkurang satu demi satu. Penyakit hati yang melumuri jiwa kita dengan dosa, akan berguguran satu demi satu. Iri, dengki, dendam, amarah, sombong, congkak, takabur, munafik dan sejenisnya akan lebur selama menjalani sakit. Semoga kita termasuk yang demikian itu, amin.

Dua tempat yang biasa kita gunakan untuk menghisab (menghitung) diri adalah ketika sebelum tidur dan sedikit waktu usai shalat malam. Ternyata ada tambahan satu moment lagi yaitu ketika Allah memberikan anugerah sakit kepada kita. Dengan berintrospeksi kita akan sadar betapa jahatnya kita, betapa tidak taatnya kita kepada Allah dan betapa kita ini bukan siapa-siapa yang pantas untuk berlaku sombong di muka bumi ini. Dengan sakit, diharapkan jiwa kita akan menjadi nol yang kita sebut dengan zero base. Dengan sakit Pikiran kita akan bersih dari hal-hal yang tidak disukai Allah Azza wa jala yang nyawa kita ada di tangan-Nya.

(5) Allah akan mengangkat derajat orang sakit. Dalam sebuah ayat dikatakan bahwa
apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka akan diberi musibah dulu. Man yuridillahu bihi khaira, yushib minhu, barang siapa dikehendaki Allah kebaikan padanya, maka Allah akan memberinya musibah dulu. Allah lebih tahu dengan apa yang dia lakukan. Allah adalah Tuhan yang berkuasa untuk berbuat apapun. Allah berkehendak untuk melakukan apa saja, sehingga ketika Allah mau, tak seorang pun bisa menghalanginya. Dan ketika Allah tidak mau, biar semua makhluk mengusahakan, niscaya tidak akan pernah bisa tercapai.

Sakit yang kita derita dalam suatu kondisi akan menjadi sarana bagi kita untuk mendapatkan derajat yang tinggi di sisinya. Bahkan Rasulullah SAW yang sudah dijamin oleh Allah saja tetap menjalani masa sakit ketika menjelang wafat. Intinya penyakit yang kita derita adalah cara Allah untuk memberikan apa yang kita butuhkan, baik kebutuhan di dunia demi kesuksesannya di sana maupun untuki bekal di akherat kelak.

Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya, seorang hamba jika sudah ditetapkan oleh Allah dengan sebuah kedudukan di sisi-Nya yang tidak akan pernah bisa diapai dengan perbuatannya, maka Allah akan mengujinya dengan ujian yang menimpa dirinya, hartanya, atau anak-anaknya. Kemudian hamba tersebut bersabar atas ujian itu sampai mencapai pada kedudukan yang sudah ditetapkan Allah taala kepadanya”(HR Abu Daud dan disahihkan oleh Albani).
Bahkan janji Allah melalui hadits Nabi SAW bahwa berkat sakit akan menjadi sarana bagi kita masuk surga. Berbahagialah wahai saudara-saudari seiman yang sedang sakit, sebab, sakit bisa menjadi sarana bagi seseorang untuk masuk surga.

Suatu saat Ibnu Abbas Ra bertanya kepada salah seorang sahabatnya, “maukah aku tunjukkan seorang wanita penduduk surga?”, sahabat menjawab “Ya”. Lalu Ibnu Abbas menjelaskan, “wanita tersebut adalah seorang wanita berkulit hitam yang datang kepada Nabi SAW kemudian berkata,”wahai Rasulullah, aku terkena penyakit ayan (epilepsy) dan pakaianku tersingkap ketika penyakitku kambuh, maka doakanlah kesembuhan untukku wahai Rasulullah”, kata wanita itu yang kemudian rasulullah bersabda,”Jika engkau mau bersabar maka bagimu surga, dan jika engkau mau akan aku doakan kesembuhan untukmu,”. Wanita tersebut menjawab,”aku bersabar wahai Rasulullah, tapi pakaianku tersingkap ketika aku kambuh, maka doakan agar pakaianku tidak tersingkap,” maka Rasulullah mendoakan untuknya (HR Bukhari dan Muslim).
Jadi karena wanita itu ingin mandapatkan surga saja, maka dia lebih rela untuk menikmati penyakitnya dari pada didoakan agar sembuh. Dan bagi kita, tentu bukan untuk menginginkan surga atau takut neraka, tetapi keridhaan Allahlah yang kita harapkan. Amin.

Selasa, 17 Maret 2009

-sudah-Kerusakan Otak Fatal Karena Selingkuh

Sebuah posting di suatu maling list yang saya ikuti ada statemen yang menggelitik urat batin saya. Cerdasnya teman yang memposting itu memberi judul postingannya dengan sangat ramah lingkungan. Bayangkan, apa tidak akan kita anggap itu suatu petuah yang sangat berharga bagi kita. Apalagi bagi yang masih lajang dan ingin segera mengarungi hidup dalam pernikahan. “5 cara mencari istri yang sempurna” wow.. demikian judul postingan itu.

Dan isinya adalah : (1). Seorang istri yang cantik, pintar bersolek, memasak, mengurus rumahdan anak adalah hal penting (2). Seorang istri yang periang, enerjik, dapat membuat kita tertawa danmenghibur di kala susah juga penting (3). Seorang istri yang pengertian, salehah, jujur taat beribadah dandapat dipercaya sangatlah penting (4). Seorang istri yang dapat memahami dan memuaskan suami secara lahir dan bathin juga sangat penting (5). Namun yang sangat penting sekali adalah, keempat istri-istri tersebut tidak saling mengenal satu dengan lainnya.

Pembaca, saya termasuk yang setuju dengan konsep poligami asalkan suami bisa berbuat adil dan mendapat ijin dari istri pertama dan selanjutnya. Karena memang populasi wanita jauh lebih banyak dari pada pria. Bahkan sebagai salah satu tanda akan datangnya kiamat adalah perbandingan antara pria dan wanita sangatlah mencolok, yaitu 1 pria : 5 wanita atau lebih. Pemahaman yang kurang tepat terhadap poligami kadang justru membawa orang masuk ke dalam tindakan dosa yang jauh lebih besar dari pada sekedar berbuat tidak adil tadi. Disini mungkin hampir semua pria dewasa mengakui bahwa potensi dirinya cukup besar untuk memiliki lebih dari satu istri. Tentu ini tidak semuanya, tetapi menjadi mayoritas, karena memang inilah sunatullah. Yang menjadi masalah adalah kemudian muncul penyakit sosial yang berkembang bak jamur di musim hujan, perselingkuhan.

Banyak yang beranggapan bahwa selingkuh itu indah. Bahkan sebagian dari mereka sangat menikmati hubungan yang harus dijalani dengan mencuri-curi kesempatan tersebut. Padahal sebenarnya perbuatan selingkuh adalah satu bentuk pengkhianatan yang jelas menjadikannya seorang munafik. Bukankah ciri munafik yang tiga itu bila berkata berdusta, bila berjanji menyalahi dan bila dipercaya berkhianat. Peselingkuh biasanya melakukan ketiganya.
Di banyak tempat, di berbagai instansi bahkan bukan saja selingkuh dijalani dengan cara darat yang bertemu langsung, tetapi juga bisa ditrial dari jalur hubungan maya. Internet melalui chating, handphone melalui telepon dan SMS (Short Massage Service) dan berbagai media canggih telah menjadi titik tolak maraknya perselingkuhan yang tentu saja endingnya dengan temu darat, langsung bertatap muka. Kemudahan yang ditawarkan media itu akan sangat mendukung suksesi majlis Iblis yang memang saat ini sedang sukses besar membodohi lembaga Adam yang bernama manusia.
Sebenarnya perselingkuhan bukan hanya terjadi pada era canggih yang kata Pak Dahlan Iskan disebut dengan era informasi ini. Tanpa jalur itupun potensi manusia untuk melakukan tindakan mendekati zina itu terus dan akan terus berlangsung, Bermula dari sekedar iseng dan saling menggoda, selanjutnya terserah maunya mereka, karena kata pepatah jawa “witing tresno jalaran soko kulino, cinta itu datang disebabkan oleh kebiasaan dan seringnya bertemu dan bercanda. Dari canda dengan lawan jenis lalu muncul rasa nikmat yang sebenarnya itu adalah kenikmatan semu yang sengaja ditaburkan oleh seorang setan canggih bernama Al A’war.
Al A’war yang benar-benar menjadi andalan Iblis dalam mengajak manusia ke jurang kesesatan memiliki integritas dan militansi yang amat tangguh. Ribuan bahkan jutaan cara dan strategi ditempuh untuk mendapatkan hasil maksimal dari misinya. Sepasang bahkan berpasang-pasang kekasih haram pun awalnya tidak terlalu peduli dengan percintaan semacam itu. Tetapi bisikan dan kemudahan yang disuguhkan A’war sungguh menggiurkan bagi mereka, sehingga transaksi mesum yang bermula dari malu-malu dan sangat hati-hati sangat dinikmati. Namun biasanya memang Iblis dan laskarnya sudah diset untuk tidak bertanggung jawab. Pelakulah yang kemudian menyesal telah mau mengikuti anjurannya. Tetapi memang penyesalan selalu berada di belakang. Kalau menyesal di depan berarti antisipasi. Orang yang pandai membuat antisipasi dari kejahatan yang dia lakukan pun masih jauh dibawah standar kemampuan A’war dalam menyusun strategi dan menembak lawan. KO-lah mereka dan stress-lah mereka akibat ulahnya sendiri yang tanpa kontrol terhadap potensi dirinya yang bernama nafsu.
Apalagi sekarang ini ada media komunikasi yang makin canggih dengan datangnnya blackberry. Dengan blackberry seseorang acap tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya. Senyam-senyum dan cengengesan sendiri sudah menjadi kebiasaan mereka. Bahkan ditegor orang pun sering tidak sadar saking asyiknya bercanda dengan orang di seberang sana. Seandainya semua orang memiliki blackberry dan semua asyik dengan hoby-nya itu, maka egoisme akan kian merajai kehidupan dunia ini. Rasa gotong-royong dan saling menolong sesama akan kian luntur dari persada pertiwi ini. So, ke depan perlu aturan main dengan segala macam media canggih itu. Tentu aturan main ini harus yang sangat-sangat bijak dan mengakomodir serta menguntungkan semua pihak.

Orang belum akan sadar dan menyesal ketika kenikmatan laten yang kadang datang tanpa diundang itu menyapa. Transaksi syur pun sering digelayuti secara masyuk meski harus tetap waspada. Dan ketika perbuatan dosa besar yang tidak sekedar mendekatinya telah dilakukan, penyesalan lalu merengkuhnya di bahu kiri dan kanan. Kadang juga menggayut di tengkuk korban rayuan setan yang mengundang bulu kuduk untuk berdiri tegak. Istghfar pun kemudian terlontar dari mulutnya ketika kesadaran hadir ‘astaghfirullahal adzim ,apa yang telah aku lakukan?’ katanya. Rasa takut kepada Tuhannya mendera dirinya, seakan setelah kejadian itu dia benar-benar kapok dan tidak akan mengulanginya. Lemaslah dia…

Tetapi bukan Iblis kalau tidak bisa menyelesaikan permasalahan kecil itu. Adam As yang sudah bersikukuh tidak akan memakan buah quldi saja kemudian lupa dan mau melanggarnnya kok atas rayuannya. Lalu satu lagi dari kabilah Iblis bernama Maswat dihadirkan untuk melindungi si pendosa zina yang tengah menyesali perbuatannya itu. Dibisikkanlah ke telinganya bahwa dia akan selamat dan bisa tenang dalam menjalani hidup ini dengan bantuan dan bimbingannya. Ajakan berdusta kemudian diajarkan Maswat kepada semua orang yang telah berbuat khilaf dan dosa yang ingin ditutupi aibnya.

Maka tiba-tiba orang ini menjadi pandai bermain drama. Seandainya produser tahu bahwa ada aktor andalan berada di sini mungkin orang ini akan diaudisi untuk sebuah atau beberapa buah sekenario sinetronnya. Setiap ditanya dia akan selalu bisa menjawab. Tentu sebagian besar dari jawaban yang diberikan adalah dengan cara berbohong. Dari kebohongan yang satu kemudian muncul puluhan, bahkan ratusan kebohongan di belakangnya. Untuk menutupi kebohongan yang pertama, dia harus membuat kebohongan baru demi menyelamatkan dirinya. Benarkah dia akan selamat dengan terus berbohong? Apakah apabila mulutnya berbohong anggota tubuh lain bisa melakukannya? Jawabannya tidak… bila selama di dunia dia tidak ketahuan, maka di akherat akan tetap tertangkap. Bila dia merasa aman dengan dosa yang selalu diperbuatnya. Hati kecilnya tidak akan pernah menerima. Nuraninya akan terus berontak untuk mendobrak dinding tebal yang bernama dosa atas kebohongan itu.

Jadi jangan sangka mempunyai hubungan terlarang seperti selingkuh akan aman selama di dunia. Bahkan selingkuh kata seorang ahli saraf asal Italia dapat menyebabkan kerusakan otak. Lorenzo Pinessi adalah orangnya yang menjelaskan bahwa memiliki hubungan terlarang atau selingkuh dapat berakibat fatal bagi kesehatan otak. Lorenzo dan tim melakukan penelitian terhadap pasien yang menderita migrain.

Dari tes yang ia lakukan, Lorenzo menemukan, pria-pria yang berselingkuh lebih banyak terserang migrain. Tak hanya itu, penyakit tersebut kemudian bisa berkembang menjadi penyakit yang mematikan. Demikian kutip detikhot dari Dailystar, Rabu (8/10/2008).

Rasa bersalah terhadap pasangan membuat mereka berusaha mati-matian untuk merahasiakan perselingkuhannya. Seribu satu cara dan strategi digunakan untuk menutupi dosa itu, termasuk marah-marah pada pasangan sejatinya bila disinggung. Namun di satu titik, para pria yang berselingkuh itu tak bisa menahan beban di pikirannya sehingga kesehatan mereka terganggu. Masalahnya mengapa pria yang menjadi terpojok? Karena wanita sebagai lawan dalam sekenario ini biasanya menyerahkan segalanya kepada sang pria. Wanita dengan cinta dan perasaannya yang maksimal biasanya tidak terlalu pusing dengan affair ini. Benar dia juga mendapatkan tekanan dari lingkungan, tetapi kepasrahannya membuat sebagian besar dari mereka tidak sampai mengundang penyakit yang merusak otak itu.

Wanita saking percayanya kepada pasangan transaksi dosanya, dia justru akan mengidap pengakit semacam itu tatkala dikhianati oleh pasangan selingkuhnya. Sepanjang pasangannya masih membelanya dan siap bertanggung jawab dia akan enjoy aja. Bahkan cenderung mengambil kesempatan untuk mendapatkan beberapa keuntungan dari kondisi itu. Kecuali kemudian Allah menyadarkannya dengan cara-Nya sendiri. Terlalu kasar untuk disebut dengan mengail di air keruh, tetapi banyak kejadian menunjukkan bahwa kartu truf yang dimiliki wanita yang masih terimage sebagai makhluk lemah bisa dijadikan senjata pada saat dibutuhkan. Kebutuhan ini akan muncul ketika ketenangannya terusik. Yaitu ketika rasa tanggung jawab yang dijanjikan dan disuguhkan sang pria kepadanya mulai luntur. Dan ini acap menjadi momok bagi para pria yang mencoba bertualang di dunia itu yang memilki jabatan strategis di mata masyarakat, pejabat misalnya. Iseng-iseng berhadiah. Coba-coba, kalau aman akan diteruskan. Kalau tidak aman, ya mandeg. Tetapi kalau aman dan tiba-tiba tertangkap, ya nasib, katanya.

Kembali ke sang pria, keasyikan berbuat itu yang selama ini dijalani mungkin aman dilakukannya secara kasat mata, tetapi dari alam bawah sadarnya terus menggugatnya dan tekanan tersebut kemudian akan menimbulkan migrain. Tak hanya itu, hal tersebut juga menyebabkan timbulnya gangguan aliran darah di otak. Hasilnya otak pun menjadi rusak dan berakibat fatal bagi kesehatan. Tentu otak sebagi pemerintah di dalam tubuh tidak mau berkorban sendirian bukan? Jantung pun akan sering lebih kencang berdegup dan berbagai penyakit akibat stress dan bahkan depresi akan muncul mengiringi perjalanan orang-orang itu ke alam kubur lebih cepat dari yang seharusnya.

Kalau masih mau meneruskan silakan. Kalau mau menghentikan, maka resep istghfar, membaca Al Qur’an, shalat malam, berpuasa sunah, berdzikir malam dan sering mengikuti majlis taklim insya Allah akan bisa menjadi jalan keluar melawan sang A’war. Adukan semua keluhan kepada Allah meski sebelum kita lapori telah mengetahui semuanya. Maka ketenangan dan kecenderungan untuk meninggalkan perbuatan itu insya Allah akan mendapat jalan lempeng. Tetapi perselingkuhan ini pun bukan hanya masalah asmara loh, perselingkuhan keuangan juga bisa merusak otak. Namun menurut saya, segala bentuk ketidaktransparansi di biduk rumah tangga sebaiknya ditinggalkan. Kesepakatan tak tertulis bisa menjadi solusi disini. Artinya tidak perlu ada yang disembunyikan yang ketika ketahuan akan membuat pertengkaran yang tak bertepi. Ingat, lascar canggih Iblis yang lain bernama Dasim siap untuk menghancurkan ikatan perkawinan.

Semoga kita terselamatkan dari yang demikian itu, yaitu dari setiap sisi kehidupan kita tidak memungkinkan untuk ada potensi berselingkuh. Pasangan kita misalnya, semoga saja kelemahan dan kekurangannya tidak menyebabkan kita terjerembab kesana. Semoga kekurangan itu memang dihilangkan oleh Allah atau mata kita tertutup untuk mengetahuinya. Jadi resep di atas insya Allah akan bermanfaat. Amin@Moeslih Maret 2009

Minggu, 15 Maret 2009

MARI BERSIHKAN PANTAT

Mari bersihkan pantat

Ada sebuah pomeo yang menarik untuk kita simak bersama. Dalam sebuah pertemuan yang dilakukan oleh seluruh anggota tubuh, dicarilah siapa pemimpin yang paling cocok untuk anggota badan manusia. Tentu pembaca bertanya-tanya dan mungkin sebagian pembaca sudah menentukan jawabannya. Pilihan pembaca hati kan?. Atau otak? Atau yang lain?. Saya beri kesempatan lima menit untuk menyodorkan calon. Setelah itu mari kita putuskan bersama.


Seperti biasa mulut sebagai juru bicara menyampaikan pengumuman kepada seluruh anggota tubuh manusia. “Saudara-saudara, mari kita mulai pertemuan ini dengan bersama-sama melafalkan Basmalah. Bismillahirrahmaanir rahiim. Pada kesempatan kali ini, agar organisasi badan kita menjadi organisasi terbaik dan disegani seluruh dunia dan akherat, kita akan memilih seorang pemimpin. Karena tanpa pemimpin kita akan kehilangan arah dan tujuan ”, kata mulut membuka acara.


“Saudara-saudara sekalian, aku punya usul”, kata kepala lantang memotong pembukaan yang dilakukan oleh mulut, yang kemudian disambut sorak hadirin dengan pertanyaan,’apa?’. “Karena di dalam diri saya ada mata, telinga, otak, hidung dan juga mulut, maka menurut saya yang paling cocok menjadi pemimpin di tubuh kita ini adalah saya. Lagi pula dimana-mana yang menjadi pemimpin itu kan disebut dengan kepala”, usul kepala yang disambut dengan koor hadirin “huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”. “Yang paling cocok menjadi pemimpin disini adalah saya”, sanggah kaki yang merasa berjasa bisa membawa badan kemana-mana.


Tetapi forum tetap tidak setuju. Bahkan sidang berubah menjadi anarkis dan saling olok, saling ejek antara satu dengan lainnya. Anjuran mulut sebagai moderator untuk diam pun tidak ada yang menggubris. Sampai akhirnya : “karena sidang tidak terkendali, untuk sementara pertemuan kita skors dulu!”, tandas mulut yang jengah melihat kekacauan itu setengah membentak. Serta merta suasana menjadi hening meskipun sidang belum dibubarkan.


“Saudara-saudaraku sekalian yang saya cintai. Saya sangat menghargai usaha dari kalian semua. Saya bangga dengan saudara-saudaraku yang mau dan siap menjadi pemimpin disini. Saya tidak bermaksud sombong. Tetapi saya sangat berharap saudara-saudara mengerti akan kondisi kita semua. Selama ini saya telah mengendalikan sebagian besar dari saudara sekalian. Saya yang mengatur hampir seluruh aspek kehidupan kalian semua. Oleh karena itu, agar sidang ini terarah dan ada kepastian hukum yang kita peroleh, izinkan saya memberikan usulan agar yang menjadi pemimpin di sini adalah….. saya saja”, ucap otak di tengah keheningan yang sempat membuat hadirin berfikir.


“Tetapi tidak bisa. Dia hanya enak-enak memerintah kita, tanpa mau berfikir kita ini sudah lelah atau masih siap bekerja. Track record-nya tidak baik di mata saya. Jadi saya tidak setuju dengan usulan otak”, sergah tangan yang diamini oleh sebagian besar forum. Akhirnya sidang berhenti lagi dan semuanya diam membisu. Sepi, hening, hanya terdengar jantung yang tetap berdetak melaksanakan tugasnya. Darah pun mulai sibuk mendistribusikan bahan-bahan yang diperlukan organisasi tubuh untuk tetap beroperasi. Lama kebekuan ini terjadi, sampai berdirilah S-hole (dubur) yang sedari tadi diam, angkat bicara.


“Saudara-saudaraku yang saya cintai. Jujur saya katakan, bahwa saya bukan siapa-siapa di sini. Tetapi menurut saya, yang paling cocok menjadi pemimpin disini adalah saya”, kontan keheningan yang sudah ada berubah menjadi kekacauan yang lebih parah dari sebelumnya. Semua anggota sidang marah dan menganggap S-hole terlalu bermimpi.


“Hai pantat, ngaca dong, ngaca…!! Mana mungkin tempat sampah menjadi pemimpin? Huuuuuuuuuuuuuuu!!!”, ungkap hidung yang memang sudah sejak lama ada masalah dengan S-hole disambut sorak anggota lain. Kekacauan makin menjadi dan tak terkontrol sama sekali. Usaha S-hole untuk memberi penjelasan pun kemudian tidak bisa dilakukannya.


“Ok deh, kalau begitu kita buktikan. Bisa atau tidak bangsa pantat (dubur) menjadi pemimpin dan bukan pemimpi”, ujar S-hole lesu seraya ngeloyor ke belakang. Tentu saja hal tersebut justru membuatnya semakin diolok, dicibir dan dimaki-maki. S-Hole sendiri sudah berencana akan melakukan demo atas penghinaan forum kepadanya. Karena dia tidak diberi hak untuk berbicara lebih panjang agar semuanya jelas. Demo yang akan dilakukannya adalah berupa mogok kerja. Dia tidak akan lagi memberikan pelayanan kentut dan Buang Air Besar (BAB).


Mendengar akan hal tersebut yang diketahui dari beberapa anggota tubuh di sekitarnya, anggota tubuh yang lain semakin congkak menghinanya. Hari pertama S-hole demo tidak berdampak apapun terhadap mereka, S-hole semakin ditendang-tendang dan diinjak-injak. Tetapi hari kedua di malam hari kepala mulai pening. Wajah mulai pucat. Sampai pada hari ketiga S-hole demo, perut mulai teriak-teriak menahan rasa sakit yang melilit. Jantung pun lunglai tak berdaya. Organisasi hampir macet dibuatnya. Dan menjelang hari keempat semua pihak tidak sanggup lagi beroperasi dan mereka menyerah tanpa syarat. Semua mengakui bahwa S-hole memang pantas menjadi pemimpin mereka.


Mungkin tidak lucu hasil pilkada tadi. Memang ini bukan lawak, tetapi sesuatu yang memerlukan kita untuk menyisihkan waktu memerhatikannya. Merenungkan, memahami dan memikirkan jalan keluar terbaik yang bisa kita lakukan. Karena tak bisa dipungkiri, sebagai manusia kita selalu memiliki dua sisi yang berlawanan, dan tak jarang kita ditempatkan oleh Allah pada posisi sulit.


Mengapa S-hole bisa mengalahkan semua rivalnya, meskipun dengan cara kekerasan. Mengapa anggota tubuh lain tidak melakukan demo seperti yang dilakukan S-hole?. Sebenarnya mereka ingin. Tetapi dengan demo yang telah dilakukannya tadi membuat anggota tubuh yang lain tidak perlu demo, karena semuanya akan macet dengan sendirinya. So, bisa dikatakan bahwa sebenarnya menurut cerita tadi S-hole adalah tokoh sentral yang patut untuk diperhitungkan keberadaannya.


Tetapi tentunya tidak sesederhana yang kita saksikan tadi bukan?. Ada sebuah rahasia yang mungkin sebagian pembaca belum pernah mendengarnya. Suatu rahasia hakekat yang jarang orang memikirkan tentangnya. Yaitu mengapa S-hole penting di mata Allah SWT?


Mengapa Allah paling menyukai sujud diantara keempat gerakan shalat?. Mengapa tidak berdiri dimana kita nampak kokoh?, mengapa bukan ruku’ yang menyejajarkan status?, dan mengapa bukan duduk yang nampak tenang dilihat?. Jawabannya adalah karena berdiri mengandung unsur kemanusiaan. Berdiri menempatkan otak diatas, hati di tengah dan S-hole di bawah. Ruku’ mengandung unsur kebinatangan dimana otak, hati dan S-hole sejajar. Duduk mengadung unsur Muhammad yang belum waktunya untuk dijelaskan disini. Sedangkan sujud, mengandung unsur ilahiah yang memosisikan S-hole di atas, hati di tengah dan otak di bawah. Dimana kebersihan seseorang akan terlihat jelas di sana.


Shalat yang minimal kita laksanakan lima kali sehari, bertujuan untuk meningkatkan sisi ilahiah manusia. Di dalam shalat tidak dibutuhkan logika berfikir, apalagi tindakan lain di luar gerakan-gerakan shalat, selain safar spiritual muslim dan mikraj menuju kerajaan Allah SWT. Di sini kemudian shalat saya sebut sebagai kesalehan spiritual. Sayidina Ali Karamallahu Wajhah, bergetar ketakutan ketika datang waktu shalat. Khalifah ke-empat ini merasa takut kalau-kalau ketika menghadap kepada Allah dalam keadaan kotor. Kalau kita bagaimana?, up to you deh.


S-hole diibaratkan sebagai selokan. Sebuah rumah dengan selokan atau tempat pembuangan airnya bersih, menandakan bahwa sumber airnya juga bersih. Ketika seseorang sedang sujud dimana Allah memeriksa S-hole-nya, akan nampak bahwa yang dimasukkan ke dalam perut orang tersebut baik atau tidak, bersih atau tidak, halal atau tidak.


Maka Qad aflaha man tazakka, beruntunglah orang yang menyucikan dirinya. Celakalah orang yang mengotori dirinya. Setidaknya orang yang mengotori darahnya dengan makanan yang subhat, apalagi haram, pasti akan mendapatkan kesialan dalam hidupnya. Kalaupun tidak, tentu balasan Allah akan sangat keras kepadanya kelak.


Karenanya, mari bersihkan pantat kita. Kulu Wasyrabu min rizqillahi halalan thayiba. Mari kita makan makanan yang halal dan baik. Mari beri dan aliri darah daging kita dengan yang halal. Setidaknya khusus yang akan kita makan dalam arti memasukkan ke dalam perut kita, kita pastikan kebersihannya. Dari hasil keringat kita. Sedangkan apabila ada rejeki yang menurut kita tidak terlalu bersih (subhat), meragukan, bisa digunakan untuk keperluan selain makan, bila tidak ada pilihan lain. Mari kita periksakan pantat kita kepada Allah yang sehari lima kali, dengan ketenangan karena kita sudah siap diperiksa. Setidaknya tangisan dalam shalat kita salah satunya disebabkan oleh ketidakterlalusucinya kita. Memang benar. Jadi sebagai orang pada umumnya, menangis ketika shalat mungkin setengah wajib. Berarti mengganggu kekhusukan dong?. Tidak, karena menyesalnya sudah kita lakukan sebelum takbiratul ihram. Dan setelah takbiratul ihram kita sudah tidak ingat apa-apa selain Allah azza wa jala.


Ya Allah, Engkau telah menciptakan kami sebagai manusia. Engkau berikan potensi beragam kepada kami, berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki satu potensi. Malaikat Engkau ciptakan dengan ketaatannya kepada-Mu. Sedangkan kami, harus memilih yang terkadang kami sulit bahkan tidak bisa memilihnya dengan benar. Ya Allah, jadikanlah kami kedalam golongan orang yang beruntung. Golongan orang yang mendapat ridha-Mu. Golongan orang yang kau pilih untuk Kau berikan tempat yang baik di sisi-Mu kelak. Amin ya rabbal alamin@Muslih.

Jumat, 13 Maret 2009

Manusia Makhluk Ghaib

Manusia adalah makhluk gaib

Logika bahwa manusia adalah makhluk gaib
Pada sesi ini saya akan memohon bantuan pembaca untuk memegang suatu benda. Benda tersebut bisa berupa apa saja yang kelihatan, bisa dilihat dan terlihat. Handphone misalnya, coba anda perhatikan dan pandangilah benda tersebut pada malam hari di bawah terang cahaya. Tentu mata kita bisa melihat dengan jelas bahwa itu handphone. Mengapa kita bisa melihat handphone itu?, karena kornea mata kita menangkap cahaya yang dipantulkan olehnya.

Sekarang coba anda matikan lampu sehingga benar-benar gelap di tempat anda sekarang. Dan handpohne itu juga jangan anda dinyalakan, percobaan kita akan sia-sia bila ini anda lakukan. Dalam kegelapan tersebut tentu mata anda tidak bisa melihat handphone itu. Hal ini terjadi karena korne mata kita tidak menerima pantulan cahaya dari benda bernama handphone tadi. Sampai disini tentu kita berpendapat bahwa yang bisa melihat adalah mata kita. Masalah kelihatan dan tidak hanya karena masalah pencahayaan.

Ijinkanlah saya untuk bercerita Saudara. Saya punya anak laki-laki yang bernama Muhamamd Syifaul Ikrom Al Masyriqi yang kalau tidur matanya terbuka. Tetapi ketika saya tanya meski matanya benar-benar terbuka, dia tidak tahu apa-apa. Bahkan barang berupa apapun yang saya sajikan kepadanya tak satupun berpengaruh kepadanya. Tentu saya hanya menunjukkan barang-barang itu, dan bukan membangunkannya kemudian memberikan kepadanya atau menanyakannya. Bahkan ketika hal kedua itu saya lakukan, dia juga tidak serta merta tahu apa yang dilihatnya.

Jadi siapa sebenarnya yang bisa melihat itu?. Nah, sampai disini pasti pembaca mulai paham bahwa yang bisa melihat adalah kita kalau saya adalah Muslih, dan bukan mata. Pertanyaan selanjutnya, siapakah sebenarnya Muslih itu?, yang manakah yang disebut dengan Muslih? Coba anda tanyakan pada diri anda sendiri mana yang anda dari bagian tubuh anda yang mana, bingung kan?. Sampai disini saya sangat berharap kepada pembaca untuk memahami dan meyakini bahwa kita sebagai manusia memang adalah makhluk gaib.

Sebagai contoh dan bukti yang nyata adalah saya. Sekarang saya yang ganteng ini adalah Muslih. Tetapi ketika saya mati jasad saya sudah bukan Muslih lagi, tetapi mayatnya Muslih. Jadi kemanakah si Muslih? Akan kita bahas pada kesempatan yang lain.


Siapa sebenarnya Kita ini dan Untuk apa kita ada?
Seperti yang pernah disinggung pada bab sebelumnya bahwa Allah ingin dikenal, dan melalui manusialah Allah ingin dikenal. Disana Rasulullah bersabda “man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu”, barang siapa mengenal dirinya maka dia menganal Tuhannya.

Kita yang makhluk gaib tadi kata orang adalah bernama roh yang dalam firman-Nya Allah menegaskan bahwa bila ada yang bertanya tentang roh untuk dikatakan bahwa roh adalah urusan Tuhan. Dan Allah tidak memberikan pengetahuan kepada kita tentang roh melainkan sedikit (Qur’an). Diibaratkan rumah, maka roh adalah penghuninya, manusianya. Sedangkan jasad yang cantik-cantik, yang ganteng-ganteng, yang kadang galak-galak dan seterusnya itu adalah hanya rumahnya yang tentu tak akan dibawa mati. Kecuali kita memiliki ilmu dan amalan untuk bisa membawanya ke alam baka. Misalnya melalui kedekatan kita pada Mukjizat terbesar rasulullah, yaitu Al Qur’an.

Sebagaimana sebuah ayat Al Qur’an yang sering kita sebut dalam keseharian bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya. Menjawab pertanyaan untuk apa kita hidup, untuk apa kita diciptakan Allah ya, itulah fungsi kita berada di dunia ini, untuk mengabdi kepada Allah seperti yang telah dicontohkan oleh rasulullah SAW.

Bagaimana agar pengabdian itu benar?
Telah ditegaskan di depan bahwa cara kita mengabdi telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW utusan yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dan untuk lebih memberikan kepastian perihal keberhasilan atau kinerja dalam kita mengabdi tersebut, sangat dianjurkan bagi kita untuk bisa berperilaku tawadhuk dan tadharu’an wahufyatan. Tawadhuk adalah merendahkan diri di hadapan makhluk, sedangkan tadharu’an wahufyatan adalah merendahkan diri di hadapan Allah Aza wa jala.

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Kita tidak bisa berbuat apapun tanpa ijin dari-Nya. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berlaku sombong yang adalah satu-satunya sifat yang hanya boleh dimiliki oleh Allah SWT yang Mahakuasa. Bukankah Allah sengaja menciptakan mati dan hidup hanya sebagai ujian, siapakah diantara kita yang paling baik amalnya. Siapakah diantara kita yang paling pandai berterima kasih kepada-Nya (Al Mulk 2).

Sebagai kesimpulan agar kita bisa benar-benar bisa dekat kepada Allah yang akan dekat bila kita merasa dekat dan akan menjauh bila kita merasa jauh, minimal dengan mengamalkan tiga kalimat kunci andalan kita. Tentu sembari kita yakini dan praktekkan bahwa Allah hanya akan berbuat sesuai dengan prasangka kita. Tiga kalimat yang banyak dibahas pada buku ini adalah “Tersenyum dalam kesedihan, Tenang dalam kesenangan dan Sopan dalam kemarahan”. Laksanakan dan lakukanlah, niscaya Allah akan tetap dekat dengan kita. Karena pikiran dan perilaku kita terus dan terus melibatkan Allah dalam setiap momen dalam hidup kita. Setiap hembusan dari desah nafas kita. Bahkan disini kita akan dibimbing untuk selalu berdialog dengan Allah tidak saja ketika shalat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Maka benarlah bahwa bila aku dekat, Allah akan sangat dekat, dan bila aku jauh Allah akan jauh dariku.

Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku telah membuat perjanjian dengan-Mu ketika dalam kandungan ibuku dulu. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan rutinitas duniawiku. Aku telah berbaur dan mengeksploitasi segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan aku selalu datang kepada-Mu dengan membawa dosa. Oleh karena itu ampunilah aku ya Allah, karena hanya Engkaulah yang bisa mengampuni dosa. Ya Allah ya Tuhanku, terimalah amal shalehku sesungguhnya Engkau adalah maha penerima taubat lagi maha penyayang. Amin.@Muslih

Senin, 09 Maret 2009

IBLIS, DURHAKA ATAU TAAT?

IBLIS, DURHAKA ATAU TAAT?
Bagaimana kita memposisikan diri ?

Tatkala Allah memerintahkan kepada para Malaikat yang tak terkecuali Iblis untuk bersujud kepada Adam AS, maka semua malaikat bersujud kepada Adam, kecuali Iblis (Qs 2 : 34 ). Dalam kesempatan lain kemudian Iblis sempat ngobrol dengan Adam perihal kelakuannya yang membangkang pada perintah Allah SWT tersebut.


Adam bertanya, “kenapa kamu berani sekali berkelakuan seperti itu, melawan perintah Allah?”. Kemudian Iblis menjawab bahwa menurutnya hanya dia yang telah melaksanakan perintah Allah dengan benar.


“Wahai Adam, ketahuilah bahwa perintah pertama Allah kepada kita adalah untuk menyembah Allah dan tidak ada dzat lain yang boleh disembah selain Dia, masa kamu lupa?. Jadi apabila saat aku disuruh menyembahmu dan aku menurut, maka aku telah berbuat musyrik yang menyekutukan Allah dengan yang lain”, jawab Iblis tegas.
“Mungkin kamu yang salah paham, sebenarnya perintah Allah tadi bukan perintah untuk menyembah aku, tetapi memberikan penghormatan atau penghargaan atas kelebihanku terhadap yang lain”, sanggah Adam.


“Begini Adam, menurutku perintah tadi adalah suatu ujian bagi kita yang ujungnya akan mengarah kepada skenario yang telah dibuat oleh Allah untuk posisi kita masing-masing. Dan saya sangat tidak menginginkan apa yang telah diprogram oleh Allah (sekenario Allah) menjadi bubar karena ketidaktaatan kita kepada perintah-Nya. Jadi sekali lagi, menurut kacamataku perintah Allah untuk menyembah Kamu tadi adalah benar-benar perintah untuk menyembah (bersujud). Atau apapun bentuknya, aku tetap tidak mau kalau disuruh menyembah selain Allah. Coba Kamu bayangkan, perintah Allah yang mengatakan bahwa kita, Aku dan Kamu tidak akan diciptakan kecuali untuk beribadah kepada Allah. Jadi, tidak mungkin Aku akan menyembahmu, sorry la yow”, urai Iblis.


Pembaca yang budiman, Mari kita lihat sekenario Allah selanjutnya yang menciptakan seorang pendamping Adam yang bernama Siti Hawa. Dengan hadirnya Siti Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, kemudian Allah membuat suatu aturan yang pada saatnya harus dilanggar oleh Adam dan Hawa .
Allah telah membuat ketentuan bahwa Adam dan Hawa boleh berbuat apapun (karena berada di surga), tetapi satu hal yang tidak diperbolehkan yaitu memakan buah Quldi. Kembali Iblis yang pada saat itu telah secara resmi dipecat sebagai kepala Malaikat atas pembangkangannya, berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik. Allah telah mengangkat Adam sebagai penyandang gelar kholifah di muka bumi setelah melengserkan Iblis sebagai kholifah sebelumnya.


Tugas utama Iblis saat itu adalah mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga dengan perantaraan pelanggaran ketentuan Allah tadi. Soal merayu dan bersiasat memang kita pantas untuk belajar dari Iblis. Kecerdasannya sungguh luar biasa dan memang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Inilah kebesaran Allah yang memberikan kelebihan dan kelemahan kepada makhluknya.
Tidak bisa dibayangkan oleh akal bagaimana seandainya ketentuan Allah yang mengatakan bahwa di surga tidak ada kehamilan dan persalinan, bahkan pusing dan mabuk akibat minuman keras saja tidak ada. Jadi apabila Iblis tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, tentu kemudian di dunia yang sudah terlanjur diciptakan ini tidak akan pernah ada Sadam Husain, Bung Karno, Hitler atau siapapun juga, karena Adam tidak turun ke Bumi dan tidak memberikan keturunannya. Dengan diturunkannya Adam dan Hawa ke Bumi meskipun dipisahkan dari satu ujung dunia ke ujung dunia lainnya, maka karena takdir Allah (sekenario Allah) memang seperti itu, mereka akhirnya bertemu di Padang Arafah dengan pertemuan yang sungguh sangat mengharukan.


Tak terhitung jumlahnya ungkapan Adam yang mengutuk dirinya karena merasa bersalah yang diiringi dengan cucuran air mata penyesalan. “Rabbana Dzalamna Anfusana Wainlam Taghfirlana Watarhamna lana kunana minal Khosirin”, Ya Rab, aku telah medzolimi diriku sendiri, dan apabila Engkau tidak mengampuni dosaku, niscaya aku akan menjadi orang yang merugi. Doa ini kemudian menjadi suatu istghfar yang sangat mujarab dan canggih untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan kita apabila dilakukan dengan sunguh-sungguh.
Kemudian yang harus kita ingat adalah dengan sangat jujur Iblis mengatakan kepada Allah dihadapan para Malaikat dan Adam, bahwa dia dan keturunannya akan terus mengajak keturunan Adam untuk melakukan pelanggaran atas perintah Allah kepadanya. Iblis dan pasukannya akan melakukan segala daya upaya untuk mengajak anak cucu Adam agar mau mengkhianati hakekat sebagai makhluk yang seharusnya berposisi sebagai manusia yang taat atas perintah Allah dan bukan menjalani posisi Iblis yang memang ditugaskan untuk membelokkannya. Usaha yang akan dilakukan oleh iblis dan pasukannya tadi ternyata tetap ada batasannya, yaitu mereka akan mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah, manakala menemukan anak cucu Adam yang ikhlas. Berhadapan dengan orang ikhlas, Iblis dan pasukannya tidak akan bisa berbuat apa-apa. Sedemikian jujur dan konsekuennya Iblis sehingga kita patut belajar tentang komitmen, daya juang dan militansi kepadanya.


Banyak bukti yang mungkin telah kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, betapa kadang kita menginginkan sesuatu dan ternyata sangat susah untuk mendapatkannya. Tetapi pada saat kita telah mengikhlaskannya (tidak lagi terlalu berharap), justru pada saat itu apa yang tadinya kita inginkan itu kemudian datang dengan sendirinya. Disinilah rupanya pasukan Iblis sedang angkat tangan. So secara matematis bisa digambarkan bahwa (Ikhlas lebih kuat dari pada pasukan Iblis), bagaimana dengan kita?


Dengan mencermati uraian di atas, yang kemudian menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana seharusnya kita menjalani ikhlas ini?, kenapa orang-orang yang katanya ikhlas masih mendapatkan godaan dan cobaan yang sangat berat yang akhirnya tumbang juga. Cobaan dengan penderitaan terkadang justru membuat manusia menjadi lebih baik, tetapi manakala diuji dengan kesenangan mereka malah terkapar jatuh.


Ada sebuah anekdot tentang adu kekuatan angin barat dan angin timur yang ada di Pulau Selayar Sulawesi Selatan, untuk menjatuhkan seekor monyet di atas pohon kelapa. Pada saat angin barat dengan kekuatan penuh menerjang, ternyata si monyet justru tidak bisa dijatuhkan karena mampu berpegangan dengan lebih kuat. Tetapi apa jadinya pada saat angin timur yang hanya meniupkan angin sepoi-sepoi?, karena merasakan kenikmatan, akhirnya si monyet terlena. Dengan kondisi yang tak sadarkan diri tersebut kemudian si monyet lengah dalam berpegangan dan akhirnya jatuh. Jadi angin timurlah yang kemudian menjadi pemenangnya.
Pepatah jawa kuno mengatakan “sak beja-bejane wong sing lali, luwih bejo wong kang eling lan waspodo”, artinya seberapapun beruntungnya orang yang lupa, lebih beruntung orang yang tetap ingat dan waspada. Mungkin ini saatnya bagi kita untuk terus menjadi orang yang ingat tentang hakekat kita sebagai manusia dan tujuan diciptakan kita yang tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Ingat kepada Allah di setiap keadaan akan menyelamatkan kita pada kehidupan saat ini dan sesudahnya. Bagaimanapun orang melihat kita, tidak perlu terlalu dipikirkan. Tetapi apakah mereka tahu apa yang sedang kita pikirkan?, apakah mereka tahu bahwa kita sedang menangisi diri kita yang telah berlumuran dosa?, yang penting kita tetap merasa bersama dengan Allah, merasa dilihat, disaksikan,diridhohi dan dilindungi oleh-Nya.
Ada tiga kalimat yang bisa kita lakukan untuk beramal ikhlas tadi, tentunya sebagai aktualisasi dari pengambilan posisi kita sebagai manusia, dan bukan sebagai pengikut iblis. Yaitu “Tersenyum dalam kesedihan, Tenang dalam kesenangan dan Sopan dalam kemarahan”, yang pernah terurai pada tuulisan berjudul Tak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk perantau.


Apabila kita bisa melakukan ketiganya, niscaya kata Allah dalam hadits Qudsi-Nya, Dia tidak akan memurkai kita pada saat Allah memurkai orang lain. Tersenyum dalam kesedihan mengajak kita pada suatu keikhlasan maksimal yang merelakan kejadian sesedih apapun yang menimpa kita., kejadian yang jelas tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan sebagai manusia normal. Tetapi karena kecintaan kita pada Allah melebihi segalanya, maka apapun yang terjadi, pasti atas kemauan Allah. Dan apabila Allah sudah mau, tak seorangpun bisa menolaknya, sebaliknya apabila Allah tidak menginginkan sesuatu terjadi, apapun yang diusahakan oleh makhluk niscaya tidak akan pernah terjadi.


Tenang dalam kesenangan, mengisyaratkan kepada kita untuk peduli dengan lingkungan kita. Ini adalah sisi kemanusiaan kita sebagai makhluk sosial yang oleh Aristoteless disebut dengan Zoon Politicon. Pada saat kita mendapatkan kesenangan, Rosulullah mencontohkan agar senantiasa ingat dengan lingkungan kita. Bahkan Nabi mencontohkan bahwa orang lain lebih penting dari pada dirinya.


Sopan dalam kemarahan membimbing kita untuk menjadi orang yang tawadhu, tadhoru’an wahufyatan, wara’ dan santun berhadapan dengan siapapun. Kita juga dituntut untuk bisa marah apabila harga diri kita diinjak-injak, tetapi kemarahan itu tidak boleh dibarengi dengan emosi yang akan merugikan kita. Kita boleh marah sesuai dengan ajaran nabi yang hanya diekspresikan lewat perubahan raut muka, sehingga semuanya benar-benar sangat terkontrol dan terarah.


Apabila ini bisa dilakukan oleh setiap orang , niscaya dunia ini akan aman dan manusia akan hidup tentram dan bahagia selamanya. Tetapi kembali ke Laptop, bahwa Allah memiliki sekenario yang selalu melibatkan Iblis di dalamnya. So, kita lihat apa yang terjadi?, sekenario Allah akan tetap jalan, dan dunia akan tetap menjadi tempat yang fana, sementara dan penuh dengan kenisbian, bukan tempat tujuan yang abadi. Dunia tetap akan dihancurkan dan dimusnahkan untuk menuju kehidupan yang sebenarnya di kampung halaman, yaitu kampung akherat.


Menjawab pertanyaan apakah Iblis taat atau durhaka pada Allah, itu bukan domain kita untuk mengurusnya. Tugas kita adalah mengabdi kepada Allah secara total dengan beriman dan beramal shaleh sebanyak-banyaknya yang disertai dengan ketulusan dan kikhlasan yang tinggi karena Allah taala. Siapkah Anda? Wallahu A’lam @Moes, medio 21-4-2007

Kamis, 05 Februari 2009

Mohon maaf masih vacum

Mohon maaf masih vocum

insya Allah minggu depan aktif

Muslih

Minggu, 04 Januari 2009

Tulisan : Boleh Kok Bergaul dengan Jin

"Boleh Kok Bergaul dengan JIN"(Bagian ke-5)

(1) Masak Gak Boleh?
(2) Kelebihan dan Kelemahan Jin atas Manusia
(3) Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
(4) Friska Jin Qarin None Belanda
(5) Istri Minta cerai karena Friska
(6) Sir Dad Membenci Islam
(7) Orang Gendut Bisa terbang
(8) Punggung saya Ditikam Pisau oleh Istri(
9) TGH Musa Abdullah yang Antik
(10) Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB
(11) Hesti yang Iri
(12) Tragedi Anting
(13) Yang Lumpuh pun bisa Jalan
(14) Cara Dukun bekerja sama dengan Jin
(15) Jin yang mau disuruh membunuh
(16) Proses Pembunuhan melalaui Santet
(17) Pengobatan dengan Doa
(18) Agar Terbebas dari Gangguan Jin dan Santet
(19) Pentingnya Memiliki Guru Spiritual
(20) Islam Ya’li Wala Yu’la Alaihi
(21) Mengobati Orang kesurupan
(22) Icha Bia Mengobati Penyakit
(23) Rukiyah dengan Batin
(24) Jadi Boleh Gak Bergaul dengan Jin
Orang gendut bisa terbang
Ospek POLTEKPOS 2002 usai yang ditandai dengan penutupan di lapangan merah. Lapangan merah ini sebutan untuk tempat parkir POLTEKPOS yang luasnya lebih 50 X 50 Meter. Lapangan merah ini juga digunakan untuk upacara bendera pada momen momen tertentu.
Hingar bingar acara penutupan mengajak kami yang lagi khusuk belajar untuk turun dari kamar menikmatinya. Musik rap lagi ngetrend di kalangan mahasiswa. Tari patah-patah (break dance) pun nampak turut meramaikan ajang seni itu. Beberapa teman seangkatan kami terlihat mulai melakukan ‘kikuk kikuk’ dengan sekelompok mahasiswa/si POLTEKPOS yang usianya jauh di bawah kami. Dinginnya udara malam kota kembang masih terasa menembus jaket tebal yang kami pakai.
Sedang enjoy menikmati alunan musik plesetan ala ‘Timlo’ bersama Mas Jumadi yang kemudian jadi Kepala Kantor Pos Timika dan mutasi lagi menjadi Kepala Kantor Pos Ternate, tiba-tiba sekelompok mahasiswa menghampiri kami. Ditengah nafas beratnya, mereka menarik kami untuk datang ke GOR yang ada di bagian belakang POLTEKPOS. Ada apa lagi di GOR?, tanyaku dalam hati. Mendapat firasat ada ulah jin, doa Nurbuah kubaca sekonsentrasi mungkin, sambil berjalan menuju Tempat kejadian Perkara (TKP). ‘Ayat wanunazzilu minal qur’ani ma huwa syifau warahmatu lil mu’minin’ saya baca berulang-ulang.
Benar adanya, seorang gadis gendut bernama Harfa sedang kesurupan. Beberapa mahasiswa laki-laki mengejar cewek dengan berat badan 75 kg itu, namun tak berhasil menangkapnya. Berputar putar di lapangan basket di dalam GOR membuat yang mengejar kelelahan. Aneh memang, Harfa sendiri seperti tidak punya rasa lelah. Saat pengejar beristirahat, Harfa berteriak-teriak agar gedobrak-gedabruk di depan segera disudahi.
“Cepaaaat!! Sudahi gedobrak-gedabruk di depan itu. Kalian ini bisanya hanya mengganggu saja. Berisik, tahu nggak?, Dasar manusia tidak tahu diri”, sergahnya sambil berkacak pinggang naik ke deretan kursi penonton di dalam GOR. Tentu saja pesan tersebut kemudian akan kami komunikasikan kepada panitia. Karena saat itu sudah Pukul 23.00 Wib. Memang selayaknya acara sudah harus selesai, pikir saya.
Tengah asyik berfikir dan mengatur strategi untuk menemui panitia, tiba-tiba Harfa berlari dan kakinya tidak menapak di lantai. Subhanallah. Terus dan terus demikian, akhirnya kaki besarnya yang dibungkus dengan celana jeans dengan pakaian atasan muslimah yang serba putih mengangkat Harfa naik ke atas udara sambil menapak ke dinding papan di bagian dalam GOR. Luar biasa pemandangan tersebut. Maha besar Allah yang memperlihatkan kepada kami kebesaran-Nya. Ternyata ada orang bisa terbang, gendut lagi. Jadi mungkin benar sebuah kubah di suatu masjid di Jailolo Maluku Utara bisa terbang menempati tempatnya. Bila pembaca sudah melihat filmnya di beberapa telepon genggam, betapa luar biasanya kejadian tersebut.
Panitia datang, namun dengan jawaban yang belum memuaskan. Karena masih ada beberapa acara yang diisi oleh seniman Bandung belum tampil katanya. Ya ampun, bagaimana ini. Sementara Harfa yang berhasil kami taklukkan setelah terbang tadi sedang tidur di pangkuan Septi sahabatnya. Dengan bacaan Allahu rabbuna warabbukum, lana a’maluna walakum a’malukum, la hujatan bainana wabainakum, allahu yajma’u bainana wailaihil mashir tiba-tiba Harfa lemas dan patuh pada perintah saya. Alhamdulillah, Jin yang saya sudah malas bertanya namanya itu mengatakan bahwa anaknya terinjak oleh penonton. Ealah.. ada-ada saja.
Mendengar ada informasi belum selesai jin itu masuk lagi dan melalui Harfa membentak-bentak panitia yang baru datang dan membodoh-bodohkannya. Kembali Harfa dengan jin di dalam tubuh gendutnya berlari kesana kemari. Maka saya ambil wudhu dan shalat hajad dua rekaat disana di bagian pojok barat GOR. Dengan sangat terpaksa saya memohon kepada Allah untuk mengembalikan jin tersebut pada tempat tinggalnya di Pohon depan Gedung Administrasi. Alhamdulillah berhasil tanpa kami sentuh. Harfa jatuh, dan pergilah jin tersebut tanpa sempat berkenalan dengan kami. Capek ah…
Seiring dengan selesainya masalah Harfa, panggung pun mulai sepi dan bubarlah penonton yang tadinya memadati POLTEKPOS. Bisa jadi keluarnya jin tadi bukan karena permohonan saya, tetapi karena acara sudah usai. Kan permintaan mereka cuman agar acara rame-ramenya segera disudahi. But Whatever, emang gua pikirin. Besok kan hari Minggu. Tidur yang enak, jam 06.00 joging ke Gasibu. Asyik, rame lo..!!? mau ikut?@
Bila Berkenan silakan kunjungi web saya untuk kebebasan finansial Anda di : www.formulabisnis.com/Id=cakmoes

Sabtu, 03 Januari 2009

"Boleh Kok Bergaul dengan JIN"(Bagian ke-4)

(1) Masak Gak Boleh?
(2) Kelebihan dan Kelemahan Jin atas Manusia
(3) Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
(4) Friska Jin Qarin None Belanda
(5) Istri Minta cerai karena Friska
(6) Sir Dad Membenci Islam
(7) Orang Gendut Bisa terbang
(8) Punggung saya Ditikam Pisau oleh Istri(
9) TGH Musa Abdullah yang Antik
(10) Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB
(11) Hesti yang Iri
(12) Tragedi Anting
(13) Yang Lumpuh pun bisa Jalan
(14) Cara Dukun bekerja sama dengan Jin
(15) Jin yang mau disuruh membunuh
(16) Proses Pembunuhan melalaui Santet
(17) Pengobatan dengan Doa
(18) Agar Terbebas dari Gangguan Jin dan Santet
(19) Pentingnya Memiliki Guru Spiritual
(20) Islam Ya’li Wala Yu’la Alaihi
(21) Mengobati Orang kesurupan
(22) Icha Bia Mengobati Penyakit
(23) Rukiyah dengan Batin
(24) Jadi Boleh Gak Bergaul dengan Jin
Sir Dad membenci Islam
Seorang ulama dari golongan jin di POLTEKPOS yang tinggal di masjid marah besar dengan perubahan dogma disana. Sayang jin yang merasuki Widya mahasiswi POLTEKPOS ini bersikukuh tidak mau menyebutkan namanya. Katanya beliau jin qarin dari sahabat Nabi yang seumur dan berteman dengan sahabat Abu Bakar As Shidiq RA. Beliau meninggal di Bandung dalam suatu perjalanan mengislamkan masyarakat sunda. Dan beliau dikuburkan di lingkungan PUSDIKLATPOS yang memang bekas kuburan, Wallahu a’lam.
“Tempat ini sekarang sudah menjadi tempat laknat. Perbuatan tak bermoral dilakukan di wilayah kekuasaan saya. Pergi kalian semua…!!”, ungkap jin dalam jasad Widya murka. Tanpa basa basi jin yang beberapa kali menipu saya katanya sudah keluar tersebut sempat mengungkap kebrobokan generasi muda sekarang.
“sewaktu tempat ini (PUSDIKLATPOS,red) masih digunakan untuk pendidikan Pos tidak ada kemungkaran ini. Mengapa sekarang di setiap sudut ada perbuatan mesum dilakukan”, sergahnya sembari merinci beberapa puluh titik yang biasa digunakan mahasiswa untuk melakukan perbuatan dosa tersebut. GOR, di dalam, samping, kiri, kan, Asrama Raflesia, Taman, bahkan kamar mandi masjid pun tak luput dari pemanfaatan tidak senonoh tersebut. Subhanallah, Cerdas memang Mr Iblis dengan laskar Al A’warnya.
Al A’war adalah nama seorang setan andalan Iblis yang bertugas untuk mengajak manusia agar mendekat dan menyukseskan perzinaan di seluruh dunia. Dialah salah satu tokoh sentral di kalangan setan yang sukses dalam melaksanakan tugasnya. Seribu satu cara dilakukan olehnya agar tujuannya tercapai. Penelitian di Yogyakarta awal millennium lalu yang mengatakan bahwa 95% mahasiswi disana tidak lagi perawan adalah hasil kerja Al A’war. Tulisan tentang lima setan kebanggan Iblis akan kami urai pada momen tersendiri. Insya Allah.
Kembali ke Widya yang tubuh cantiknya di manfaatkan oleh jin ulama tersebut untuk ber-nahi mungkar. Ternyata benarlah Sir Dad memang dibunuh oleh rombongan muslim. Jin di Widya ini adalah salah satu tokoh aliran keras dalam Islam. Sehingga ketika ditemui kemungkaran, tangannya akan dengan keras melawannya. Konsep merubah kemungkaran dengan tangan adalah menjadi urat nadinya. Bukan dengan hati yang merupakan iman terlemah. “Man ra’a minkum munkara fal yughayirhu biyadihi, fa in lam yastati’ fabi lisanihi, fainlam yastati’ fabi qalbihi wadzalika adh’aful iman”, Barang siapa melihat suatu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, apabila tidak mampu dengan lesannya, apabila tidak mampu dengan hatinya (cukup membenci saja), dan yang terakhir ini adalah selemah-lemah iman.
Alhasil, diceritakan olehnya dan juga diulangi oleh Sir Dad, bahwa karena susahnya Sir Dad yang memiliki banyak pengikut untuk masuk Islam, maka akhirnya dibinaskan. Sir Dad ditangkap oleh khafilah muslim dan karena tetap tidak mau bermualaf maka dibunuhlah dia. Sebagai pelajaran bagi yang lain bahwa kafir akan masuk neraka, maka dibakarlah beliau sehingga jin qarinnya menyaksikan dengan mata kepalanya betapa kejamnya Islam, katanya.
Tetapi wallahu a’lam, mungkin antara para tuan dari masing-masing jin qarin telah sepakat agar tidak disiksa di neraka kelak, lebih baik disiksa di dunia saja. Terbukti entah bagaimana cara Allah memberikan petunjuk, akhirnya jin qarin Sir Dad juga masuk Islam dan beribadah secara Islami sampai sekarang.
Bagaimana dengan jin ulama itu?, Wallahu a’lam saya ditipu atau memang semakin tinggi tingkat toleransinya, beliau sudah tidak mengganggu lagi. Bahkan berkat ulahnya, Widya yang saya sering dibantu oleh Wildan yunior saya untuk mengobatinya, sekarang sudah menjadi suami istri. Wildan si betawi asli jawa dengan Widya yang neng Tasikmalaya. Selamat ya Mas? Subhanallah.
Memang hanya Allah yang tahu segalanya. Dan kita tidak diberi ilmu tentang ruh, kecuali sedikit. Wayas alunaka anni ruh quli ruhi min amri rabbi. “Wama utiitum minal ilmi illa qalila”, Dan apabila ditanya tentang ruh, katakan bahwa ruh adalah urusan Tuhan. Dan aku (Allah) tidak memberikan ilmu tentang ruh, kecuali sedikit. Ruh adalah makhluk ghaib, jin makhluk ghaib, malaikat makhluk ghaib, dan pada tulisan lain akan kami uraikan betapa ternyata manusia juga adalah makhluk ghaib. Percaya?@




"Boleh Kok Bergaul dengan JIN" (Bagian ke-3)

"Boleh Kok Bergaul dengan JIN"
(Bagian ke-3)

(1) Masak Gak Boleh?
(2) Kelebihan dan Kelemahan Jin atas Manusia
(3) Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
(4) Friska Jin Qarin None Belanda
(5) Istri Minta cerai karena Friska
(6) Sir Dad Membenci Islam
(7) Orang Gendut Bisa terbang
(8) Punggung saya Ditikam Pisau oleh Istri
(9) TGH Musa Abdullah yang Antik
(10) Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB
(11) Hesti yang Iri
(12) Tragedi Anting
(13) Yang Lumpuh pun bisa Jalan
(14) Cara Dukun bekerja sama dengan Jin
(15) Jin yang mau disuruh membunuh
(16) Proses Pembunuhan melalaui Santet
(17) Pengobatan dengan Doa
(18) Agar Terbebas dari Gangguan Jin dan Santet
(19) Pentingnya Memiliki Guru Spiritual
(20) Islam Ya’li Wala Yu’la Alaihi
(21) Mengobati Orang kesurupan
(22) Icha Bia Mengobati Penyakit
(23) Rukiyah dengan Batin
(24) Jadi Boleh Gak Bergaul dengan Jin
Istri minta cerai karena Friska
Seperti biasa setiap bulan kami harus ‘setor’ kepada keluarga yang ketika kami pendidikan di Bandung tahun 2002/2004 harus ditinggal di Sidoarjo. Maklum dengan alasan pendidikan anak dan penghematan (meski sebenarnya sama saja) kami harus berpisah. Padahal justru ada dua dapur? Tapi sudah kadung, biarkan saja.
Beberapa kali mudik ke Sidoarjo istri biasanya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Masakan favorit gule kambing sampai persiapan pendaratan karena pesawat akan segera landing he…he… Tetapi aneh banget, kali ini lain. Jangankan mempersiapkan semua itu, bertanya-tanya selama dalam perjalanan, menanyakan sudah sampai dimana seperti biasanya dan seterusnya saja tidak dilakukan. Sampai di rumah, biasanya sambutan meriah sudah dipersiapkan, anak-anak sudah menunggu di depan pagar, kali ini ditegor saja tidak. Ada apa lagi ini, kataku mengeluh.
Sebagai orang yang terus dan terus belajar sabar, saya terus mempelajari apa sebenarnya yang terjadi. Kan kita harus menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong. Terlebih prinsip ikhlas yang tanpa batas membuat saya mampu untuk bersabar ditengah suasana tanpa saling menegur. Habis mau negur gimana, orang dia sibuk dengan keluarganya yang sedang ada gawe dan menghindari saya. Perdebatan kecil sih sudah terjadi tadi pagi. Tetapi belum jelas ada apa dengan semua ini karena dia tetap bungkam ketika saya paksa. Tragisnya ini berlangsung lebih dari 11 jam, mulai jam 08.00 sampai jam 19.00 apa tidak kacau ini.
Usai Isya di kamar yang mau tidak mau kami harus bertemu, dia menyentak saya sambil mulai berurai air mata. “Siapa perempuan di kamar itu?”, tanyanya tanpa sudi melihatku yang membuatku semakin tidak paham. “perempuan rambut pirang!, ceraikan saja aku!”, pekiknya sembari ngeloyor meninggalkan saya yang masih belum ngeh. Akhirnya karena kamar dikunci dari dalam bersama anak-anak, saya harus tidur di depan TV dimana saat itu nyamuk Sidoarjo sangat ganas.
Sambil terus berfikir dan sedikit berdzikir dengan membaca shalawat nuril anwar sebanyak-banyaknya, nonton TV menjadi hiburan yang tetap tidak bisa menghibur. “cerai” apa tidak heboh kata itu?, itu kan perbuatan halal yang dilaknat Allah. Namun tetap saja saya lakukan menghibur diri demi menghabiskan waktu yang hanya dua hari di rumah mertua. Pikir saya, besok ketika semua sedang pergi akan saya selesaikan masalah dengan istri ini. Biar orang pada gak tahu dan cukup kami berdua yang tahu. Rupanya keputusan ini sedikit menenangkan hati.
Dan seperti biasa ambil kertas dan pena untuk menyusun langkah-langkah penyelesaiannya di kertas biar tidak lupa. Maklum memori ini sangat terbatas untuk mengingat semua hal. Apalagi waktu itu memang momen menjelang ujian semester. Sehingga buku-buku yang saya bawa dari Bandung sama sekali tidak tersentuh. Mungkin lupa, malas atau bagaimana, setiap pulang dengan membawa buku-buku mata kuliah selalu saja tidak mendapat perhatian dari saya. Padahal rencananya buku yang dibawa itu akan dilahap dan dikuasai selama liburan sabtu untuk meringankan beban belajar di Bandung. Tetapi, rencana tinggal rencana yang ternyata susah untuk direalisasikan. Main dengan anak dan ngobrol dengan teman-teman ternyata lebih asyik dan menyita cukup banyak waktu.
Pukul 02.00 Wib ketika mata ini baru mulai bisa terpejam tiba-tiba terdengar suara gemuruh orang berjalan. Seseorang berjalan tergesa-gesa dan menindih saya yang sedang tidur di lantai dari atas. Dipeluknya saya erat-erat sampai susah nafas ini dihela, seraya berucap penuh emosi dan tangis “maafkan saya Pa”, kata perempuan yang ternyata istri saya itu membuat saya mulai siuman dari tidur. Tetapi masih belum paham ada kejadian apa yang menimpa dirinya sehingga didera rasa takut seperti itu. Untung saya sudah lama tidak latihan kungfu. Kalau pas rajin-rajinnya mungkin dia akan terkena tendangan maut refleks kaki saya seperti yang pernah dialaminya dulu sewaktu baru menikah. Habis ngagetin sih…
Dalam kondisi saya yang setengah teler itu kemudian istri saya bercerita bahwa baru saja dia kedatangan seorang tua berjubah putih yang masuk ke kamar terkunci itu. “Dalam keadaan mulut saya tercekat, takut dan bingung, kyai itu bilang kepada saya katanya nak Muslih tidak seperti itu”, urai istri saya masih dengan nafas tersengal, pucat dan miris melihat penampakan aneh tersebut. Hanya itu?, “iya hanya itu”, kata istri saya yang lantas nyerocos bercerita tentang mimpinya. Lupa kalau dia habis marah besar. Dasar wanita, susah ditebak, batinku.
Dua hari sebelum saya datang ternyata istri saya yang memang pernah ingin saya jadikan sebagai mediator ini bermimpi aneh. Mediator bukan makelar atau negosiator, tetapi mediator untuk saya masukkan jin ke dalam dirinya, siapa tahu bisa ditanya-tanya hehehehe.. Jangan ditiru ya? Ini tidak boleh dilakukan. Apalagi bila iman, amal dan ilmunya masih meragukan seperti saya. Itu hanya pekerjaaan orang stress atau orang yang gak punya kerjaan.
Dia bermimpi datang ke asrama Anggrek di POLTEKPOS Bandung dimana saya tinggal. Betapa kagetnya katanya di kamar saya ada seorang gadis cantik berambut pirang yang juga sedang berada di situ. Sebagai istri setia api cemburu kemudian membakar dadaya. Padahal gadis tersebut adalah Friska yang tidak lain jin qarin yang memang sedang belajar di kamar saya. Anehnya kenapa semua yang dilihat istri saya dalam mimpi tersebut dirinci persis dengan keadaan yang sebenarnya. Padahal dia sama sekali belum pernah saya ajak kesana. Jangankan kesana, ke Bandung saja dia belum pernah. Bahkan sampai saat tulisan ini dibuat hehehehe… Habis dianya tidak mau.
Di kamar itu katanya ada dua tempat tidur tingkat, di belakang ada jemuran , kamar mandi dan jendela dengan view sungai dan sedikit semak, serta meja belajar khusus yang memang dipersiapkan untuk mahasiswa. Persis dengan keadaannya. Lagian memang Friska juga kurang ajar, dimarahin istri saya kok malah cengengesan katanya dia juga suka sama saya. Ya ampun… kok jadi ribet gini, kataku dalam hati. Tapi geli juga sih jadi rebutan dua cewek.
Akhirnya terjawab sudah mengapa istri saya marah besar dan minta cerai. Ternyata keyakinan akan mimpinya membuat api cemburu benar-benar membara dalam hatinya. Cukup beralasan dia berbuat seperti itu. Karena pengalaman beberapa kali memang apa yang dimimpikannya selalu menjadi kenyataan dan terjadi. Mungkin benar bahwa mimpi adalah 1/46 (seper empat puluh enam) dari kenabian. Wallu a’lam@.





"Boleh Kok Bergaul dengan JIN" (Bagian ke-2)

"Boleh Kok Bergaul dengan JIN"
(Bagian ke-2)

(1) Masak Gak Boleh?
(2) Kelebihan dan Kelemahan Jin atas Manusia
(3) Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
(4) Friska Jin Qarin None Belanda
(5) Istri Minta cerai karena Friska
(6) Sir Dad Membenci Islam
(7) Orang Gendut Bisa terbang
(8) Punggung saya Ditikam Pisau oleh Istri
(9) TGH Musa Abdullah yang Antik
(10) Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB
(11) Hesti yang Iri
(12) Tragedi Anting
(13) Yang Lumpuh pun bisa Jalan
(14) Cara Dukun bekerja sama dengan Jin
(15) Jin yang mau disuruh membunuh
(16) Proses Pembunuhan melalaui Santet
(17) Pengobatan dengan Doa
(18) Agar Terbebas dari Gangguan Jin dan Santet
(19) Pentingnya Memiliki Guru Spiritual
(20) Islam Ya’li Wala Yu’la Alaihi
(21) Mengobati Orang kesurupan
(22) Icha Bia Mengobati Penyakit
(23) Rukiyah dengan Batin
(24) Jadi Boleh Gak Bergaul dengan Jin
Kelebihan dan kelemahan Jin atas manusia
Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya jin pendamping (Qarin)”. Para Sahabat bertanya, ”termasuk Anda ya Rasulullah?”. “Ya”, jawab Nabi, “hanya saja aku mendapat pertolongan Allah sehingga jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik”, (Hadits Riwayat Muslim, Kitab Shifat Al Munafiqin wa Ahkamuhum, Bab Tahrisy Asy-Syaithan wa Bi’tsahu Sarayahu li Fitnah An-Nas).
Jadi setiap manusia memiliki seorang jin pendamping yang disebut dengan jin Qarin. Jin Qarin ini biasanya penampakannya sama dengan tuannya. Bahkan jin pun memiliki jin qarin yang tuannya tidak akan bisa melihatnya. Setidaknya ini pengakuan dari jin Mustafa yang berhasil diajak berdialog oleh Ustadz Muhamamd Isa Dawud seorang ulama dari Ismailiyah Mesir.
Bentuk asli jin adalah berbulu, tingginya tiga sampai enam jengkal, matanya lonjong ke atas (Vertikal) dan agak memanjang, manusia oval horizontal. Telinganya mirip dengan telinga kuda dan bibirya seperti bibir alien kalau pembaca pernah menonton film alien. Dengan daya dan kekuatan tertentu jin bisa merubah bentuk. Bisa berwujud manusia, binatang dan lainnya.
Jumlah manusia di dunia ini lebih dari lima milyar saat ini. Jumlah jin sudah bermilyar-milyar atau milyaran kali dari manusia. Karena dengan umur yang panjang-panjang dan kelahiran yang banyak, membuat populasinya semakin hari semakin banyak dan memenuhi alam raya ini.
Umur jin bisa sampai dengan ribuan tahun. Sekali melahirkan seorang induk/ibu jin bisa mengeluarkan 8 sampai dengan 20 anak. Luar biasa. Jadi tidak ada satu tempat pun di bumi ini yang tidak dihuni oleh jin. Mereka mempunya kerajaan-kerajaan di lautan dan di hutan. Tempat-tempat yang belum banyak dijamah manusia, disitulah mereka akan tinggal. Bahkan di rumah-rumah selalu ada sisi untuk ditempati oleh mereka. Dan yang paling ngetren saat ini adalah keinginan jin untuk tinggal di dalam jasad manusia.
Banyak kita saksikan betapa hampir setiap hari kita mendengar kabar ada orang kesurupan. Bahkan di beberapa sekolah sering terjadi kesurupan massal. Ini akibat dari habisnya tempat untuk jin yang kemudian mencari manusia yang sedang dalam kondisi stamina lemah untuk disinggahi dan ditempati. Pembaca boleh tidak percaya bahwa setiap orang yang belajar ilmu pernafasan akan dimasuki oleh jin?. Buktikan, pada level terntentu dimana amalan kita sudah mencapai puncak, maka jin tersebut kemudian akan muncul di hadapan kita dengan wujud seperti yang mereka inginkan dan berkata “apa yang bisa aku lakukan tuan…!!”, demikian kata jin tersebut. Mau nyoba? Silakan asal tidak menjadi musyrik.
Diriwayatkan oleh Sayyidah Syafiyyah binti Huyay mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah mengalir dalam tubuhnya”, (Hadits Riwayat Muslim).
Bukti bahwa jin bisa masuk ke aliran darah manusia dan tinggal di jasadnya, bisa dilihat ketika dilakukan rukiyah (pengusiran) yang sebelum keluar penderita selalu mengalami pusing di kepala. Ini menandakan ketidakstabilan aliran darah terganggu. Sebelum dia keluar pun terasa ada yang ngilu di bagian tubuh tertentu. Misalnya di tulang belikat, di lengan dan kadang di pundak. Dengan pijatan yang benar diiringi dengan permohonan yang tulus kepada Allah, insya Allah bisa disembuhkan.
Dengan jumlah yang sekian banyak tersebut kemudian jin mengalami kesulitan untuk membina umatnya. Bayangkan punya anak tujuh orang saja, seorang manusia mengeluhkan pendidikannya, tempat tinggalnya, bahkan ekonominya juga. Apalagi pembinaan kepada mereka yang sangat banyak. Tentu ini menjadi masalah yang cukup rumit.
Di Semongkat Kabupaten Sumbawa, kami bertemu dengan seorang ulama dari golongan jin yang bernama Syech Husain. Saya tahu juga berkat beliau masuk dalam mimpi kami dan dikonfirmasi oleh seseorang yang kebetulan dimasuki jin (kesurupan). Saya sempat marah kepada beliau kenapa tidak peduli sama sekali dengan kemungkaran di sekitarnya. Beliau hanya duduk di atas batu dan berdzikir sebanyak-banyaknya. Sementara di sekitarnya banyak terjadi kemungkaran tanpa ada yang mengingatkan. Setelah sedikit berdiskusi kemudian kami melihat dan diberitahu oleh jin santi melalui seorang anggota PMR yang sempat kemasukan bahwa Syech Husain sekarang sudah mau beramar ma’ruf nahi mungkar dan bersilaturahim. Alhamdulillah, satu tugas sudah terlaksana.
So, itulah kelemahan bangsa jin, sulit untuk membina umatnya karena terlalu banyak populasinya. Namun mereka memiliki kelebihan yang sebenarnya bila mau, bisa dimanfaatkan untuk membina umat pula. Yaitu kecanggihan berkomunikasi dan teknologi. Dalam sekejab, jin yang ada disini bisa berada di Jawa. Jadi jin secara teknologi sangat canggih, namun secara peradaban sangat rendah. Bahkan kata Sir Dad jin yang berhasil kami wawancarai sewaktu kami di Bandung tahun 2002 lalu, semakin tua jin semakin sakti dan bisa mencuri berita langit, katanya. Jadi jin berbeda dengan barang elektronik dan Handphone. Barang elektronik semakin tua semakin ketinggalan jaman. Sementara jin semakin tua semakin bisa mengikuti informasi. Demikian kata Sir Dad.

Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
Tahun 1992 ketika saya benar-benar seorang diri berada di Ambon Maluku, tiba-tiba hadir sosok aneh, luar biasa dan menakjubkan. Kecelakaan pesawat Mandala Airline yang merenggut nyawa Rony salah seorang putra Bapak Djajadi Fajar Djauhari Kawilpos XI Ambon waktu itu menjadi asbab pertemuan kami.
Sebagai bawahan yang kebetulan juga mantan Korp Sukarela (KSR) PMI, jasad anak kesayangan atasannya belum bisa ditemukan membuat saya rela untuk blusukan (keluar masuk) hutan belantara di sebelah Bandara Patimura Ambon di Laha. Kebesaran Allah muncul di mata kepala saya, betapa ada seorang berpakaian serba putih terbang di sekitar kami. Penampakan tersebut kadang muncul, kadang menghilang. Wallahu a’lam apa maksud dari semua itu. Yang jelas di tengah rasa takut karena merasa seperti melihat hantu di siang bolong, ada rasa penasaran yang sangat dalam.
Sucipto sahabat saya yang asli Nganjuk mengatakan bahwa katanya ada seorang ulama yang sangat sakti sedang menghibur Pak Djajadi. Kontan saja, rasa penasaran ini kian memuncak. Tapi ngomong-ngomong kenapa Cipto bisa tahu lebih dulu ya?. Padahal sayalah yang paling aktif di Kantor Pos Ambon saat itu. Ternyata memang setiap orang pasti ada kelebihan dan kelemahannya. Satu sisi mungkin dia lemah dari segi komunikasi, tetapi kalau Allah mau, mata saya bisa ditutup agar Cipto dululah yang mengetahui informasi penting itu. Karenanya sombong adalah satu perilaku yang paling dibenci oleh Allah SWT. Ya Allah, lindungilah kami dari sikap sombong, ria dan takabur yang akan menghapus kebaikan kami. Amin
Tulisan tentang Ustadz Ikrom yang insya Allah menurut saya seorang waliyullah, akan kami tulis tersendiri untuk kami jadikan sebagai buku. Semoga kenangan indah bersama beliau dapat menjaga iman saya agar tidak pernah rusak, bahkan meningkat dari waktu ke waktu meskipun susah. Ustadz Ikrom mengajarkan pertama kali kepada kami tentang larangan dusta dan tawadhuk. Selanjutnya istinjak awal yang sampai saat ini kami belum mampu melaksanakannya juga menjadi pesan utama beliau.
Ketika tahun pertama kami bersama, beliau hanya mau makan dari uang saya, Pak Hery Hadi Rahayu Nur (di wilpos), dan Pak Nursaid (atasan langsung saya). Semuanya berada di Ambon. Bahkan makanan Pak Djajadi yang Kawilpos tidak pernah disentuh. Tanpa pernah mau menjelaskan, nampaknya beliau waktu itu hanya mempercayai bahwa uang kami tersebut halal. Wallahu a’lam. Sedangkan Pak Djajadi mungkin karena pejabat yang biasanya memiliki dana non budgeter dianggap oleh beliau sebagai uang subhat.
Ustadz Ikrom sangat jarang, bahkan belum pernah kami lihat beliau berangkat apalagi sedang mandi. Tetapi anehnya, beliau senantiasa menebarkan bau harum yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan karena kekhasan bau beliau, kami acapkali merasa yakin akan kehadiran beliau ketika kami sedang sendirian. Dan kalau sudah begitu kemudian kami berucap salam. Wallahu a’lam benar atau tidak saya. Tetapi kenyataannya beliau pernah marah besar kepada saya, ketika ada seorang pengemis di pasar datang minta uang seribu kepada saya tidak saya beri. Tahu dari mana beliau?.
Beberapa kali tidur bersama beliau (jarang lo waktu itu seseorang bisa bertemu apalagi bisa tidur bersama beliau), sering kami mendengar obrolan beliau dengan seseorang yang kami sama sekali tidak memahaminya siapa dia. Dan ketika itu tak pernah mulut ini bisa terbuka untuk menanyakan perihal tersebut, tidak berani atau apa, saya benar-benar tidak paham.
Ustadz Ikrom yang sekarang berada di Ngawi Jawa Timur adalah orang hidup yang paling saya kagumi dan cintai. Ketinggian ilmu dan kemampuan melihat beliau membuat saya rela untuk memijit badan kerasnya selama berjam-jam. Badan beliau seperti besi, dipukul, dinjak, apalagi hanya dipijit, sepertinya tidak terasa olehnya. “Lebih keras lagi nak”, demikian kata beliau ketika saya yang sudah lemah mengedorkan pijitan. Tetapi insya Allah rasa cinta saya kepada guru, dengan memijit sampai kemudian saya tertidur karena kelelahan membuat saya tenang menerima semua itu.
Ustadz Ikrom banyak bergaul dengan makhluk yang saya tidak paham. Tetapi ketawadhukan beliau yang mengaku belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW membuat kami semakin terpacu untuk terus dan terus belajar tentang Islam yang yu’la wala y’lu alaihi, tinggi dan tidak bisa ditandingi ketinggiannya. Mungkin saat itu saya belum dan tidak pantas untuk tahu tentang banyak hal. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan amal ibadah kami, harapan untuk mendapat kepercayaan tersebut kian besar dan nyata. Semoga.


Friska jin qarin none Belanda di Bandung
Juli 2002 ketika kami sedang menjalani pendidikan Pos di Bandung, ternyata sejak kami tinggalkan tujuh tahun sebelumnya, yaitu tahun 1995, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pos (PUSDIKLATPOS) sudah banyak berubah. Di jalan Sari Asih nomor 45 Sari jadi Bandung 40115, di PUSDIK yang memiliki luas sekira 15 Hektar itu, kami kembali membuka memori. Sekarang PUSDIKLATPOS yang tahun 1995 katanya menjadi PUSDIKLAT paling megah se Asia Tenggara (kata orang pos sih), sudah menjadi Politeknik Pos Indonesia (POLTEKPOS). Dengan menjadi POLTEKPOS yang belajar disana bukan hanya orang pos saja. Pelajar seluruh Indonesia yang mau belajar di empat jurusan (Logistik, Akuntansi, Pemasaran dan Informatika) di POLTEKPOS dan ingin bersaing untuk menjadi 25 besar yang akan direkrut langsung PT Pos berkumpul.
Masa Orientasi Siswa (MOS) yang ngetren sebagai ajang balas dendam di kalangan pendidikan Pos masih berlaku (gak sampai mukul lo..). Tetapi Ospek yang lazim dilakukan di setiap perguruan tinggi juga dilaksanakan disana. Karuan saja kami yang sudah berumur dan gundul karena MOS, juga harus bergabung dengan siswa baru lulusan SMA/MAN sejumlah 200-an orang dalam acara kuliah perdana.
Hari pertama Ospek tidak ada masalah karena kondisi Calon Mahasiswa (Cama) masih ok. Tetapi mulai hari kedua, karena setiap hari acara berakhir sampai malam, nampaknya stamina mereka mulai turun bahkan drop. Disitulah kemudian drama kesurupan mulai terjadi. Bahkan bukan hanya Cama yang kena, seniornya juga ada yang sempat terkena penyakit aneh tersebut.
Ika, senior dari jurusan Pemasaran yang katanya tahun lalu juga dapat, menjadi orang pertama pertunjukan. Bagaimana tidak boleh dibilang pertunjukan, orang yang nonton banyak, yang akhirya dilarang oleh panitia. Dengan doa secukupnya kuberanikan diri untuk turut menyelesaikan masalah. Kan kasihan program kerja kacau karena campur tangan jin yang tidak bertanggung jawab. Saya datang ke posko mereka yang dari jauh terdengar teriakan-teriakan korban. Tetapi ketika saya masuk ke poliklinik dimana mereka ditampung, sudah pada sembuh semua. Hal ini berlangsung beberapa kali yang cukup membingungkan diri saya.
Usut punya usut belakangan kami ketahui dari korban yang belum sembuh bahwa mereka takut dengan saya. Astaghfirullah, emang saya ini siapa? Tanyaku marah meski agak senang. Bayangkan, kalau takut kenapa ketika saya datang jin pada ngacir, dan ketika saya pergi mereka berani masuk lagi?. Ngajak main-main ya? Kataku geram saat itu.
Dengan memohon kepada Allah melalui shalat Hajad empat rekaat, saya berharap Allah menahan dulu keluarnya jin yang keluar masuk ke orang dengan sembarangan tersebut. Rupanya Allah mengabulkan permintaan saya. Ketika saya datang, Ika masih dalam keadaan kesurupan. Disitulah kemudian kami berdebat habis-habisan tetapi tanpa ujung, sehingga kemarahan saya memuncak dan akan membunuh mereka. Apalagi Aji seorang yunior saya bukan hanya mengancam tetapi sudah banyak melakukan pemukulan-pemukulan kepada jin tersebut.
Namun bukannya lebih baik, suasana malah menjadi kacau. Di Posko berhasil disembuhkan beberapa orang (semua yang di Posko), di lapangan ada 30 orang tumbang. Demikian kejadian ini berulang ulang sampai akhirnya Posko yang tidak muat ditambah masjid sebagai tempat menampung korban. Subhanallah, ada apa ini?
Dalam beberapa kali shalat wajib saya menangis, bertanya dan bertanya. Ada apa dengan saya?. Bahkan beberapa ulama dari luar Pusdik sudah dipanggil dan tidak membuahkan hasil. Bahkan Aa Gym di Geger Kalong Girang juga sempat dimintai tolong oleh panitia. Seorang korban bernama Widya dibawa ke Pesantren Darut Tauhid itu, Tetapi hasilnya nihil. Mungkin harus menggunakan cara-cara Rasulullah yang damai, sabar, tenang dan berwibawa, kataku dalam hati. Saya harus mengambil resiko ini, tekadku.
Dalam kesedihan yang muncul dengan kecurigaan perbuatan dosa saya yang kadang masih suka melihat orang cantik, shalat tidak selalu khusuk dan masih suka makan banyak, tiba-tiba ada tamu datang ke kamarku 314 Anggrek (lantai 3). Asrama Anggrek adalah salah satu dari nama asrama di POLTEKPOS yang bertingkat tiga dengan masing-masing tingkat berisi 30 kamar, ruang TV, mushalah dan ruang tamu. Asrama lain adalah Melati dimana tempat makan bersama juga disitu dan satu lagi Raflesia. Sedangkan Asrama Gandaria ada di bagian depan kanan di bawah dan hanya beralantai dua.
Oh iya, Poltekpos yang posisi tanahnya agak landai dan berpagar tembok keliling itu lengkap lo. Ada gedung administrasi, gedung pendidikan (kelas yang jumlahnya ratusan), laboratorium, poliklinik, kantin dan perpustakaan. Ada juga lapangan tennis dan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang bisa menampung ratusan orang disana. Tentu di bagian depan ada kantor Satpam yang siap mengamankan Poltekpos 24 jam.
Bandung yang dikenal dengan kota kembang itu bener banget, banyak Awewe (perempuan) nu geulis (yang cantik-cantik). Jadi dosa mata saya acap kali bertambah dengan berada di Bandung ini. Wah, imanku ketahuan ni kalau masih sangat tipis. Gak apa lah bukti kalau masih normal dan yang penting akan segera diperbaiki hehehee… Kalau mau membuktikan apa benar banyak godaan setan ahwat (wanita) ya silakan saja ke Bandung. Tetapi harus siap untuk membaca istighfar minimal 100 kali sehari he… he…
Tamu yang datang tadi adalah Muaz yang ternyata pacar Ika, si senior yang pertama kena itu. Setelah ngobrol beberapa saat Muaz yang asli Pekanbaru itu mengajak saya menemui Ika. Ternyata dia sudah membawa Ika ke Asrama Anggrek, tetapi di lantai dasar. Katanya sih memang Ika masih kesurupan dan jinnya tidak mau diajak naik ke atas. Ealah…
Pertama melihat saya Ika marah, berontak dengan mata merah melotot, tetapi dia juga pengin kabur. Sayang tenaga Muaz dan Egi temannya lebih kuat darinya. Akhirnya mau tidak mau Ika hanya bisa diam dalam lindungan tangan kokoh kedua temannya dan menghindari mata saya.
Saya tetap berdoa agar jin yang berada padanya tidak bisa keluar. Dan rupanya inilah yang kian membuat jin kafir itu marah. ‘kenapa kau siksa aku seperti ini?”, teriak jin itu murka. “kau ini kejam, sudah mengusir kami dari rumah, merebut mustika kami dan sekarang masih mengganggu dengan siksaan yang sangat keji,’ lanjutnya berteriak.
“Makanya tenang dulu, kasih tahu namanya siapa, tinggal dimana, maunya apa dan apa hubungannya dengan saya?”, tanyaku dengan nada rendah dan sabar. Lama dia tidak memberikan respon. Mungkin batin saya yang lembut tanpa emosi membuatnya lebih nyaman. Berbicara dengan mereka memang harus menggunakan batin yang lebih kuat. Sehingga akhirnya diakuinya dia bernama Friska (jin Qarin) yang tuannya meninggal tahun 1913, tinggal di belakang asrama saya, dan merasa terganggu dengan perbuatan mengaji dan shalat tasbih saya. Subhanallah, ternyata dia jujur juga. Dampak shalat Tasbih memang saya rasakan luar biasa selama ini. Bukan bermaksud sombong, sejak sekolah MAN saya sudah meng-istiqamahkan shalat tasbih setiap hari. Tenang rasanya melakukannya, meskipun kualitas shalat saya mungkin amat buruk, ngebut. Jadi meskipun ada beberapa ulama yang menganggap bid’ah Shalat tasbih, saya tetap melaksanakannya. Biarin, saya yakin dan siap menanggung resikonya kok.
Tanpa membuang waktu, Friska yang pandangannya mulai berubah dan tidak curiga lagi kepadaku, kami ajak dia untuk menjadi muslimah. Alhamdulillah dia mau. Lalu terdengar bacaan syahadat dan terjemahannya yang terbata-bata dari mulutnya atas bimbingan saya. Ini kemudian diulanginya beberapa kali. Sedikit kultum dari saya bagaimana seorang muslim harus bertindak, beperilaku dan beribadah membuatnya semakin tenang. Kebahagiaan nampak dari tatapan matanya, ketenangan dan kedamaian membuat Ika si pemilik tubuh tidak beringas lagi. Senyuman dan lirikan mata Ika membuat saya bingung, seolah dia kagum dan naksir saya he…he… (G-R).
Sudah cukup obrolan bakda ashar sampai menjelang maghrib tersebut mengharuskan saya menyuruh Friska untuk segera keluar dari tubuh Ika. Tetapi dia menangis katanya Friska akan dibunuh teman-temannya dan Sir Dad pimpinannya yang sudah berusia 1.500 tahun karena dianggap berkhianat. Di Masjid sudah adzan maghrib dan kami belum ada keputusan. Sehingga dengan membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar) saya tawarkan kepada Friska untuk sementara tinggal di badan saya, demi keamanannya. Dia setuju dengan solusi itu. Kemudian Friska saya tempatkan pada tulang belikat bagian kiri saya. Dia bergerak-gerak ketika menyampaikan sesuatu dan senang rasanya bergaul dengannya meski kadang sakit ngilu di bagian itu. Wallau a’lam benar atau tidak cara saya ini. Nanti Ustadz Ikrom guru kami dan beberapa ulama akan meluruskannya.
Malamnya ketika sedang tidur, subhanallah.. saya bertemu dengan Friska yang berambut pirang, langsing, tinggi semampai dan cantik layaknya seorang None (anak jendral belanda bernama Ernest Van Hoven, katanya) dan beberapa temannya dari suku Jawa, mungkin juga Sunda. Hanya mohon maaf, mereka semua tidak ada yang berbusana. Sebagai orang normal ada rasa senang mengalaminya. Tetapi juga takut dengan dosa yang mungkin menjadi semakin banyak. Akhirnya usai shalat subuh, Friska dan teman-temannya kami beri baju secukupnya. Pada kesempatan lain kemudian beberapa teman kami mintai pakaiannya untuk mereka. Lantas pada pertemuan berikutnya Friska sudah menggunakan pakaian putih. Katanya pakaiannya yang dulu, syukurlah kalau ketemu, batinku tanpa berfikir panjang.
Pembaca bertanya-tanya kan? Bagaimana saya melihat mereka?. Jujur saya tidak bisa melihat mereka, melalui mimpi dan pemberitahuan hati kecil yang kami yakini, itulah informasinya. Wallahu a’lam benar atau tidak informasi tersebut. Lagian kan ada haditsnya bahwa barangsiapa mengaku melihat jin, dianggap kufur. Gak tahu ah…, biar para ulama yang menjelaskannya. Saya kan bukan ulama, dan hanya bercerita tentang pengalaman unik saya.
Pakaian yang kemudian mereka pakai adalah pemberian ikhlas dari teman-teman seangkatan saya yang boleh diambil pakaiannya. Secara fisik pakaian yang diambil mereka tetap ada dan berwujud, yang mereka ambil hanya sarinya saja, hakekatnya saja. Jadi ketika saya memberikan baju putih kepada Mira salah satu dari mereka, baju saya tetap ada, tetapi kalau dipakai menjadi kurang enak he…he…
Dalam perjalanannya kemudian Friska bersedia tinggal di kamar saya. Belajar agama dari buku-buku saya, mengaji dan terus beribadah. Kalau saya pergi dia ikut denganku. Sebab kalau tetap di asrama dia akan dikeroyok teman-temannya atas perintah pimpinannya. Kondisi ini berjalan sekitar seminggu.
Dan minggu berikut ketika sedang belajar di kelas, Ika dan Widya kesurupan lagi. Dipanggil lagi saya untuk menyelesaikannya. Maka kamar 312 Anggrek dimana Ustadz Kun Kun Kurniadi teman seangkatan saya berada kami jadikan sebagai tempat untuk bernegosiasi.
Sir Dad Murka katanya. Asrama akan dihancurkan olehnya, lantaran sebagian besar pengikutnya pada masuk islam. Sementara dia sangat membenci Islam.
“Kenapa Sir dad Marah sama Islam?, bukankah Islam datang dengan damai?”, kataku kepadanya yang kemudian dijawab dengan bahasa arab yang fasih tetapi karena cepat sekali saya tidak paham.
“can You speak japaness?”, katanya kemudian dengan bahasa inggris yang super fluently, fasih banget. Tetapi matanya nanar memelototiku. Rupanya dia tidak main-main dengan gertakannya. Tangan Ika yang dirasukinya yang kukunya panjang-panjang mencakar-cakar orang sekitarnya. Saya yang duduk dua meter darinya menjadi rada ngeri dibuatnya.
Omelan dengan bahasa belanda, arab dan Inggris tak bisa kami pahami, bahasa cina pun nampaknya Sir Dad bisa. Jadi pengin belajar deh dengan beliau.
“Cepetan bebaskan Friska dan teman-temannya!!”, damprat Sir Dad murka yang membuyarkan lamunan saya. Saya pikir kok jadi saya yang disalahkan ya? Kenapa bukan manajemen POLTEKPOS yang menyelenggara semua kegiatan di kampus dan asrama itu? Tetapi memang sejak awal saya sudah ambil resiko untuk mempelajari misteri ini. Insya Allah akan bermanfaat. Kataku dalam hati.
Dengan umpatan sedikit bahasa Indonesia akhirnya kami memahami bahwa Sir Dad adalah juga Jin Qarin yang tuannya dibunuh dan dibakar oleh Sahabat Rasul yang bertugas menyebarkan Islam di Pasundan. Makian Sir Dad baru reda ketika saya tanyakan apa yang diinginkannya dengan hidup ini. Dalam diam dan sedikit bingung rupanya selama ini dia tidak pernah berfikir tentang tujuan hidup di dunia. Dia merasa akan hidup selamanya. Padahal semua mahkluk adalah fana, nisbi dan serba relatif, tidak ada yang kekal. Dia sadar bahwa dia bukan Tuhan, tetapi trauma pada kejadian pembakaran atas dirinya membuatnya belum memaafkan Islam.
Secara berangsur dengan adanya diskusi yang cukup panjang tersebut Sir Dad menuturkan betapa ketika dia menjadi saudagar kaya yang tidak mau masuk Islam kemudian dikejar, dibunuh dan dibakar. “Saya belum bisa menerima perlakukan itu”, ungkapnya terbata-bata layaknya bule yang tidak lancar berbahasa Indonesia. “jadi untuk saat ini saya belum bisa menerima tawaran Saudara masuk Islam”, lanjutnya.
Berdasarkan keyakinan kami dan hasil konfirmasi dengan Ustadz Ikrom yang selalu memantau perkembangan, Sir Dad akhirnya masuk Islam dengan cara yang sangat mengharukan. Kisah tentang Sir Dad sebagai penguasa Ciwaruga sampai dengan Sari Jadi tersebut insya Allah akan dikupas pada Bagian tersendiri.
Bagaimana dengan Friska?. Rupanya memang Friska memiliki pengaruh yang sangat bagus di lingkungan tersebut. Sehingga dengan masuknya Friska menjadi Muslimah, puluhan bahkan ratusan jin turut mengikuti jejaknya. Dengan berdiam di pojok bagian belakang kamar saya, Friska terus melaksanakan kegiatan sehari-harinya belajar dan berbuat baik. Terbukti ketika terjadi kesurupan di perumahan Sari Jadi, Friska membantu rekan-rekan kami menyelesaikan. Hal ini diketahui dengan teriak ketakutan jin yang masuk ke tubuh korban karena takut akan ancaman Friska. Maka keluarlah dia, mematuhi perintah Friska yang senior dan kuat, kata mereka.
Kelebihan dan kelemahan Jin atas manusia
Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya jin pendamping (Qarin)”. Para Sahabat bertanya, ”termasuk Anda ya Rasulullah?”. “Ya”, jawab Nabi, “hanya saja aku mendapat pertolongan Allah sehingga jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik”, (Hadits Riwayat Muslim, Kitab Shifat Al Munafiqin wa Ahkamuhum, Bab Tahrisy Asy-Syaithan wa Bi’tsahu Sarayahu li Fitnah An-Nas).
Jadi setiap manusia memiliki seorang jin pendamping yang disebut dengan jin Qarin. Jin Qarin ini biasanya penampakannya sama dengan tuannya. Bahkan jin pun memiliki jin qarin yang tuannya tidak akan bisa melihatnya. Setidaknya ini pengakuan dari jin Mustafa yang berhasil diajak berdialog oleh Ustadz Muhamamd Isa Dawud seorang ulama dari Ismailiyah Mesir.
Bentuk asli jin adalah berbulu, tingginya tiga sampai enam jengkal, matanya lonjong ke atas (Vertikal) dan agak memanjang, manusia oval horizontal. Telinganya mirip dengan telinga kuda dan bibirya seperti bibir alien kalau pembaca pernah menonton film alien. Dengan daya dan kekuatan tertentu jin bisa merubah bentuk. Bisa berwujud manusia, binatang dan lainnya.
Jumlah manusia di dunia ini lebih dari lima milyar saat ini. Jumlah jin sudah bermilyar-milyar atau milyaran kali dari manusia. Karena dengan umur yang panjang-panjang dan kelahiran yang banyak, membuat populasinya semakin hari semakin banyak dan memenuhi alam raya ini.
Umur jin bisa sampai dengan ribuan tahun. Sekali melahirkan seorang induk/ibu jin bisa mengeluarkan 8 sampai dengan 20 anak. Luar biasa. Jadi tidak ada satu tempat pun di bumi ini yang tidak dihuni oleh jin. Mereka mempunya kerajaan-kerajaan di lautan dan di hutan. Tempat-tempat yang belum banyak dijamah manusia, disitulah mereka akan tinggal. Bahkan di rumah-rumah selalu ada sisi untuk ditempati oleh mereka. Dan yang paling ngetren saat ini adalah keinginan jin untuk tinggal di dalam jasad manusia.
Banyak kita saksikan betapa hampir setiap hari kita mendengar kabar ada orang kesurupan. Bahkan di beberapa sekolah sering terjadi kesurupan massal. Ini akibat dari habisnya tempat untuk jin yang kemudian mencari manusia yang sedang dalam kondisi stamina lemah untuk disinggahi dan ditempati. Pembaca boleh tidak percaya bahwa setiap orang yang belajar ilmu pernafasan akan dimasuki oleh jin?. Buktikan, pada level terntentu dimana amalan kita sudah mencapai puncak, maka jin tersebut kemudian akan muncul di hadapan kita dengan wujud seperti yang mereka inginkan dan berkata “apa yang bisa aku lakukan tuan…!!”, demikian kata jin tersebut. Mau nyoba? Silakan asal tidak menjadi musyrik.
Diriwayatkan oleh Sayyidah Syafiyyah binti Huyay mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah mengalir dalam tubuhnya”, (Hadits Riwayat Muslim).
Bukti bahwa jin bisa masuk ke aliran darah manusia dan tinggal di jasadnya, bisa dilihat ketika dilakukan rukiyah (pengusiran) yang sebelum keluar penderita selalu mengalami pusing di kepala. Ini menandakan ketidakstabilan aliran darah terganggu. Sebelum dia keluar pun terasa ada yang ngilu di bagian tubuh tertentu. Misalnya di tulang belikat, di lengan dan kadang di pundak. Dengan pijatan yang benar diiringi dengan permohonan yang tulus kepada Allah, insya Allah bisa disembuhkan.
Dengan jumlah yang sekian banyak tersebut kemudian jin mengalami kesulitan untuk membina umatnya. Bayangkan punya anak tujuh orang saja, seorang manusia mengeluhkan pendidikannya, tempat tinggalnya, bahkan ekonominya juga. Apalagi pembinaan kepada mereka yang sangat banyak. Tentu ini menjadi masalah yang cukup rumit.
Di Semongkat Kabupaten Sumbawa, kami bertemu dengan seorang ulama dari golongan jin yang bernama Syech Husain. Saya tahu juga berkat beliau masuk dalam mimpi kami dan dikonfirmasi oleh seseorang yang kebetulan dimasuki jin (kesurupan). Saya sempat marah kepada beliau kenapa tidak peduli sama sekali dengan kemungkaran di sekitarnya. Beliau hanya duduk di atas batu dan berdzikir sebanyak-banyaknya. Sementara di sekitarnya banyak terjadi kemungkaran tanpa ada yang mengingatkan. Setelah sedikit berdiskusi kemudian kami melihat dan diberitahu oleh jin santi melalui seorang anggota PMR yang sempat kemasukan bahwa Syech Husain sekarang sudah mau beramar ma’ruf nahi mungkar dan bersilaturahim. Alhamdulillah, satu tugas sudah terlaksana.
So, itulah kelemahan bangsa jin, sulit untuk membina umatnya karena terlalu banyak populasinya. Namun mereka memiliki kelebihan yang sebenarnya bila mau, bisa dimanfaatkan untuk membina umat pula. Yaitu kecanggihan berkomunikasi dan teknologi. Dalam sekejab, jin yang ada disini bisa berada di Jawa. Jadi jin secara teknologi sangat canggih, namun secara peradaban sangat rendah. Bahkan kata Sir Dad jin yang berhasil kami wawancarai sewaktu kami di Bandung tahun 2002 lalu, semakin tua jin semakin sakti dan bisa mencuri berita langit, katanya. Jadi jin berbeda dengan barang elektronik dan Handphone. Barang elektronik semakin tua semakin ketinggalan jaman. Sementara jin semakin tua semakin bisa mengikuti informasi. Demikian kata Sir Dad.
Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
Tahun 1992 ketika saya benar-benar seorang diri berada di Ambon Maluku, tiba-tiba hadir sosok aneh, luar biasa dan menakjubkan. Kecelakaan pesawat Mandala Airline yang merenggut nyawa Rony salah seorang putra Bapak Djajadi Fajar Djauhari Kawilpos XI Ambon waktu itu menjadi asbab pertemuan kami.
Sebagai bawahan yang kebetulan juga mantan Korp Sukarela (KSR) PMI, jasad anak kesayangan atasannya belum bisa ditemukan membuat saya rela untuk blusukan (keluar masuk) hutan belantara di sebelah Bandara Patimura Ambon di Laha. Kebesaran Allah muncul di mata kepala saya, betapa ada seorang berpakaian serba putih terbang di sekitar kami. Penampakan tersebut kadang muncul, kadang menghilang. Wallahu a’lam apa maksud dari semua itu. Yang jelas di tengah rasa takut karena merasa seperti melihat hantu di siang bolong, ada rasa penasaran yang sangat dalam.
Sucipto sahabat saya yang asli Nganjuk mengatakan bahwa katanya ada seorang ulama yang sangat sakti sedang menghibur Pak Djajadi. Kontan saja, rasa penasaran ini kian memuncak. Tapi ngomong-ngomong kenapa Cipto bisa tahu lebih dulu ya?. Padahal sayalah yang paling aktif di Kantor Pos Ambon saat itu. Ternyata memang setiap orang pasti ada kelebihan dan kelemahannya. Satu sisi mungkin dia lemah dari segi komunikasi, tetapi kalau Allah mau, mata saya bisa ditutup agar Cipto dululah yang mengetahui informasi penting itu. Karenanya sombong adalah satu perilaku yang paling dibenci oleh Allah SWT. Ya Allah, lindungilah kami dari sikap sombong, ria dan takabur yang akan menghapus kebaikan kami. Amin
Tulisan tentang Ustadz Ikrom yang insya Allah menurut saya seorang waliyullah, akan kami tulis tersendiri untuk kami jadikan sebagai buku. Semoga kenangan indah bersama beliau dapat menjaga iman saya agar tidak pernah rusak, bahkan meningkat dari waktu ke waktu meskipun susah. Ustadz Ikrom mengajarkan pertama kali kepada kami tentang larangan dusta dan tawadhuk. Selanjutnya istinjak awal yang sampai saat ini kami belum mampu melaksanakannya juga menjadi pesan utama beliau.
Ketika tahun pertama kami bersama, beliau hanya mau makan dari uang saya, Pak Hery Hadi Rahayu Nur (di wilpos), dan Pak Nursaid (atasan langsung saya). Semuanya berada di Ambon. Bahkan makanan Pak Djajadi yang Kawilpos tidak pernah disentuh. Tanpa pernah mau menjelaskan, nampaknya beliau waktu itu hanya mempercayai bahwa uang kami tersebut halal. Wallahu a’lam. Sedangkan Pak Djajadi mungkin karena pejabat yang biasanya memiliki dana non budgeter dianggap oleh beliau sebagai uang subhat.
Ustadz Ikrom sangat jarang, bahkan belum pernah kami lihat beliau berangkat apalagi sedang mandi. Tetapi anehnya, beliau senantiasa menebarkan bau harum yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan karena kekhasan bau beliau, kami acapkali merasa yakin akan kehadiran beliau ketika kami sedang sendirian. Dan kalau sudah begitu kemudian kami berucap salam. Wallahu a’lam benar atau tidak saya. Tetapi kenyataannya beliau pernah marah besar kepada saya, ketika ada seorang pengemis di pasar datang minta uang seribu kepada saya tidak saya beri. Tahu dari mana beliau?.
Beberapa kali tidur bersama beliau (jarang lo waktu itu seseorang bisa bertemu apalagi bisa tidur bersama beliau), sering kami mendengar obrolan beliau dengan seseorang yang kami sama sekali tidak memahaminya siapa dia. Dan ketika itu tak pernah mulut ini bisa terbuka untuk menanyakan perihal tersebut, tidak berani atau apa, saya benar-benar tidak paham.
Ustadz Ikrom yang sekarang berada di Ngawi Jawa Timur adalah orang hidup yang paling saya kagumi dan cintai. Ketinggian ilmu dan kemampuan melihat beliau membuat saya rela untuk memijit badan kerasnya selama berjam-jam. Badan beliau seperti besi, dipukul, dinjak, apalagi hanya dipijit, sepertinya tidak terasa olehnya. “Lebih keras lagi nak”, demikian kata beliau ketika saya yang sudah lemah mengedorkan pijitan. Tetapi insya Allah rasa cinta saya kepada guru, dengan memijit sampai kemudian saya tertidur karena kelelahan membuat saya tenang menerima semua itu.
Ustadz Ikrom banyak bergaul dengan makhluk yang saya tidak paham. Tetapi ketawadhukan beliau yang mengaku belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW membuat kami semakin terpacu untuk terus dan terus belajar tentang Islam yang yu’la wala y’lu alaihi, tinggi dan tidak bisa ditandingi ketinggiannya. Mungkin saat itu saya belum dan tidak pantas untuk tahu tentang banyak hal. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan amal ibadah kami, harapan untuk mendapat kepercayaan tersebut kian besar dan nyata. Semoga.


Friska jin qarin none Belanda di Bandung
Juli 2002 ketika kami sedang menjalani pendidikan Pos di Bandung, ternyata sejak kami tinggalkan tujuh tahun sebelumnya, yaitu tahun 1995, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pos (PUSDIKLATPOS) sudah banyak berubah. Di jalan Sari Asih nomor 45 Sari jadi Bandung 40115, di PUSDIK yang memiliki luas sekira 15 Hektar itu, kami kembali membuka memori. Sekarang PUSDIKLATPOS yang tahun 1995 katanya menjadi PUSDIKLAT paling megah se Asia Tenggara (kata orang pos sih), sudah menjadi Politeknik Pos Indonesia (POLTEKPOS). Dengan menjadi POLTEKPOS yang belajar disana bukan hanya orang pos saja. Pelajar seluruh Indonesia yang mau belajar di empat jurusan (Logistik, Akuntansi, Pemasaran dan Informatika) di POLTEKPOS dan ingin bersaing untuk menjadi 25 besar yang akan direkrut langsung PT Pos berkumpul.
Masa Orientasi Siswa (MOS) yang ngetren sebagai ajang balas dendam di kalangan pendidikan Pos masih berlaku (gak sampai mukul lo..). Tetapi Ospek yang lazim dilakukan di setiap perguruan tinggi juga dilaksanakan disana. Karuan saja kami yang sudah berumur dan gundul karena MOS, juga harus bergabung dengan siswa baru lulusan SMA/MAN sejumlah 200-an orang dalam acara kuliah perdana.
Hari pertama Ospek tidak ada masalah karena kondisi Calon Mahasiswa (Cama) masih ok. Tetapi mulai hari kedua, karena setiap hari acara berakhir sampai malam, nampaknya stamina mereka mulai turun bahkan drop. Disitulah kemudian drama kesurupan mulai terjadi. Bahkan bukan hanya Cama yang kena, seniornya juga ada yang sempat terkena penyakit aneh tersebut.
Ika, senior dari jurusan Pemasaran yang katanya tahun lalu juga dapat, menjadi orang pertama pertunjukan. Bagaimana tidak boleh dibilang pertunjukan, orang yang nonton banyak, yang akhirya dilarang oleh panitia. Dengan doa secukupnya kuberanikan diri untuk turut menyelesaikan masalah. Kan kasihan program kerja kacau karena campur tangan jin yang tidak bertanggung jawab. Saya datang ke posko mereka yang dari jauh terdengar teriakan-teriakan korban. Tetapi ketika saya masuk ke poliklinik dimana mereka ditampung, sudah pada sembuh semua. Hal ini berlangsung beberapa kali yang cukup membingungkan diri saya.
Usut punya usut belakangan kami ketahui dari korban yang belum sembuh bahwa mereka takut dengan saya. Astaghfirullah, emang saya ini siapa? Tanyaku marah meski agak senang. Bayangkan, kalau takut kenapa ketika saya datang jin pada ngacir, dan ketika saya pergi mereka berani masuk lagi?. Ngajak main-main ya? Kataku geram saat itu.
Dengan memohon kepada Allah melalui shalat Hajad empat rekaat, saya berharap Allah menahan dulu keluarnya jin yang keluar masuk ke orang dengan sembarangan tersebut. Rupanya Allah mengabulkan permintaan saya. Ketika saya datang, Ika masih dalam keadaan kesurupan. Disitulah kemudian kami berdebat habis-habisan tetapi tanpa ujung, sehingga kemarahan saya memuncak dan akan membunuh mereka. Apalagi Aji seorang yunior saya bukan hanya mengancam tetapi sudah banyak melakukan pemukulan-pemukulan kepada jin tersebut.
Namun bukannya lebih baik, suasana malah menjadi kacau. Di Posko berhasil disembuhkan beberapa orang (semua yang di Posko), di lapangan ada 30 orang tumbang. Demikian kejadian ini berulang ulang sampai akhirnya Posko yang tidak muat ditambah masjid sebagai tempat menampung korban. Subhanallah, ada apa ini?
Dalam beberapa kali shalat wajib saya menangis, bertanya dan bertanya. Ada apa dengan saya?. Bahkan beberapa ulama dari luar Pusdik sudah dipanggil dan tidak membuahkan hasil. Bahkan Aa Gym di Geger Kalong Girang juga sempat dimintai tolong oleh panitia. Seorang korban bernama Widya dibawa ke Pesantren Darut Tauhid itu, Tetapi hasilnya nihil. Mungkin harus menggunakan cara-cara Rasulullah yang damai, sabar, tenang dan berwibawa, kataku dalam hati. Saya harus mengambil resiko ini, tekadku.
Dalam kesedihan yang muncul dengan kecurigaan perbuatan dosa saya yang kadang masih suka melihat orang cantik, shalat tidak selalu khusuk dan masih suka makan banyak, tiba-tiba ada tamu datang ke kamarku 314 Anggrek (lantai 3). Asrama Anggrek adalah salah satu dari nama asrama di POLTEKPOS yang bertingkat tiga dengan masing-masing tingkat berisi 30 kamar, ruang TV, mushalah dan ruang tamu. Asrama lain adalah Melati dimana tempat makan bersama juga disitu dan satu lagi Raflesia. Sedangkan Asrama Gandaria ada di bagian depan kanan di bawah dan hanya beralantai dua.
Oh iya, Poltekpos yang posisi tanahnya agak landai dan berpagar tembok keliling itu lengkap lo. Ada gedung administrasi, gedung pendidikan (kelas yang jumlahnya ratusan), laboratorium, poliklinik, kantin dan perpustakaan. Ada juga lapangan tennis dan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang bisa menampung ratusan orang disana. Tentu di bagian depan ada kantor Satpam yang siap mengamankan Poltekpos 24 jam.
Bandung yang dikenal dengan kota kembang itu bener banget, banyak Awewe (perempuan) nu geulis (yang cantik-cantik). Jadi dosa mata saya acap kali bertambah dengan berada di Bandung ini. Wah, imanku ketahuan ni kalau masih sangat tipis. Gak apa lah bukti kalau masih normal dan yang penting akan segera diperbaiki hehehee… Kalau mau membuktikan apa benar banyak godaan setan ahwat (wanita) ya silakan saja ke Bandung. Tetapi harus siap untuk membaca istighfar minimal 100 kali sehari he… he…
Tamu yang datang tadi adalah Muaz yang ternyata pacar Ika, si senior yang pertama kena itu. Setelah ngobrol beberapa saat Muaz yang asli Pekanbaru itu mengajak saya menemui Ika. Ternyata dia sudah membawa Ika ke Asrama Anggrek, tetapi di lantai dasar. Katanya sih memang Ika masih kesurupan dan jinnya tidak mau diajak naik ke atas. Ealah…
Pertama melihat saya Ika marah, berontak dengan mata merah melotot, tetapi dia juga pengin kabur. Sayang tenaga Muaz dan Egi temannya lebih kuat darinya. Akhirnya mau tidak mau Ika hanya bisa diam dalam lindungan tangan kokoh kedua temannya dan menghindari mata saya.
Saya tetap berdoa agar jin yang berada padanya tidak bisa keluar. Dan rupanya inilah yang kian membuat jin kafir itu marah. ‘kenapa kau siksa aku seperti ini?”, teriak jin itu murka. “kau ini kejam, sudah mengusir kami dari rumah, merebut mustika kami dan sekarang masih mengganggu dengan siksaan yang sangat keji,’ lanjutnya berteriak.
“Makanya tenang dulu, kasih tahu namanya siapa, tinggal dimana, maunya apa dan apa hubungannya dengan saya?”, tanyaku dengan nada rendah dan sabar. Lama dia tidak memberikan respon. Mungkin batin saya yang lembut tanpa emosi membuatnya lebih nyaman. Berbicara dengan mereka memang harus menggunakan batin yang lebih kuat. Sehingga akhirnya diakuinya dia bernama Friska (jin Qarin) yang tuannya meninggal tahun 1913, tinggal di belakang asrama saya, dan merasa terganggu dengan perbuatan mengaji dan shalat tasbih saya. Subhanallah, ternyata dia jujur juga. Dampak shalat Tasbih memang saya rasakan luar biasa selama ini. Bukan bermaksud sombong, sejak sekolah MAN saya sudah meng-istiqamahkan shalat tasbih setiap hari. Tenang rasanya melakukannya, meskipun kualitas shalat saya mungkin amat buruk, ngebut. Jadi meskipun ada beberapa ulama yang menganggap bid’ah Shalat tasbih, saya tetap melaksanakannya. Biarin, saya yakin dan siap menanggung resikonya kok.
Tanpa membuang waktu, Friska yang pandangannya mulai berubah dan tidak curiga lagi kepadaku, kami ajak dia untuk menjadi muslimah. Alhamdulillah dia mau. Lalu terdengar bacaan syahadat dan terjemahannya yang terbata-bata dari mulutnya atas bimbingan saya. Ini kemudian diulanginya beberapa kali. Sedikit kultum dari saya bagaimana seorang muslim harus bertindak, beperilaku dan beribadah membuatnya semakin tenang. Kebahagiaan nampak dari tatapan matanya, ketenangan dan kedamaian membuat Ika si pemilik tubuh tidak beringas lagi. Senyuman dan lirikan mata Ika membuat saya bingung, seolah dia kagum dan naksir saya he…he… (G-R).
Sudah cukup obrolan bakda ashar sampai menjelang maghrib tersebut mengharuskan saya menyuruh Friska untuk segera keluar dari tubuh Ika. Tetapi dia menangis katanya Friska akan dibunuh teman-temannya dan Sir Dad pimpinannya yang sudah berusia 1.500 tahun karena dianggap berkhianat. Di Masjid sudah adzan maghrib dan kami belum ada keputusan. Sehingga dengan membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar) saya tawarkan kepada Friska untuk sementara tinggal di badan saya, demi keamanannya. Dia setuju dengan solusi itu. Kemudian Friska saya tempatkan pada tulang belikat bagian kiri saya. Dia bergerak-gerak ketika menyampaikan sesuatu dan senang rasanya bergaul dengannya meski kadang sakit ngilu di bagian itu. Wallau a’lam benar atau tidak cara saya ini. Nanti Ustadz Ikrom guru kami dan beberapa ulama akan meluruskannya.
Malamnya ketika sedang tidur, subhanallah.. saya bertemu dengan Friska yang berambut pirang, langsing, tinggi semampai dan cantik layaknya seorang None (anak jendral belanda bernama Ernest Van Hoven, katanya) dan beberapa temannya dari suku Jawa, mungkin juga Sunda. Hanya mohon maaf, mereka semua tidak ada yang berbusana. Sebagai orang normal ada rasa senang mengalaminya. Tetapi juga takut dengan dosa yang mungkin menjadi semakin banyak. Akhirnya usai shalat subuh, Friska dan teman-temannya kami beri baju secukupnya. Pada kesempatan lain kemudian beberapa teman kami mintai pakaiannya untuk mereka. Lantas pada pertemuan berikutnya Friska sudah menggunakan pakaian putih. Katanya pakaiannya yang dulu, syukurlah kalau ketemu, batinku tanpa berfikir panjang.
Pembaca bertanya-tanya kan? Bagaimana saya melihat mereka?. Jujur saya tidak bisa melihat mereka, melalui mimpi dan pemberitahuan hati kecil yang kami yakini, itulah informasinya. Wallahu a’lam benar atau tidak informasi tersebut. Lagian kan ada haditsnya bahwa barangsiapa mengaku melihat jin, dianggap kufur. Gak tahu ah…, biar para ulama yang menjelaskannya. Saya kan bukan ulama, dan hanya bercerita tentang pengalaman unik saya.
Pakaian yang kemudian mereka pakai adalah pemberian ikhlas dari teman-teman seangkatan saya yang boleh diambil pakaiannya. Secara fisik pakaian yang diambil mereka tetap ada dan berwujud, yang mereka ambil hanya sarinya saja, hakekatnya saja. Jadi ketika saya memberikan baju putih kepada Mira salah satu dari mereka, baju saya tetap ada, tetapi kalau dipakai menjadi kurang enak he…he…
Dalam perjalanannya kemudian Friska bersedia tinggal di kamar saya. Belajar agama dari buku-buku saya, mengaji dan terus beribadah. Kalau saya pergi dia ikut denganku. Sebab kalau tetap di asrama dia akan dikeroyok teman-temannya atas perintah pimpinannya. Kondisi ini berjalan sekitar seminggu.
Dan minggu berikut ketika sedang belajar di kelas, Ika dan Widya kesurupan lagi. Dipanggil lagi saya untuk menyelesaikannya. Maka kamar 312 Anggrek dimana Ustadz Kun Kun Kurniadi teman seangkatan saya berada kami jadikan sebagai tempat untuk bernegosiasi.
Sir Dad Murka katanya. Asrama akan dihancurkan olehnya, lantaran sebagian besar pengikutnya pada masuk islam. Sementara dia sangat membenci Islam.
“Kenapa Sir dad Marah sama Islam?, bukankah Islam datang dengan damai?”, kataku kepadanya yang kemudian dijawab dengan bahasa arab yang fasih tetapi karena cepat sekali saya tidak paham.
“can You speak japaness?”, katanya kemudian dengan bahasa inggris yang super fluently, fasih banget. Tetapi matanya nanar memelototiku. Rupanya dia tidak main-main dengan gertakannya. Tangan Ika yang dirasukinya yang kukunya panjang-panjang mencakar-cakar orang sekitarnya. Saya yang duduk dua meter darinya menjadi rada ngeri dibuatnya.
Omelan dengan bahasa belanda, arab dan Inggris tak bisa kami pahami, bahasa cina pun nampaknya Sir Dad bisa. Jadi pengin belajar deh dengan beliau.
“Cepetan bebaskan Friska dan teman-temannya!!”, damprat Sir Dad murka yang membuyarkan lamunan saya. Saya pikir kok jadi saya yang disalahkan ya? Kenapa bukan manajemen POLTEKPOS yang menyelenggara semua kegiatan di kampus dan asrama itu? Tetapi memang sejak awal saya sudah ambil resiko untuk mempelajari misteri ini. Insya Allah akan bermanfaat. Kataku dalam hati.
Dengan umpatan sedikit bahasa Indonesia akhirnya kami memahami bahwa Sir Dad adalah juga Jin Qarin yang tuannya dibunuh dan dibakar oleh Sahabat Rasul yang bertugas menyebarkan Islam di Pasundan. Makian Sir Dad baru reda ketika saya tanyakan apa yang diinginkannya dengan hidup ini. Dalam diam dan sedikit bingung rupanya selama ini dia tidak pernah berfikir tentang tujuan hidup di dunia. Dia merasa akan hidup selamanya. Padahal semua mahkluk adalah fana, nisbi dan serba relatif, tidak ada yang kekal. Dia sadar bahwa dia bukan Tuhan, tetapi trauma pada kejadian pembakaran atas dirinya membuatnya belum memaafkan Islam.
Secara berangsur dengan adanya diskusi yang cukup panjang tersebut Sir Dad menuturkan betapa ketika dia menjadi saudagar kaya yang tidak mau masuk Islam kemudian dikejar, dibunuh dan dibakar. “Saya belum bisa menerima perlakukan itu”, ungkapnya terbata-bata layaknya bule yang tidak lancar berbahasa Indonesia. “jadi untuk saat ini saya belum bisa menerima tawaran Saudara masuk Islam”, lanjutnya.
Berdasarkan keyakinan kami dan hasil konfirmasi dengan Ustadz Ikrom yang selalu memantau perkembangan, Sir Dad akhirnya masuk Islam dengan cara yang sangat mengharukan. Kisah tentang Sir Dad sebagai penguasa Ciwaruga sampai dengan Sari Jadi tersebut insya Allah akan dikupas pada Bagian tersendiri.
Bagaimana dengan Friska?. Rupanya memang Friska memiliki pengaruh yang sangat bagus di lingkungan tersebut. Sehingga dengan masuknya Friska menjadi Muslimah, puluhan bahkan ratusan jin turut mengikuti jejaknya. Dengan berdiam di pojok bagian belakang kamar saya, Friska terus melaksanakan kegiatan sehari-harinya belajar dan berbuat baik. Terbukti ketika terjadi kesurupan di perumahan Sari Jadi, Friska membantu rekan-rekan kami menyelesaikan. Hal ini diketahui dengan teriak ketakutan jin yang masuk ke tubuh korban karena takut akan ancaman Friska. Maka keluarlah dia, mematuhi perintah Friska yang senior dan kuat, kata mereka.
Kunjungi Juga Web saya untuk kebebasan finansial Anda di : www.formulabisnis.com/?Id=cakmoes