Minggu, 01 April 2012

Mega Investasi Allah untuk Manusia (dari buku DIlarang Miskin karya Moeslih Rosyid)

b. Mega investasi Allah untuk Manusia
Pembaca, modal untuk membuat manusia sangat mahal. Berapa nilai aktiva tangan kita, kaki, mata, ginjal, otak dan semua anggota badan kita secara fisik. Belum lagi yang tidak nampak (intangible asset), seperti perasaan, kemampuan berfikir, mendengar, melihat dan masih banyak lagi yang kalau kita ingin menghitungnya niscaya tak akan pernah mampu mengkalkulasinya (Qur’an). Nah, kalau aktiva tetap yang sudah diinvestasikan Allah sangat mahal tersebut tidak menghasilkan, tidak produktif dan karena kita jatuh miskin, betapa dosanya kita, betapa ruginya kita.
            Dalam bisnis kita juga mengenal istilah yang disebut dengan ROI (Return On Investment) atau balik modalnya suatu usaha. Kalau kita miskin bahkan tidak saja miskin harta, tetapi juga miskin hati, apa tidak keterlaluan. Padahal Rasulullah telah mengingatkan dengan haditsnya “Kadal faqru an yakuna kufran” (kemiskinan dan kefakiran hanya akan menyebabkan kekufuran). Artinya kemiskinan itu sangat berpotensi dosa. Jadi kapan balik modalnya kita?
            Kita lihat fakta yang terjadi di masyarakat. Betapa banyak kejahatan kemanusiaan  yang terjadi akibat adanya kemiskinan dan kefakiran. Media masa gencar memberitakan tindak kejahatan, dosa dan kemaksiatan yang mengatasnamakan kemiskinan. Tidak saja dosa personal tetapi beberapa sudah menjurus pada dosa komunal. Perkelahian antar warga karena rebutan lahan parkir, keributan antrian sembako, minyak tanah dan sejenisnya acapkali menghiasi pemberitaan media.
            Maka semua harus setuju bahwa kemiskinan adalah musuh kita. Karena tidak satu pun agama yang mengizinkan kemiskinan melanda umatnya. Tanggung jawab serta kepedulian terhadap keluarga dan sesama, zakat, infaq, sadaqah, haji, menuntut ilmu, dan melakukan penelitian adalah bukti bahwa semua itu tidak akan mungkin berjalan tanpa didukung oleh biaya. Artinya untuk dapat melakukan itu semua seseorang harus kaya atau tidak boleh miskin hehehehehe….

0 komentar: