Senin, 28 Mei 2012

Siap Berdampingan dengan Musuh, Bebersih Diri Keenam (Dari buku Menjadi 24 Karat Karya Moeslih Rosyid)


f. Siap berdampingan dengan musuh, jangan fokus pada yang sulit



Sebuah kekayaan penting dalam hidup adalah mendapat kepercayaan dari orang lain. Dan untuk memenangkan kepercayaan itu adalah dengan hati

(Anonim)

Pembaca yang saya cintai dan saya banggakan (tentu karena suka membaca maka saya banggakan), dalam hidup ini terkadang kita sudah berusaha menjadi baik dan betul-betul sudah berperilaku baik. Namun anehnya masih saja ada pihak atau orang yang tidak suka pada kita. Kadang ketidaksukaan mereka itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi sehingga kita tidak tahu, dan kadang terang-terangan.

Jika orang yang tidak suka bahkan mungkin membenci kita itu melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, ada kalanya dilakukan dengan cara licik. Di depan kita seolah dialah teman atau saudara atau tetangga yang terbaik pada kita. Tetapi di belakang kita, pencemaran nama baik kita tak putus dilakukannya. Menikam dari belakang. Mungkin iri bisa menjadi alasannya. Ingin menjatuhkan juga merupakan alasan lainnya.

Ada lagi orang tidak suka pada kita yang dilakukan dengan cara diam saja. Ini agak lebih berbahaya karena doanya pada kita selalu yang buruk-buruk. Dia akan sangat senang melihat kita menderita, dan menderita melihat kita senang. Bisa diistilahkan SMS (Senang Melihat orang lain Sedih dan Sedih Melihat orang lain Senang). Naudzubillah… tetapi baiknya dia ini tidak sampai menjadi kompor dan memfitnah kita. Yang di atas tadi juga SMS dan berkoar-koar di luaran sana. Yang ini batinnya yang bekerja.

Sedangkan yang terang-terangan membenci kita, dia melakukannya di depan kita. Yang ini menurut saya justru mudah untuk dikalahkan dan dinikmati. Di negeri kita ini orang akan mudah untuk memihak orang yang didzalimi. Yakin deh kalau kita benar-benar didzalimi atau kelihatan didzalimi, maka kita akan dibela mati-matian. Tak usahlah saya ambil contoh banyak-banyak. Saya yakin Pembaca sudah punya contohnya sendiri-sendiri. Tetapi Pembaca masih ingat PDI di jaman orde baru yang dipandang terdzalimi kan? Dibela. Kasus Prita Mulyasari? Juga. Kasus Bibit Chandra di KPK? Sama, akan dibela orang mati-matian.

Kembali ngobrol tentang orang yang membenci kita baik yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Jika Anda memang ingin mudah dalam mencapai apa yang Anda inginkan dan cita-citakan, duduklah berdampingan dengan mereka itu. Jika Anda bisa santai dan tenang duduk bersama orang yang tidak suka dengan Anda, ini adalah tanda kesuksesan bagi Anda. Jika Anda belum bisa melakukannya, sori, saya belum bisa membantu Anda.

Trus bagaimana bila orang itu jauh? Ya malah bagus tidak ketemu tetapi bukan karena kita yang lari dari masalah. Yang penting kita sudah memohon maaf meskipun belum tentu salah. Ingat, orang bijak bila ada permasalahan, tetap memohon maaf meskipun belum tentu salah. Karena apa? Karena dia yang paham bahwa sebenarnya dalam hidup ini tidak diperlukan adanya pertengkaran, permusuhan dan perselisihan. Yang ada hanya saling menyayangi dan saling membantu. Ada masalah dibicarakan dengan jelas dan tidak ngelantur kemana-mana. Tidak dengan prasangka dan tuduhan yang tak berdasar. Insya Allah semuanya menjadi semakin baik bila semua orang hanya marah dengan tujuan yang jelas. Sehingga setelah tujuannya tercapai, hilanglah marahnya dan menganggap semuanya sebagai hikmah yang baik untuk kehidupan ke depan. Semoga kita bisa seperti itu. Amin…

Mau tidak saya beri sebuah rahasia? Jika kita melakukan yang tadi, yang tenang saat berdekatan maupun berdampingan dengan mereka yang membenci kita, kita akan banyak mendapatkan keuntungan. Pertama, kita akan dianggap orang baik yang pantas mendapatkan apa yang kita inginkan. Setidaknya mereka menganggap kita tidak tahu bahwa mereka membenci kita. Sehingga kita tidak perlu banyak mengeluarkan tenaga untuk berfikir menyelesaikan masalah benci membenci itu. Kedua, mereka akan berfikir, manusia macam apa ini, dibenci kok tidak mempan? Dan endingnya mereka akan luluh dan hilang amarahnya mendapati kebaikan kita itu. Ketiga, jika kita mendahului berbuat, pasti kita akan mendapatkan panennya. Jika kita mendahului marah pada orang, cepat atau lambat orang itu akan marah pada kita. Dan jika kita mendahului baik dan damai kepada orang, bahkan orang sejahat apapun, maka, cepat atau lambat dia akan baik kepada kita. Ingat? Di dunia ini ada hukum tarik menarik, hukum tebar tuai dan hukum sebab akibat. Keempat, Allah itu maha pembolakbalik hati. Dalam sekejab orang bisa berubah, dan dengan keramahan yang tidak kita buat-buat, ini bisa menjadi asbab orang berubah sikap dari yang jahat menjadi baik. Mungkin ini bisa terjadi dalam sekejap. Kelima dan seterusnya, silakan dicari sendiri hehehe..

Jadi kalau Anda memang ingin sukses, maka kedamaian dan kebaikan sajalah yang Anda tebarkan. Jangan pernah marah dengan tidak sopan, Anda akan merugi. Jika Anda marah silakan, tetapi harus fokus pada apa tujuan Anda marah itu. Dan syaratnya harus dilakukan dengan sopan. Semoga menginspirasi.

****

0 komentar: