Minggu, 01 April 2012

Miskin Kok DIlarang (Dari Buku DIlarang Miskin karya Moeslih Rosyid)

Miskin Kok Dilarang

a.  Manusia produk terbaik                                                                                                                        
            Sebagaimana sebuah produk, apalagi produk unggulan yang terkenal dengan sebutan ahsani taqwim, bentuk dan kualitas produk terbaik, tentu memerlukan investasi yang sangat besar. Bukan saja biaya produksi, tetapi biaya penelitian dan semua proses sebelum kemudian produk diolah biasanya juga sangat besar.
            Seperti kita pahami dalam ilmu ekonomi ada istilah product life cycle (PLC) yaitu siklus hidup suatu produk. PLC dimulai dengan tahap pengenalan (introduction) yang disusul dengan tahap pertumbuhan (growth). Setelah itu produk akan menuju pada tahap kedewasaan atau bisa dikatakan tahap kejayaan dan kematangan (maturity). Pada posisi ini produk berada di puncak. Dan siklus terakhir adalah tahap penurunan atau masa kemerosotan (decline). Manusia sebagai produk terbaik Allah nampaknya juga mengalami hal tersebut. Lahir, tumbuh menjadi remaja, dewasa dan kemudian menjadi tua.
Namun semua pemilik (owner) produk biasanya berharap dan terus berjuang agar produknya selalu berada di puncak. Kita sebagai pemilik diri, mendambakan hal yang demikian. Padahal seharusnya itu hal yang mustahil bisa terjadi. Setiap puncak identik dengan sedikit, sempit dan tidak bisa lama. Tetapi semua orang menginginkannya. Itulah manusia, itulah kehidupan dunia tempat yang serba sementara. Bahkan Bung Karno pernah berkata “seandainya masa muda bisa dibeli, berapapun harganya akan saya bayar”, katanya.
            Ada sebuah rahasia yang patut untuk kita catat, bahwa manusia bisa terus berada pada posisi maturity, bahkan selamanya. Jadi selamanya akan berada di puncak. Yaitu terus dan terus mengalami maturity dan tidak pernah decline banget. Bukankah “inna akramakum ‘indallahi atqaakum”, sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling bertakwa.
Semestinya manusia semakin tua semakin ingat mati. Semakin tua, semakin dekat kepada Tuhannya, semakin takut kepadaNya, yaitu semakin bertakwa kepada Allah SWT. Ini kita sebut dengan tua tua keladi, semakin tua semakin giat mengabdi kepada Dzat yang paling berkuasa, Allah SWT. Orang bertakwa akan seterusnya berada pada puncak. Karena amalnya akan menjaganya menuju kesana. Kalaupun harus mengalami sedikit penurunan atau surut, insya Allah akan tetap terjaga oleh amal ibadahnya. Tulisan ini akan menggiring pembaca untuk menjadi orang seperti ini. Orang yang bertakwa yang adalah produk terbaik Allah. Semoga berhasil, minimal menjadi pemicu bagi penulis dan pembaca untuk menuju kesana.

0 komentar: