Selasa, 03 Januari 2012

Sedih membaca berita tentang dusun Kasuran di Sleman yang tidak berani tidur dengan kasur karena takut mendapat musibah

Saya sering menjadikan trend yang sedang saya ikuti ini sebagai alasan untuk bersyukur kepada Allah Tuhan yang memberikan apapun yang saya butuhkan. Saya tidak meminta pun Dia tetap memberikannya. Subhanallah. Semoga kita terus menjadi orang yang pandai bersyukur.

Trend yang saya maksud adalah generasi dimana kita sedang berada Sahabat. Banyak kita temui betapa pelaksanaan keberagamaan masyarakat semakin baik. Banyak orang baik yang lalu menularkan kebaikannya kepada sesama. Mereka saling mengasihi dan menyayangi. Munculnya ulama dan para ustadz bahkan motivator semisal Pak Mario Teguh. Dan banyak lagi yang lain, yang tentu saja tidak bisa diurai semua disini. Inilah yang saya sebut dengan trend baik pada generasi kita.

Prediksi saya, kebaikan umat manusia akan terus meningkat dan akan sampai pada puncaknya para milenium ke sekian. Lalu generasi berikutnya akan kembali rusak dan datanglah kiamat yang adalah batas perang kita melawan Iblis dan laskarnya.

Maksud saya tulis ini adalah bahwa saya mengajak diri saya sendiri dan Pembaca untuk terus dan terus mencari alasan agar kita bisa bersyukur kepada Allah. Janji Dia, jika kita bersyukur, maka nikmat itu sungguh luar biasa. Namun jika kita ingkar, penderitaan yang akan kita jalani sangat dahsyat pedihnya. Mari bersyukur dan salam syukur selamanya.

Kembali tentang Dusun Kasuran di desa Margodadi Kecamatan Seyegan Sleman.  Disana ada semacam mohon maaf dengan sangat terpaksa saya katakan sebagai kondisi syirik yang sedang berlangsung. Mungkinkah ulama di sekitar sana tidak tahu? Mungkinkah para ulama tidak berani menyelesaikan kejadian seperti ini? Atau memang tidak mau? Sehingga satu dusun tak seorang pun yang berani menggunakan kasur khawatir akan terjadi musibah.

Semoga saja dengan tulisan ini dan berita yang dilansir Jawapos tanggal 3-1-2012 ada pihak-pihak yang peduli dengan kondisi tersebut. Bukan saja karena syiriknya umat, tetapi juga alangkah kasihannya masyarakat disana yang harus tidur tanpa kasur dan sebagian besar tidur di lantai. Saya tidak bisa menjamin kesehatan mereka tetap terjaga. Penyakit paru-paru basah bisa saja mengancam. Dan mungkin secara tidak disadari muncul penyakit yang datang kepada mereka. (Cakmoes 2012)

0 komentar: