Selasa, 17 Januari 2012

Mukjizat sedekah (dari buku Mengobati Penyakit Itu Mudah / MPIM karya Moeslih Rosyid)


Apa yang didapat wanita itu setelah bersedekah?, tidak saja ketenangan akan datangnya ajal yang kata dokter bisa datang setiap saat dalam waktu dekat, tetapi kemudahan dan rejeki yang diperolehnya semakin berlimpah. Kenyataan ini kian membuatnya bersemangat untuk bisa lebih banyak lagi bersedekah dan berinfak. Tak ada pamrih, tak ada tendensi dan tak ada keinginan untuk mendapatkan balasan atas kebaikannya itu. Bahkan balasan dari Allah sekalipun, katanya. Tetapi nyatanya Allah semakin memberinya harta yang lebih banyak lagi. Allah semakin memercayainya untuk dapat diberikan titipan-titipan berupa harta itu kepadanya
Kanker mematikan sembuh 
dengan bersedekah





  
Seorang wanita Aljazair yang tinggal di Arab Saudi terkena penyakit kanker hingga ia merasa ajalnya sudah dekat. Kanker tersebut sudah menyerangnya sejak beberapa tahun yang lalu. Keyakinannya kepada Allah membuatnya bisa berfikir optimis bahwa dia akan bisa terus hidup dan tidak meninggal dunia karena penyakit mematikan itu. Lalu yang ia lakukan sebagai persembahan kepada Tuhannya adalah dengan menginfakkan rejeki yang diperolehnya kepada anak yatim dan fakir miskin.
Apa yang didapat wanita itu?, tidak saja ketenangan akan datangnya ajal yang kata dokter bisa datang setiap saat dalam waktu dekat, tetapi kemudahan dan rejeki yang diperolehnya semakin berlimpah. Kenyataan ini kian membuatnya bersemangat untuk bisa lebih banyak lagi bersedekah dan berinfak. Tak ada pamrih, tak ada tendensi dan tak ada keinginan untuk mendapatkan balasan atas kebaikannya itu. Bahkan balasan dari Allah sekalipun, katanya. Tetapi nyatanya Allah semakin memberinya harta yang lebih banyak lagi. Allah semakin memercayainya untuk dapat diberikan titipan-titipan berupa harta itu kepadanya.
Dan yang benar-benar aneh adalah tanpa ada kesepakatan, tanpa ada perjanjian yang dibuat baik lisan maupun tertulis, beberapa orang shaleh kemudian datang kepadanya tanpa diundang. Atas ijin Allah orang shaleh tersebut mampu mengobatinya sehingga penyakitnya benar-benar hilang. ‘Subhanallah, orang-orang yang saya tidak mengenalnya telah menolong saya. Pasti ini adalah pertolongan Allah atas perbuatan sedekah saya,’ katanya.

Mandul bisa sembuh dengan sedekah




Kisah lain dialami oleh seorang wanita yang telah divonis mandul oleh dokter. Kata dokter dia dinyatakan tidak mungkin dan tidak bisa mengandung dan kemandulannya tidak mungkin diobati. Atas doa-doa yang terus dipanjatkannya pada forum shalat malamnya, kemudian Allah memberinya taufik kepadanya. Ia kemudian bersedekah kepada seorang wanita miskin yang dikenalnya.
Setelah bersedekah ia meminta didoakan oleh wanita itu agar memperoleh seorang anak. Baru tiga bulan setelah wanita itu bersedekah, ternyata ia sudah punya anak kembar dalam rahimnya. Subhanallah
Bila Allah mau, hal-hal yang mustahil terjadi pun bisa dengan mudah menjadi kenyataan. Mengapa kita sering tidak yakin dengan kebesaran Allah? Bukankah Allah  sudah berjanji. “Waman yataqqillaha yaj’al lahu makhraja, wayarzuqhum min haitsu la yahtasib. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar dan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka”. So, masih meragukan Allah? Karenanya buku ini di bagian kanan atas terpampang tulisan “hadiah untuk orang yang yakin”. Orang yang yakin akan terus mendapat hadiah dan hidayah dari Allah SWT, mau?



Imam masjid tidak jadi 
kehilangan putra kesayangannya karena sedekah







Satu lagi dari sekian banyak kisah keajaiban sedekah. Syech Abdul Hadi seorang imam badal di Masjid Ridhwan di kota Halab Syria berkisah. Setelah menikah beliau dikaruniai seorang putra pertama. Kehidupan beliau sangat bahagia sehingga datanglah ujian dari Allah dengan penyakit serius yang diderita anak  kesayangannya. Dokter pun tidak mampu menolongnya. Penyakitnya semakin hari semakin parah yang kian membuat kesedihan di keluarga itu. Terlebih atas penyakit yang diderita anaknya beliau tidak bisa berbuat apa apa. Bisa dibayangkan betapa ujian ini sangat besar. Akhirnya diserahkannya urusan tersebut sepenuhnya kepada Allah. Beliau telah merasa berikhtiar, sehingga saatnya diserahkan semuanya kepada Allah. Bertawakallah dia.
Beliau benar, secara tiba-tiba datang seseorang yang menunjukkan kepadanya dokter ahli yang bisa mengobati penyakit seperti yang diderita anak pertama dan satu-satunya itu. Lalu dibawalah anak itu kesana. Di sepanjang jalan anaknya mengeluhkan demam yang dideritanya. Seakan penyakit itu menggerogoti tubuh dan hatinya. Harapannya adalah tentu dokter segera bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tetapi apa yang terjadi? Dokter yang sungguh diharapkan kehebatannya tersebut barkata,”jika malam ini panas tubuhnya tidak bisa menurun, mungkin ia tidak akan bisa bertahan sampai besok pagi,” kata-kata itu bak halilintar yang menyambarnya hidup-dihup.  Maka dengan perasaan yang kian sedih dibawanya anak tercinta itu pulang.
‘Rasa sakit yang diderita anakku membuat mataku tak bisa terpejam,’ katanya. Lalu beliau shalat malam dan seusai shalat ditinggalkannya sang istri yang sedang menangisi anaknya dalam pelukannya. ‘Tanpa arah dan tujuan, kulangkahkan kakiku demi anak kami,’ katanya lebih lanjut. Dan tiba-tiba sang imam baru sadar akan adanya sebuah hadits Nabi SAW, ”obatilah penyakitmu dengan sedekah,” ‘Namun di malam buta seperti ini mau bersedekah kepada siapa?,’ tanyanya. Pintu rumah siapa yang akan kuketuk? Dan jika aku nekad mengetuknya, apakah tidak akan menimbulkan kecurigaan? Terjadilah self talk, perang batin dalam diri sang imam.
Di saat kebingungan itu, tiba-tiba sang imam mendengar rintihan seekor kucing yang kelaparan di malam yang kelam. Segera teringatlah beliau akan sabda nabi ketika ada seseorang yang bertanya,” apakah kami mendapatkan pahala karena mengasihi binatang?” beliau menjawab, “dalam setiap hati yang basah ada pahala,” hadits ini shaheh dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kemudian sang imam segera melesat masuk ke rumah mengambil sekerat daging untuk diberikan kepada kucing itu.
Ketika masuk ke rumah dan mengunci pintu, tiba-tiba terdengar teriakan sang istri. “Kamu sudah kembali? Cepat kemari…!!,” teriak istrinya yang bergegas didatanginya dengan perasaan tak karuan.
“Ya aku pulang, ada apa?, “ tanyanya yang lalu dijawab dengan cerita panjang sang kekasih.
“Beberapa saat setelah engkau pergi, aku tertidur sambil duduk,” kata sang istri kepada Imam. “Dalam tidur  itu aku bermimpi ada seekor burung berwarna hitam turun dari langit untuk mengambil anak kita dariku.  Aku takut sekali dan tak tahu apa yang harus aku lakukan. Dalam kecemasan itu, tiba-tiba ada seekor kucing yang mempertahankan anak kita. Tak pernah kulihat kucing sekuat itu. Sebab ia mampu mengusir burung elang yang sedemikian besar. Lalu aku terjaga dan kamu datang,” urai sang istri sambil berurai air mata.
Mereka tersenyum, saling menatap yang tak jelas artinya. “Semoga pertanda baik,” celetuk sang imam menghibur. Bersamaan dengan itu tangan mereka meraba anaknya. Entah tangan siapa yang lebih dahulu menyentuh sang anak. Ternyata suhu badannya sudah turun dan keesokan harinya ia sudah bisa bermain dengan teman-temannya. Sembuhlah sang anak. Bahkan ketika berusia tujuh belas tahun si anak sudah menghafal Al-Qur’an tiga puluh juz dan mengajar di masjid Ridhwan.
Tiga kisah di atas tentu memudahkan saya untuk tidak perlu terlalu banyak memberikan penjelasan, betapa memang sedekah bukan saja akan meningkatkan jumlah harta kita, tetapi juga obat mujarab yang sangat mustajab. So, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak memperbanyak sedekah. Dan mulai saat ini, mari kita jadikan sedekah sebagai obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Obatilah penyakitmu dengan 
sedekah (Hadits)

0 komentar: