Senin, 28 Mei 2012

Bersih Dari Tendensi, Bebersih Diri Kedua belas (Dari Buku Menjadi 24 Karat Karya Moeslih Rosyid)


l. Bersih dari tendensi, kecuali…

Jika Anda melayani orang lain dan tidak mengharapkan imbalan apapun, Anda tidak akan pernah mendapatkan kekecewaan

(Jeffrey Rachmat)

Setujukah Anda dengan pernyataan Saudara Jeffrey Rachmat Pembaca? Kalau saya sangat dan sangat setuju. Jika kita bergaul atau berbuat apa saja dipenuhi dengan tendensi, maka justru itulah letak ujian yang sebenarnya. Bukan kejadiannya yang penting, tetapi niat dan respon kitalah yang acap menjadi ujian terberat bagi kita. Tendensi, apalagi bila tendensi itu hanya bersifat materi. Maka bukan pencapaian tujuan yang akan diraih, tetapi penderitaan bukan saja karena kegagalannya, namun kekecewaan yang akan didapatnya sangat tinggi.

Artinya sebuah atau beberapa buah tendensi yang menyertai aktivitas kita akan menjadi dasar yang bisa kita lihat kelak, seberapa bahagia kita dan seberapa puas kita menerima fakta yang bakal menemui kita. Dalam islam hal ini disebut dengan niat. Segala sesuatu tergantung dari niatnya. Jika niat itu baik, maka kebahagiaan dan penyertanya akan datang. Sebaliknya jika niat itu kotor, bahkan di tanah suci sekalipun, hanya penderitaanlah yang akan dijumpai orang ini. Naudzubillah min dzalik…

Sebagaimana hadits Rasulullah Saw, “Innamal a’malu bi niah,” Sesungguhnya, segala amal itu tergantung dari niatnya.

Ada sebuah tendensi yang seharusnya dipunyai semua orang. Yaitu berbuat dan bersikap hanya untuk ibadah. Orang ini akan berbuat hanya untuk Allah , demi Allah dan karena Allah. Dia akan tetap tenang dan tidak takut ataupun resah menghadapi apapun yang terjadi karena hidupnya hanya untuk Allah Swt. Semuanya terjadi karena hatinya bersih dari noda yang ada di dunia ini. So, mari kita cermati kata mutiara di bawah ini untuk memacu minat belajar kita pada berbagai hal.



Hati adalah raja, maka berilah ia makanan berupa ilmu. Sebab jika lewat dari tiga hari ia tidak diisi oleh makanan berupa ilmu, ia akan mengeras dan akhirnya mati.

****

0 komentar: