Senin, 28 Mei 2012

Meminta Maaf Kepada Orang yang DIdzalimi, Syarat Bebersih diri Ketiga (Dari Buku Menjadi 24 Karat Karya Moeslih Rosyid)


c. Meminta maaf kepada orang yang didzalimi

Tak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah salah. Dalam bergaul pun tentu kita akan terkena oleh dakinya pergaulan. Yaitu salah dan lupa. Terkadang saat kita membuat kesalahan itu sadar, kadang setengah sadar dan yang paling sering tidak kita sadari bahwa yang kita lakukan itu telah mendzalimi orang lain.

Jika saat kita merenung bakda shalat, baik wajib maupun sunat, ingat kedzaliman yang telah kita lakukan, maka bersegeralah menyelesaikannya. Terlebih jika penemuan itu didapat saat shalat tahajud. Itu adalah hal yang sangat murni dan terbebas dari subyektifitas diri kita yang lemah ini. Sehingga bersegera atau setidaknya mencatat apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan dan memohon maaf atas kedzaliman kita itu adalah tindakan terbaik yang bisa kita lakukan.

Nabi Adam as saat dikeluarkan dari surga, dalam sisa hidupnya membaca istighfar yang sangat terkenal itu. “Rabbana dhalamna anfusana wa in lam taghfirlana watarhamna lana kunana minal khasirin, “ wahai Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami dan jika Engkau tidak mengampuni dosa kami, maka kami akan menjadi orang yang merugi.

Nabi Yunus as pun demikian. Ketika atas ujian Allah beliau dimakan ikan paus, maka hanya inilah yang dibaca. “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimiin,” Tidak ada Tuhan selain Engkau (Allah) sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku sendiri. Dan banyak lagi contoh betapa seseorang yang telah mendzalimi diri dan atau orang lain dia harus menebusnya dan memohon maaf tanpa terputus untuk meraih apa yang didambakannya sesudahnya.

Demikian juga dengan kita, saat kita merasa berbuat dosa kepada sesama, bersegaralah untuk memohon maaf. Ketika permohonan maaf kita tidak diberikan, tetaplah sapa dia. Karena jika dia membenci kita, maka sesungguhnya dia tidak paham. Orang membenci sesuatu hanya disebabkan tidak paham. Karenanya dalam hidup ini kita sangat tidak dianjurkan untuk saling membenci.

****

0 komentar: