Ciri Orang Kaya
Agar
buku ini kelihatan adil, saya harus mengurai juga apa hasil penelitian saya
tentang cirri orang kaya. Meskipun judul buku ini tentang kemiskinan, namun
menjelaskan kondisi orang kaya adalah hal mutlak yang akan memudahkan kita
mencapainya.
Kaya itu bukan kondisi tetapi
pilihan. Kaya bukanlah takdir tetapi nasib. Kita tidak bisa merubah takdir
tetapi kita bisa merubah nasib kita. Maka memilih menjadi orang yang bernasib
kaya adalah hal penting yang harus kita kejar. Setidaknya kalau kita sudah
miskin harta, harus kaya hati. Benar?
a. Memaafkan
Kebesaran
itu ditandai dan kejayaan itu ditandai dengan memaafkan. Masih ingat tidak
ketika orang kafir Quraisy ketakutan setengah mati melihat rombongan kaum
muslimin dari Madinah menuju Mekah? Padahal mereka tidak embawa apa-apa, tetapi
secara aneh Mekah tertaklukkan dengan tanpa melakukan apapun.
Ini kalau dalam ilmu leluhur kita
dari Jawa disebut dengan “Menang tanpa ngasorake,” yaitu menang tanpa harus
mengalahkan. Orang yang memaafkan itu posisinya menang lho, dan dia tidak perlu
mengalahkan siapa-siapa, dia tetap menang tanpa harus ada yang dipermalukan.
Cirri orang kaya yang pertama.
Kekayaan ini tak ternilai harganya karena mungkin tidak bisa dihitung dengan
kalkulator. Memaafkan apapun yang telah dilakukan orang lain kepada kita
menunjukkan siapa kita. Cara menunjukkan diri kita bukan dengan cara memaki dan
membalas kejahatan dengan kejahatan yang lebih besar, tetapi dengan memaafkan
meskipun proses hukum memang harus tetap jalan.
Memaafkan sama dengan menghilangkan bekas kesalahan
orang lain. Memaafkan dalam konteks yang lebih tinggi levelnya adalah melupakan
kebaikan yang telah kita lakukan. Jika ini sudah bisa kita lakukan, maka
predikat kaya sudah melekat pada diri kita. Kebiasaan orang kaya yang memaafkan
telah kita lakukan, dan secara pasti entah cepat atau lambat kekayan materi
akan menyusul.
Pertanyaan saya kepada Pembaca, setuju tidak bahwa
memaafkan itu adalah hal penting yang harus kita miliki setiap saat? Karena
ketahuilah bahwa jika Anda ingin melakukan perjalanan jauh, maka hilangkan
beban yang akan menghalangi perjalanan Anda. Beban itu adalah salah satunya
tidak memaafkan. Jika sudah memaafkan dan perjalanan kita ringan, maka sampai
ke tempat tujuan, kaya misalnya, akan mudah untuk dicapai. Semoga
menginspirasi.
b. Suka memberi
Pembaca
pernah tidak berfikir bahwa orang yang membagi-bagi zakat secara besar-besaran
bahkan dim omen Ramadhan sampai ada yang meninggal itu dilakukan oleh orang
miskin? Jawabannya tidak. Pasti orang kaya yang terbiasa memberi.
Kalau Anda merasa belum mampu
memberi materi, masih ada yang bisa Anda lakukan, yaitu memberikan tenaga yang
Anda miliki untuk orang lain. Bila tenaga pun ternyata tidak ada atau lemah,
masih ada peluang untuk tetap bisa memberi, yaitu memberi semangat, support
maupun nasihat. Nah kalau sampai di sini Anda tetap belum bisa melakukannya,
berikan mereka doa Anda. Pasti Anda akan mendapatkan imbas dari doa itu.
Orang kaya memiliki kebiasaan
memberi, dan kalau ada yang mengaku sebagai orang kaya dan tidak pernah
memberi, maka itu adalah fitnah. Tentu saja memberi ini tidak harus diumumkan,
bahkan memang saat tangan kanan sedang memberi , tangan kiri tidak boleh tahu.
Tetapi apakah Anda merasa suka memberi? Kalau iya, berarti Anda memang orang
kaya.
c. Ingin
bermanfaat
Ciri
orang kaya selanjutnya dalah selalu ingin bermanfaat bagi orang lain.
d. Banyak bersyukur
e. Jiwanya
tenang
f. Dekat dengan
Tuhan
g. Dekat dengan
manusia
h. BERMODAL
(Berani/syajaah, Empati, Rasional, Motivasi, Orang tua baktiin, Dermawan, Allah
tempat meminta, selalu meingkatkan Layanan)