Minggu, 15 Januari 2012

Rasulullah saw seorang pendidik/murabbi (dari buku MPIM karya Moeslih Rosyid)

Engkau tunjuki jalan kebenaran yang kami tempuh. Engkau pegangkan kami tali petunjuk yang tak terputuskan. Engkaulah pemimpin yang kami harapkan syafaatnya. Engkaulah panutan kami dalam kegelapan yang pekat”. Demikian Dr Aidh bin Abdullah Al Qarni dalam kitabnya Muhammad Ka anaka Tarahu.

yatlu alaihim ayatihi, wayuzakihim, wayu’alimu humula kitaaba walhikmah. Yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah” (Qs Ali Imran : 164)

Rasulullah dalam kamus kehidupan beliau dan juga dalam perbendaharaan etikanya, tidak ada kalimat melukai, kotor dan kasar. Kepada siapa saja. Bahkan kepada Iblis sekalipun. Kemarahan yang dipancarkan Rasulullah SAW hanya dengan perubahan raut muka dan ketegasan yang sangat jelas. Sesungguhnya keseluruhan yang ada padanya hanyalah kesucian, kebersihan, kejernihan, kelembutan dan ketulusan. Beliau bahkan melarang seseorang membuat orang lain lama menunggu hingga membuat mereka menderita. Hal ini berlaku dalam shalat, khutbah dan hal lain.

“Inna thuula shalati rajuli wa qishara khutbatihi mainatun min fiqhihi. Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang menunjukkan kedalaman pengetahuan agamanya (HR Muslim 869)

Dengan pemahaman yang cukup seseorang akan mampu untuk bertoleransi. Dalam hal ini Rasulullah sangat menekankan pentingnya belajar dan belajar. Mengaji dan mengaji.

“Da’hum ya umar, la ta’lamu yahudu anna fi dininafushatan. Hai Umar biarkanlah mereka, agar orang-orang Yahudi mengetahui bahwa dalam agama kita ada toleransi (HR Ahmad)

Rasulullah mendidik umatnya melalui keteladanan. Beliau menyerukan takwa kepada Allah, maka beliau adalah orang yang paling bertakwa diantara mereka. Beliau melarang sesuatu, maka beliau adalah orang yang paling menjauhinya. Beliau menasehati kita, sedang air matanya membasahi pipinya. Beliau menganjurkan kita berdzikir, maka ternyata beliau adalah orang yang paling banyak berdzikir. Beliau menyerukan sedekah, maka beliau adalah orang yang paling dermawan yang pernah ada di dunia ini. Demikianlah Rasululullah mengajarkan apapun kepada umatnya dengan secara otomatis memberikannya contoh.

0 komentar: