Senin, 28 Mei 2012

Siap Menderita tidak akan Menderita, Takut Menderita justru akan Menderita, Siap Menderita Pertama (Dari Buku Menjadi 24 Karat Karya Moeslih Rosyid)


a. Siap menderita tidak akan menderita, takut menderita justru akan menderita

Yang saya maksud dengan menderita di sini adalah dalam meningkatkan ibadah kepada Tuhan. Kepada Allah Swt. Kalau biasanya shalatnya bolong-bolong, saat punya hajad jangkep, lengkap. Kalau biasanya makan sampai tanpa batas, saat anak sedang ujian, puasa senin kamis. Biasanya setiap malam tidur mendengkur bahkan saat alarm berbunyi pun hanya bangun untuk mematikannya, kali ini satu jam sebelum subuh sudah bangun, membersihkan diri dan shalat malam. Biasanya karena alasan malu, sungkan dan berbagai alasan yang tentu saja bisa dibuat berapa pun jumlahnya, karena merasa punya hajad lalu menjadi punya cara untuk bisa shalat dhuha. Tentu tidak dilihat orang (tawadhu’) terus menjadi prinsip ibadah.

Semua yang terurai tadi memerlukan penderitaan. Pasti kita akan lelah melakukannya. Perlu perjuangan untuk bisa melakukan semua itu. So, bagi yang siap menderita, ia akan terbebas darinya. Namun bagi yang takut menderita, justru ia akan terkungkung di dalamnya.



Sukses bukanlah sederet sasaran yang harus dipacai satu per satu. Sukses bukanlah mencapai tujuan. Sukses adalah sebuah perjalanan

(John C. Mxwell)

****

1 komentar:

#Kalau biasanya shalatnya bolong-bolong, saat punya hajad jangkep, lengkap...#

Jadi malu nih... :)