Minggu, 15 Januari 2012

Cara sederhana membina musim golongan jin, bagi yang mau (dari buku MPIM karya Moeslih Rosyid)

Rasulullah SAW telah berpesan “Man suila an ilmi fakatamuhu uljima yaumil qiyamati bilijamin minnar. Barang siapa ditanya tentang ilmu kemudian tidak mau menjawabnya, maka dia akan dikendali di hari kiamat dengan api neraka”.

Jin sering mendekati kita untuk belajar tentang ilmu agama. Mereka butuh pencerahan tentang islam dan seluk beluknya. Mungkin diantara kita ingin turut membina golongan jin. Jangankan membina, melihat saja kita tidak bisa. Mungkinkah hal itu kita lakukan? Jadi melok cara? (Sumbawa,red), bagaimana caranya melaksanakan keinginan itu?

Memang kita tidak pernah memiliki kemampuan. Bahwa terkadang kita menjadi mampu itu karena Allah memampukan kita. Kalau Allah tidak mau, tidak mungkin akan bisa terjadi. “Idza arada syai’an an yakuula lahu kun fayakun. Apabila menginginkan sesuatu Allah hanya berkata jadi, maka jadilah”.

Jadi cara yang saya maksud dengan membina mereka adalah sebagai berikut :

1. Meyakini bahwa jin yang adalah makhluk gaib ada di sekitar kita dan mereka juga berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali kita menganggap semua jin adalah setan yang selalu jahat dan tidak baik. Ada diantara mereka yang beriman dan mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

2. Benar bahwa sebagian besar golongan jin suka usil dengan sering menakut-nakuti manusia. Bukankah manusia juga demikian?. Tetapi sungguh tidak masuk akal kalau kita kemudian takut kepada selain Allah. Apalagi dengan jin yang sama-sama makhluk seperti kita. Dan dampak dari ketakutan itu dijadikan sebagai alasan mengkambinghitamkan (menyalahkan) golongan jin. Malas atau takut beribadah karena takut gangguan jin. Disini golongan jin dirugikan karena tidak ada pembinaan justru menjerumuskan mereka, yang nakal akan menjadi semakin nakal.

3. Berbicara dengan jin tidak perlu berteriak-teriak, karena mereka sangat halus yang kemudian disebut orang dengan makhluk halus. Cukup dengan batin saja, bila kita yakin mereka ada dan islam, ucapkan salam kepada mereka. Jangan meminta atau menyembahnya untuk mendapatkan keuntungan sesaat yang menyesatkan. Mungkin mereka bisa, tetapi akan menjadi suatu perbuatan syirik bila salah menempatkannya. Berkomunikasi dengan mereka adalah dengan batin dalam rangka apa saja. Mereka lebih merasa dihargai dengan cara sopan seperti itu. Selanjutnya mereka akan patuh dalam pembinaan.

4. Untuk para ustadz, Tuan Guru, Kyai dan para Pembina umat lainnya, mohon kiranya jangan terlalu mudah mengusir jin yang turut hadir dalam majlis taklim yang diselenggarakannya. Petunjuk atau hidayah adalah urusan Allah. Masih ingat kisah Paman Abu Thalib kan?. Beliau juga meninggal dalam keadaan belum bersyahadat. Jadi petunjuk adalah hak prerogative Allah. Tugas kita dalah berusaha dan memancingnya. Siapa tahu dengan asbab mengikuti majlis taklim itu kemudian jin tersebut mendapatkan pencerahan yang tentu akan disampaikan pula kepada kaumnya di sana. Yang saya maksud ‘jangan’ itu mengusir jin, dan bukan jangan mengusir setan. Kalau setan memang harus diusir. Bukankah setan itu berasal dari jin dan manusia? Minal jinnati wannas. Jadi sifat jahat setannya yang kita usir, bukan jinnya atau manusianya. Bisa jadi kemampuan mengusir akan menjadi kesombongan seseorang yang jelas tidak disukai Allah.

5. Diantara jin ada yang muslim dan muslimah, mendoakan muslim yang lain adalah anjuran Allah yang patut untuk kita segerakan. Berfikir bahwa yang kita doakan bukan hanya manusia insya Allah akan menjadi semakin baik bagi kita dan semuanya. Baik bagi seluruh alam.

Ada yang memprediksikan bahwa sebagian besar yang menghuni neraka kelak adalah dari golongan jin, karena jauhnya dakwah di kalangan mereka. Dengan berniat memberikan pembinaan seperti pada poin 1 sampai dengan 5 di atas insya Allah akan memudahkan kita untuk membantu mereka. Masalah yang lalu akan menyapa pembaca adalah ‘apakah perlu melakukan semua itu? Sementara golongan manusia saja sudah sulit’ wallahu a’lam. Tetapi siapa tahu kecanggihan yang mereka miliki bisa digunakan untuk mempermudah kita dalam melakukan dakwah? Bukankah sekarang kita sedang berada di era informasi yang sebagian dari mereka sangat menguasai.

0 komentar: