Pendahuluan
Janji
Allah bahwa barangsiapa bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, akan ditambah
nikmat itu. Dan jika ingkar, siksa-Nya sangat pedih. Itu bukan nanti lho.
Sekarang pun telah berlaku. Seseorang yang dalam hidupnya dipenuhi dengan rasa
syukur, maka nikmat yang dialaminya sungguh semakin bertambah dari waktu ke
waktu. Sebaliknya, bagi yang demen mengeluh, apalagi sampai ingkar atau kurang
syukur saja, maka penderitaan demi penderitaan akan terasa semakin pedih.
Miskin kok dilarang sih? Moeslih Rosyid ini memang
selalu menulis hal-hal yang aneh. Ya begitulah adanya. Bukan ingin sok-sokan
tetapi saya selalu ingin menyajikan fakta dari hasil penelitian yang saya
lakukan.
Sedikit saya kuak bahwa perilaku sebagian besar orang
miskin itu sebenarnya memilukan. Bahkan bisa dikatakan mohon maaf, menjijikan
juga. Itulah mengapa miskin itu menurut saya dilarang. Ini mungkin dialami oleh
Pembaca juga bahwa saat kita miskin, mudah banget tersinggung. Orang miskin
akan mengeluh dan memang hiburan terbesarnya adalah mengeluh. Mudah terbakar
emosinya dan banyak tindakan nekat alias stress yang sebenarnya karena miskin
itu. Miskin harta dan yang sangat mengerikan adalah miskin hati.
Sekarang bandingkan kondisi orang miskin tadi dengan
orang kaya. Ciri orang kaya itu pasti pemaaf. Bila tidak demikian tidak bisa
dikatakan kaya dan dia tidak akan bisa kaya. Ciri berikutnya adalah suka
memberi, bermanfaat, banyak bersyukur, berjiwa tenang dan ia akan BERMODAL.
Apakah BERMODAL itu? Yaitu abrivikasi dari Berani,
Empati, Rasional, Motivasi,
dapat ridha dari Orang tua, Dermawan, Allah dijadikan tempat bergantung dan selalu memperbaiki Layanan. Penasaran kan? Nah, bila ingin
pertanyaan ini terjawab silakan Pembaca menyusuri tulisan ringan ini.
Saya tidak berharap dengan membaca
buku ini yang memang ada beberapa petunjuknya, Pembaca menjadi pusing. Jika
metode yang diterapkan dalam buku ini tidak sesuai dengan cara Pembaca, boleh
kok melanggarnya. Dijamin tidak akan dihukum hehe..
Jujur saya katakan Pembaca, mungkin
hanya untuk buku DM ini yang membuat saya kalangkabut. Saya harus berhati-hati
dengan semua isi. Kata per kata harus saya cek dengan penuh ketelitian. Bahkan
ini adalah buku yang saya tulis dengan referensi paling banyak. Lebih dari
seratus buku menjadi referensi, apa tidak klenger?
Jadi gitu deh, penerbitannya juga mundur seiring dengan kondisi tadi.
Saya ingin kita beli kembali Indonesia. Saya sangat
ingin entah dengan munculnya buku ini atau hanya sentilan kecil, kemiskinan
terkikis dari bumi tercinta. Indonesia harus kaya karena memang sebenarnya
sangat kaya potensi.
Kalangkabut? Bisa iya dan bisa juga
tidak. Iya kalau target harus terbit sebelum
Mei 2012, dan tidak bila target itu saya pelorot menjadi tahun 2012 saja.
Saya tidak akan menjadikan kesibukan saya sebagai
kambing hitam. Hidup ini adalah pilihan.
Jika kita ingin hidup tenteram, maka membuat skala prioritas sangatlah penting.
Dan saya sedang melakukannya tanpa disertai stress yang mengancam saya. Saya
ingin semuanya berjalan apa adanya. Segala sesuatu bila sudah tiba waktunya,
tak akan ada yang bisa menghalangi. Namun bila belum tiba waktunya, susah deh,
namanya juga belum waktunya. So, selain harus terus bersyukur terhadap apa yang
terjadi, kesabaran memang harus menjadi kebiasaan kita. Hasilnya? Insya Allah uenak tenan.
Saya ingin buku MABES dan Iblis
Guruku (IG) benar-benar menjadi solusi
dan bermanfaat bagi semua orang. Dan Alhamdulillah
nampaknya itu sudah mulai terjadi. Paling tidak orang SMS dan kirim email tentang
manfaatnya masih saya terima sampai tulisan ini saya buat. Bahkan untuk buku
Mengobati Penyakit Itu Mudah (MPIM) juga demikian. Apalagi buku Menjadi 24
Karat (M-24-K) yang lagi panas-panasnya beredar.
Saya tidak mau turun, buku DM ini harus lebih daripada
MPIM, MABES, M-24-K dan IG. Lebih bermanfaat dan lebih mengena bagi semua
orang. Boleh kan bercita-cita seperti itu?
Saya berprinsip bahwa cita-cita
tidak boleh dibatasi. Apapun yang menurut kita baik dan kita yakini kebaikan
itu bermanfaat, harus kita kejar sampai dapat. Bahkan sebagaimana buku Menjadi
24 Karat (M-24-K) yang sudah terbit Juli
2012 lalu, kita harus pandai membuat proposal untuk bisa mencapai apa yang kita
inginkan dan cita-citakan. Tentu saja termasuk cita-cita menghapus kemiskinan
dari muka bunda pertiwi ini.
@@@@@@@
0 komentar:
Posting Komentar