Senin, 28 Mei 2012

Ingat Allah 24 jam Sehari, Bebersih Diri Ketujuh (Dari buku Menjadi 24 Karat Karya Moeslih Rosyid)


g. Ingat Allah 24 jam sehari

Saya sering dimarahin orang entah itu serius atau hanya bercanda. Gara-garanya sehabis shalat saya jarang berdzikir dengan khusu’ dan lama. Bahkan tak jarang saya usai shalat wajib, hanya sekian detik langsung shalat sunat rawatib dan langsung go. Benar saja kalau mereka berfikir saya tidak berdzikir. Mohon maaf atas kesalahan saya ini.

Saya hanya berfikir bahwa mengingat Allah adalah 24 jam sehari. Dan itu tidak harus dilakukan dengan duduk bersila yang hanya terlaksana usai shalat wajib atau tahajud. Mengingat Allah harus dilakukan sambil berdiri, duduk, telentang atau apa saja (Qs Al Imra 191). Dan itulah yang ingin saya lakukan. Bahkan saya tetap berdzikir sambil melakukan aktivitas lainnya. Misalnya nonton TV, sambil ngobrol atau kegiatan lainnya.

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Qs Al Imra 191)

Allah itu memiliki frekuensi yang tak terbatas dan tak pernah putus. Diibaratkan radio yang paling hebat di dunia sekalipun yang frekuensinya sangat luas dan 24 jam, maka Allah lebih dari yang seperti itu. Nah, jika kita memutar radio dan mengambil frekuensinya, maka kita akan dapat. Jika kita ingin mendengarkan siarannya dan tidak melakukan apa-apa, ya sori saja, kagak akan bisa. Setidaknya Anda harus menggunakan internet atau media apa saja untuk mengambil frekuensinya. Sama halnya dengan Allah, frekuensi Allah tersebar tanpa batas ruang dan waktu. Jika kita memutarnya, pasti dapat dan jika kita tidak memutarnya ya gimana ya? Namanya juga tidak mau mengambil, meskipun diberi kalau tidak diambil kan tentu akan hilang pemberian itu.

Sehingga sampailah kita pada lagu Kang Sam Bimbo yang berjudul “Tuhan.” Aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat. Bagi Anda yang memiliki keinginan dan cita-cita, jangan pernah untuk memutus frekuensi Anda dengan Allah, dengan Tuhan kita. Jika ini sudah kita lakukan, tatkala kita belum puas dengan apa yang terjadi yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak kita, insya Allah ketenangan ini akan ada bersama kita. Jangan percaya sebelum membuktikannya.

****

0 komentar: