Selasa, 17 Januari 2012

Adab tidur bisa membawa kepada pertemuan dengan Rasulullah saw (dari buku MPIM karya Moeslih Rosyid)


Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda “man ahya sunati faqad ahabani, waman ahabani kana ma’i fil jannah. Barang siapa menghidupkan sunahku berarti dia mencintai aku. Dan barang siapa mencintai aku maka dia akan bersamaku di surga kelak” (Hadits)
               Salah satu cara menghidupkan sunah Nabi SAW adalah dengan cara melaksanakan semua adab atau cara-cara Nabi SAW dalam menghabiskan waktu 24 jam sehari. Sejak bangun tidur sampai dengan tidur lagi aktivitas Rasulullah SAW semuanya bernilai ibadah. Bisakah kita menirunya? Harus dan harus bisa. Saya secara sederhana insya Allah juga akan membuat buku tentang adab rasul yang semakin tak dikenal umat. Semakin kesini semakin tidak dilirik oleh umat islam sebagai pengikut Nabi SAW. Sedih rasanya.
               Dalam kesempatan ini sebagai bonus bagi pembaca akan kami paparkan satu adab saja, yaitu adab tidur. Dengan telah memahami adab tidur dan mengamalkannya, tidak saja selamat dari adzab atas dosa kita, tetapi kita juga akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dari tidur yang kita lakukan. Minimal salah satu bentuk ekspresi cinta Rasul. Bila adab ini telah terpateri ke dalam sanubari kita, insomnia (penyakit tidak bisa tidur) dan mungkin juga penyakit stress akan jauh dari diri kita, Amin
               Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda “Man ra’a fil manami faqad ra’ani. Barang siapa melihat saya di waktu tidur (bermimpi) sesungguhnya dia benar-benar bertemu”. Dengan adab tidur yang rutin dan tulus kita lakukan seraya hati ini benar-benar mengekspresikan rasa cinta kepada Rasul SAW, insya Allah akan mendapatkan jalan bertemu Nabi SAW. Pada akhir bab ini tersaji pengalaman spiritual penulis bertemu dengan Nabi SAW. Semoga ada manfaatnya..



Inilah adab tidur itu :


1.            Menurut saya tidur pun ada rukun yang harus dipenuhi oleh seorang muslim. Yaitu adanya hisab (menghitung) diri, niat untuk tidur, dan berdoa yang di dalamnya ada penyerahan diri kepada Allah SWT selama kita mati sementara itu. Dan ini berlaku untuk semua kondisi tidur. Tidur di kursi atau dalam perjalanan, bila ada gejala mengantuk, segera niatkan saja untuk tidur.
2.            Sebelum tidur kita disunatkan untuk berwudhu dan shalat dua rekaat. Apa nama shalat itu terserah pembaca mau memilih yang mana. Bisa shalat hajat, istiharah, sekaligus ditutup dengan witir dan lain-lain. disini yang disunatkan adalah shalat sunat mutlak. Shalat sunat mutlak adalah shalat sunat yang bisa dilaksanakan kapan saja di luar waktu dilarang shalat. Waktu dilarang shalat ini ada tiga (a)  selesai shalat subuh (matahari terbit) sampai matahari sepenggalak (b) pada saat matahari tepat di atas kepala (c) setelah shalat ashar sampai terbenam matahari. Shalat mutlak dilaksanakan dua demi dua rekaat yang jumlahnya tergantung kemampuan pembaca.
3.            Setelah   shalat sunat, sangat dianjurkan untuk menuliskan wasiat kepada keluarga atau ahli waris. Wasiat bisa ditaruh di bawah bantal atau tempat yang bisa dilihat ahli waris. Ini adalah langkah antisipasi apabila tidur yang adalah juga disebut dengan kematian sementara ini menjadi momen berpisahnya jasad dengan roh atau datangnya ajal kita. Disana hutang dan tabungan bisa dituliskan untuk dibayar atau dibagikan kepada ahli waris. Hutang bila di dunia tidak terbayar, di akherat kelak tetap akan ditagih. Tabungan atau harta, bila tidak dibagikan dengan benar akan menjadi fitnah yang berkepanjangan. Di akherat dengan tidak adilnya pembagian warisan akan muncul berbagai peradilan yang melibatkan banyak pihak. Kita akan berada di kursi pesakitan bila tidak berhati-hati di sini. Maklum semakin mendekati kiamat, masalah harta semakin seru menjadi bulan-bulanan setan.
4.            Sambil mengibaskan kain atau alat untuk membersihkan tempat tidur, bacalah shalawat Nabi 3x. Sebelum mengambil posisi tidur duduklah bersila dan membaca Istighfar, Surat Alfatehah, Al Ikhlas, Al falaq, An Nas dan Ayat kursi masing-masing 3x. Lalu dilanjutkan dengan membaca subhanallah 33x, alhamdulillah 33x dan Allahu akbar 34x. Usapkanlah bacaan itu ke seluruh tubuh seperlunya. Dikisahkan bahwa ada seorang sahabat yang meminta kepada Rasulullah SAW seorang budak untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya. Istrinya sering marah-marah karena kelelahan mengurus rumah dan anak-anak. Pada waktu yang lain Siti Aisyah mengeluhkan hal yang sama. Maka Rasulullah SAW menyarankan kepada mereka untuk membaca subhanallah 33x, alhamdulillah 33x, dan Allahu akbar 34x. Setelah dilaksanakan, bangun tidur terasa segar dan siap berjuang. Mari kita buktikan.
5.            Sambil mengambil posisi tidur bacalah doa sebelum tidur “bismika allahuma ahya wa bismika amut, dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan saya dan dengan menyebut nama-Mu ya Allah yang akan mematikan saya”, Disini kita diwajibkan untuk menghisab (menghitung) diri sendiri sebelum kehilangan ingatan. Menghisab diri ini temanya adalah kejadian seharian tadi. Seberapa banyak kebaikan yang telah kita lakukan seharian dan seberapa bejatkah kita dengan dosa-dosa yang telah lakukan seharian. Bila kita memiliki dosa kepada Allah langsung beristighfar yang insya Allah akan langsung mendapat ampunan dari Allah SWT. Bila kita punya salah kepada sesama manusia, harus diniatkan untuk segera meminta maaf besok. Bila perlu angkat telefon dan mohon maaflah kepada orang itu saat itu juga.
6.            Posisi tidur Rasulullah adalah dengan kepala di bagian kiblat atau di bagian utara. Badan terlentang tangan ditempatkan di dada dan kaki kanan ditumpangkan pada kaki kiri. Tidak diperbolehkan tangan ditindis kepala yang mengakibatkan terbukanya ketiak. Ini adalah cara tidur Fir’aun laknatullah. Posisi lain yang dicontohkan oleh Nabi SAW adalah dengan memiringkan badan ke kanan, dengan posisi tangan kanan di bawah pipi. Harus diingat karena jantung kita ada di sebelah kiri, maka usahakan jangan suka tidur miring ke kiri. Disini jantung akan tertekan yang bisa mengakibatkan penyakit serangan  jantung.
7.            Sambil terlentang, mungkin kita tahu tidak akan bisa langsung terlelap. Oleh karena itu jengan membiasakan melamun. Disini dianjurkan untuk membaca beberapa dzikir yang sangat bermanfaat bagi kita. Untuk bisa bertemu dengan Rasulullah saya membaca doa ini masing-masing 100x. “Allahuma shali ala ruhi muhammadin fil arwah, wa ala jasadihi fil ajsaad, wa ala qabrihi fil qubur”. Dan dilanjutkan “Ya nura nuri, ya mudabbiral umuuri, baligh anni ruuhi sayyidina Muhammadi arwaha ali Muhammadin tahiyyata wa salama” bila selamat, pembaca akan selesai membacanya. Tetapi bila lelah atau karena kondisi lain, belum sampai pada hitungan 10 mungkin sudah KO. Karenanya sebelum membaca dzikir itu usahakan berbicara kepada Allah “Ya Allah, dengan kodrat dan iradat-Mu, tidurkanlah saya sekarang dengan tenang dan tentram tanpa ada gangguan sedikitpun, baik dari diri saya sendiri maupun dari luar diri saya. Dan bangunkanlah saya nanti jam sekian …. Untuk melaksanakan shalat tahajud. Terima kasih atas segalanya Ya Allah Amin”
8.            Bila setelah membaca kedua doa tersebut belum juga terlelap, berdzikirlah “Ya Allahu” sampai kemudian tidak sadarkan diri. Ada sebuah pesan bagi pembaca, bila belum yakin, tidak dianjurkan untuk mewiridkan kalimah tayibah “laa ilaha illallah” pada sesi ini. Karena dikhawatirkan ketika kita sedang membaca laa ilaha yang artinya tida ada Tuhan, dan kita tidur lalu menemui ajal, kita akan masuk neraka.
9.            Ketika kita akan mendapatkan beberapa informasi dari alam bawah sadar yang menyertai kita, informasi ini disampaikan melalui mimpi. Dan bila kita bermimpi baik lalu bangun, maka menolehlah ke kanan dan ucapkan “alhamdulillah, semoga mimpi ini menjadi kenyataan”. Dan bila bermimpi buruk, maka menolehlah ke kiri dan berikan isyarat meludah serta berucap “naudzubillahi min dzalik, Ya Allah saya bermohon perlindungan kepada-Mu dari kejadian seperti itu. Amin”.
10.        Bangun tidur yang pertama kali kita baca adalah “Alhamdu lillahi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nushur. Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan saya setelah kematian. Dan kepada-Nyalah kami memohon pertolongan”.
11.        Ambil wudhu, shalat tahajud dan seterusnya sampai subuh. Usai shalat subuh berdoalah “Allahumaj ‘al awala yaumina hadza shalaha, wa ausathahu falaha, wa akhirahu najaha. Allahuma la taj’alna ma’al qaumil dhalimin. Ya Allah jadikanlah awal hari saya kebaikan, pertengahannya keberuntungan dan akhir hari saya kemenangan. Ya Allah janganlah kau jadikan aku termasuk golongan orang yang sesat Amin” . Selanjutnya saya sarankan kepada pembaca untuk membiasakan dzikir usai shalat subuh 10 kali saja. Yaitu “subhanallahi wabihamdihi, adada khalqihi, waridhaka nafsihi, wazinata ‘arsihi, wamidada kalimatihi. Dan bila ini dibaca, kata para ulama lebih baik dari pada bumi dan isinya. Artinya segala hal akan bisa kita selesaikan atas kemudahan yang diberikan Allah pada hari itu, Amin.





0 komentar: