Dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW bersabda “man ahya sunati faqad ahabani, waman ahabani
kana ma’i fil jannah. Barang siapa menghidupkan sunahku berarti dia
mencintai aku. Dan barang siapa mencintai aku maka dia akan bersamaku di surga
kelak” (Hadits)
Salah satu cara menghidupkan
sunah Nabi SAW adalah dengan cara melaksanakan semua adab atau cara-cara Nabi SAW
dalam menghabiskan waktu 24 jam sehari. Sejak bangun tidur sampai dengan tidur
lagi aktivitas Rasulullah SAW semuanya bernilai ibadah. Bisakah kita menirunya?
Harus dan harus bisa. Saya secara sederhana insya Allah juga akan membuat buku
tentang adab rasul yang semakin tak dikenal umat. Semakin kesini semakin tidak
dilirik oleh umat islam sebagai pengikut Nabi SAW. Sedih rasanya.
Dalam kesempatan ini sebagai
bonus bagi pembaca akan kami paparkan satu adab saja, yaitu adab tidur. Dengan
telah memahami adab tidur dan mengamalkannya, tidak saja selamat dari adzab
atas dosa kita, tetapi kita juga akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga
dari tidur yang kita lakukan. Minimal salah satu bentuk ekspresi cinta Rasul. Bila
adab ini telah terpateri ke dalam sanubari kita, insomnia (penyakit
tidak bisa tidur) dan mungkin juga penyakit stress akan jauh dari diri kita,
Amin
Dalam sebuah hadits Rasulullah
SAW bersabda “Man ra’a fil manami faqad ra’ani. Barang siapa melihat
saya di waktu tidur (bermimpi) sesungguhnya dia benar-benar bertemu”. Dengan
adab tidur yang rutin dan tulus kita lakukan seraya hati ini benar-benar
mengekspresikan rasa cinta kepada Rasul SAW, insya Allah akan mendapatkan jalan
bertemu Nabi SAW. Pada akhir bab ini tersaji pengalaman spiritual penulis bertemu
dengan Nabi SAW. Semoga ada manfaatnya..
1.
Menurut saya tidur pun ada rukun yang harus dipenuhi
oleh seorang muslim. Yaitu adanya hisab (menghitung) diri, niat untuk tidur, dan
berdoa yang di dalamnya ada penyerahan diri kepada Allah SWT selama kita mati
sementara itu. Dan ini berlaku untuk semua kondisi tidur. Tidur di kursi atau
dalam perjalanan, bila ada gejala mengantuk, segera niatkan saja untuk tidur.
2.
Sebelum tidur kita disunatkan untuk berwudhu dan shalat
dua rekaat. Apa nama shalat itu terserah pembaca mau memilih yang mana. Bisa
shalat hajat, istiharah, sekaligus ditutup dengan witir dan lain-lain. disini
yang disunatkan adalah shalat sunat mutlak. Shalat sunat mutlak adalah shalat
sunat yang bisa dilaksanakan kapan saja di luar waktu dilarang shalat. Waktu
dilarang shalat ini ada tiga (a) selesai
shalat subuh (matahari terbit) sampai matahari sepenggalak (b) pada saat
matahari tepat di atas kepala (c) setelah shalat ashar sampai terbenam
matahari. Shalat mutlak dilaksanakan dua demi dua rekaat yang jumlahnya
tergantung kemampuan pembaca.
3.
Setelah shalat
sunat, sangat dianjurkan untuk menuliskan wasiat kepada keluarga atau ahli
waris. Wasiat bisa ditaruh di bawah bantal atau tempat yang bisa dilihat ahli
waris. Ini adalah langkah antisipasi apabila tidur yang adalah juga disebut
dengan kematian sementara ini menjadi momen berpisahnya jasad dengan roh atau
datangnya ajal kita. Disana hutang dan tabungan bisa dituliskan untuk dibayar
atau dibagikan kepada ahli waris. Hutang bila di dunia tidak terbayar, di
akherat kelak tetap akan ditagih. Tabungan atau harta, bila tidak dibagikan
dengan benar akan menjadi fitnah yang berkepanjangan. Di akherat dengan tidak
adilnya pembagian warisan akan muncul berbagai peradilan yang melibatkan banyak
pihak. Kita akan berada di kursi pesakitan bila tidak berhati-hati di sini.
Maklum semakin mendekati kiamat, masalah harta semakin seru menjadi
bulan-bulanan setan.
4.
Sambil mengibaskan kain atau alat untuk membersihkan
tempat tidur, bacalah shalawat Nabi 3x. Sebelum mengambil posisi tidur duduklah
bersila dan membaca Istighfar, Surat
Alfatehah, Al Ikhlas, Al falaq, An Nas dan Ayat kursi masing-masing 3x.
Lalu dilanjutkan dengan membaca subhanallah 33x, alhamdulillah 33x dan
Allahu akbar 34x. Usapkanlah bacaan itu ke seluruh tubuh seperlunya.
Dikisahkan bahwa ada seorang sahabat yang meminta kepada Rasulullah SAW seorang
budak untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya. Istrinya sering
marah-marah karena kelelahan mengurus rumah dan anak-anak. Pada waktu yang lain
Siti Aisyah mengeluhkan hal yang sama. Maka Rasulullah SAW menyarankan kepada
mereka untuk membaca subhanallah 33x, alhamdulillah 33x, dan Allahu akbar 34x.
Setelah dilaksanakan, bangun tidur terasa segar dan siap berjuang. Mari kita
buktikan.
5.
Sambil mengambil posisi tidur bacalah doa sebelum tidur
“bismika allahuma ahya wa bismika amut, dengan menyebut nama Allah yang
menghidupkan saya dan dengan menyebut nama-Mu ya Allah yang akan mematikan
saya”, Disini kita diwajibkan untuk menghisab (menghitung) diri sendiri sebelum
kehilangan ingatan. Menghisab diri ini temanya adalah kejadian seharian tadi. Seberapa
banyak kebaikan yang telah kita lakukan seharian dan seberapa bejatkah kita
dengan dosa-dosa yang telah lakukan seharian. Bila kita memiliki dosa kepada
Allah langsung beristighfar yang insya Allah akan langsung mendapat
ampunan dari Allah SWT. Bila kita punya salah kepada sesama manusia, harus
diniatkan untuk segera meminta maaf besok. Bila perlu angkat telefon dan mohon
maaflah kepada orang itu saat itu juga.
6.
Posisi tidur Rasulullah adalah dengan kepala di bagian
kiblat atau di bagian utara. Badan terlentang tangan ditempatkan di dada dan
kaki kanan ditumpangkan pada kaki kiri. Tidak diperbolehkan tangan ditindis
kepala yang mengakibatkan terbukanya ketiak. Ini adalah cara tidur Fir’aun
laknatullah. Posisi lain yang dicontohkan oleh Nabi SAW adalah dengan
memiringkan badan ke kanan, dengan posisi tangan kanan di bawah pipi. Harus
diingat karena jantung kita ada di sebelah kiri, maka usahakan jangan suka
tidur miring ke kiri. Disini jantung akan tertekan yang bisa mengakibatkan
penyakit serangan jantung.
7.
Sambil terlentang, mungkin kita tahu tidak akan bisa
langsung terlelap. Oleh karena itu jengan membiasakan melamun. Disini dianjurkan
untuk membaca beberapa dzikir yang sangat bermanfaat bagi kita. Untuk bisa
bertemu dengan Rasulullah saya membaca doa ini masing-masing 100x. “Allahuma
shali ala ruhi muhammadin fil arwah, wa ala jasadihi fil ajsaad, wa ala qabrihi
fil qubur”. Dan dilanjutkan “Ya nura nuri, ya mudabbiral umuuri, baligh
anni ruuhi sayyidina Muhammadi arwaha ali Muhammadin tahiyyata wa salama”
bila selamat, pembaca akan selesai membacanya. Tetapi bila lelah atau karena
kondisi lain, belum sampai pada hitungan 10 mungkin sudah KO. Karenanya sebelum
membaca dzikir itu usahakan berbicara kepada Allah “Ya Allah, dengan kodrat
dan iradat-Mu, tidurkanlah saya sekarang dengan tenang dan tentram tanpa ada
gangguan sedikitpun, baik dari diri saya sendiri maupun dari luar diri saya.
Dan bangunkanlah saya nanti jam sekian …. Untuk melaksanakan shalat tahajud.
Terima kasih atas segalanya Ya Allah Amin”
8.
Bila setelah membaca kedua doa tersebut belum juga
terlelap, berdzikirlah “Ya Allahu” sampai kemudian tidak sadarkan diri. Ada sebuah pesan bagi
pembaca, bila belum yakin, tidak dianjurkan untuk mewiridkan kalimah tayibah “laa
ilaha illallah” pada sesi ini. Karena dikhawatirkan ketika kita sedang
membaca laa ilaha yang artinya tida ada Tuhan, dan kita tidur lalu
menemui ajal, kita akan masuk neraka.
9.
Ketika kita akan mendapatkan beberapa informasi dari
alam bawah sadar yang menyertai kita, informasi ini disampaikan melalui mimpi.
Dan bila kita bermimpi baik lalu bangun, maka menolehlah ke kanan dan ucapkan “alhamdulillah,
semoga mimpi ini menjadi kenyataan”. Dan bila bermimpi buruk, maka
menolehlah ke kiri dan berikan isyarat meludah serta berucap “naudzubillahi
min dzalik, Ya Allah saya bermohon perlindungan kepada-Mu dari kejadian
seperti itu. Amin”.
10.
Bangun tidur yang pertama kali kita baca adalah “Alhamdu
lillahi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nushur. Segala puji bagi
Allah yang telah menghidupkan saya setelah kematian. Dan kepada-Nyalah
kami memohon pertolongan”.
11.
Ambil wudhu, shalat tahajud dan seterusnya sampai
subuh. Usai shalat subuh berdoalah “Allahumaj ‘al awala yaumina hadza
shalaha, wa ausathahu falaha, wa akhirahu najaha. Allahuma la taj’alna ma’al
qaumil dhalimin. Ya Allah jadikanlah awal hari saya kebaikan,
pertengahannya keberuntungan dan akhir hari saya kemenangan. Ya Allah janganlah
kau jadikan aku termasuk golongan orang yang sesat Amin” . Selanjutnya saya
sarankan kepada pembaca untuk membiasakan dzikir usai shalat subuh 10 kali
saja. Yaitu “subhanallahi wabihamdihi, adada khalqihi, waridhaka nafsihi,
wazinata ‘arsihi, wamidada kalimatihi. Dan bila ini dibaca, kata para ulama
lebih baik dari pada bumi dan isinya. Artinya segala hal akan bisa kita
selesaikan atas kemudahan yang diberikan Allah pada hari itu, Amin.
0 komentar:
Posting Komentar