Minggu, 15 Maret 2009

MARI BERSIHKAN PANTAT

Mari bersihkan pantat

Ada sebuah pomeo yang menarik untuk kita simak bersama. Dalam sebuah pertemuan yang dilakukan oleh seluruh anggota tubuh, dicarilah siapa pemimpin yang paling cocok untuk anggota badan manusia. Tentu pembaca bertanya-tanya dan mungkin sebagian pembaca sudah menentukan jawabannya. Pilihan pembaca hati kan?. Atau otak? Atau yang lain?. Saya beri kesempatan lima menit untuk menyodorkan calon. Setelah itu mari kita putuskan bersama.


Seperti biasa mulut sebagai juru bicara menyampaikan pengumuman kepada seluruh anggota tubuh manusia. “Saudara-saudara, mari kita mulai pertemuan ini dengan bersama-sama melafalkan Basmalah. Bismillahirrahmaanir rahiim. Pada kesempatan kali ini, agar organisasi badan kita menjadi organisasi terbaik dan disegani seluruh dunia dan akherat, kita akan memilih seorang pemimpin. Karena tanpa pemimpin kita akan kehilangan arah dan tujuan ”, kata mulut membuka acara.


“Saudara-saudara sekalian, aku punya usul”, kata kepala lantang memotong pembukaan yang dilakukan oleh mulut, yang kemudian disambut sorak hadirin dengan pertanyaan,’apa?’. “Karena di dalam diri saya ada mata, telinga, otak, hidung dan juga mulut, maka menurut saya yang paling cocok menjadi pemimpin di tubuh kita ini adalah saya. Lagi pula dimana-mana yang menjadi pemimpin itu kan disebut dengan kepala”, usul kepala yang disambut dengan koor hadirin “huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”. “Yang paling cocok menjadi pemimpin disini adalah saya”, sanggah kaki yang merasa berjasa bisa membawa badan kemana-mana.


Tetapi forum tetap tidak setuju. Bahkan sidang berubah menjadi anarkis dan saling olok, saling ejek antara satu dengan lainnya. Anjuran mulut sebagai moderator untuk diam pun tidak ada yang menggubris. Sampai akhirnya : “karena sidang tidak terkendali, untuk sementara pertemuan kita skors dulu!”, tandas mulut yang jengah melihat kekacauan itu setengah membentak. Serta merta suasana menjadi hening meskipun sidang belum dibubarkan.


“Saudara-saudaraku sekalian yang saya cintai. Saya sangat menghargai usaha dari kalian semua. Saya bangga dengan saudara-saudaraku yang mau dan siap menjadi pemimpin disini. Saya tidak bermaksud sombong. Tetapi saya sangat berharap saudara-saudara mengerti akan kondisi kita semua. Selama ini saya telah mengendalikan sebagian besar dari saudara sekalian. Saya yang mengatur hampir seluruh aspek kehidupan kalian semua. Oleh karena itu, agar sidang ini terarah dan ada kepastian hukum yang kita peroleh, izinkan saya memberikan usulan agar yang menjadi pemimpin di sini adalah….. saya saja”, ucap otak di tengah keheningan yang sempat membuat hadirin berfikir.


“Tetapi tidak bisa. Dia hanya enak-enak memerintah kita, tanpa mau berfikir kita ini sudah lelah atau masih siap bekerja. Track record-nya tidak baik di mata saya. Jadi saya tidak setuju dengan usulan otak”, sergah tangan yang diamini oleh sebagian besar forum. Akhirnya sidang berhenti lagi dan semuanya diam membisu. Sepi, hening, hanya terdengar jantung yang tetap berdetak melaksanakan tugasnya. Darah pun mulai sibuk mendistribusikan bahan-bahan yang diperlukan organisasi tubuh untuk tetap beroperasi. Lama kebekuan ini terjadi, sampai berdirilah S-hole (dubur) yang sedari tadi diam, angkat bicara.


“Saudara-saudaraku yang saya cintai. Jujur saya katakan, bahwa saya bukan siapa-siapa di sini. Tetapi menurut saya, yang paling cocok menjadi pemimpin disini adalah saya”, kontan keheningan yang sudah ada berubah menjadi kekacauan yang lebih parah dari sebelumnya. Semua anggota sidang marah dan menganggap S-hole terlalu bermimpi.


“Hai pantat, ngaca dong, ngaca…!! Mana mungkin tempat sampah menjadi pemimpin? Huuuuuuuuuuuuuuu!!!”, ungkap hidung yang memang sudah sejak lama ada masalah dengan S-hole disambut sorak anggota lain. Kekacauan makin menjadi dan tak terkontrol sama sekali. Usaha S-hole untuk memberi penjelasan pun kemudian tidak bisa dilakukannya.


“Ok deh, kalau begitu kita buktikan. Bisa atau tidak bangsa pantat (dubur) menjadi pemimpin dan bukan pemimpi”, ujar S-hole lesu seraya ngeloyor ke belakang. Tentu saja hal tersebut justru membuatnya semakin diolok, dicibir dan dimaki-maki. S-Hole sendiri sudah berencana akan melakukan demo atas penghinaan forum kepadanya. Karena dia tidak diberi hak untuk berbicara lebih panjang agar semuanya jelas. Demo yang akan dilakukannya adalah berupa mogok kerja. Dia tidak akan lagi memberikan pelayanan kentut dan Buang Air Besar (BAB).


Mendengar akan hal tersebut yang diketahui dari beberapa anggota tubuh di sekitarnya, anggota tubuh yang lain semakin congkak menghinanya. Hari pertama S-hole demo tidak berdampak apapun terhadap mereka, S-hole semakin ditendang-tendang dan diinjak-injak. Tetapi hari kedua di malam hari kepala mulai pening. Wajah mulai pucat. Sampai pada hari ketiga S-hole demo, perut mulai teriak-teriak menahan rasa sakit yang melilit. Jantung pun lunglai tak berdaya. Organisasi hampir macet dibuatnya. Dan menjelang hari keempat semua pihak tidak sanggup lagi beroperasi dan mereka menyerah tanpa syarat. Semua mengakui bahwa S-hole memang pantas menjadi pemimpin mereka.


Mungkin tidak lucu hasil pilkada tadi. Memang ini bukan lawak, tetapi sesuatu yang memerlukan kita untuk menyisihkan waktu memerhatikannya. Merenungkan, memahami dan memikirkan jalan keluar terbaik yang bisa kita lakukan. Karena tak bisa dipungkiri, sebagai manusia kita selalu memiliki dua sisi yang berlawanan, dan tak jarang kita ditempatkan oleh Allah pada posisi sulit.


Mengapa S-hole bisa mengalahkan semua rivalnya, meskipun dengan cara kekerasan. Mengapa anggota tubuh lain tidak melakukan demo seperti yang dilakukan S-hole?. Sebenarnya mereka ingin. Tetapi dengan demo yang telah dilakukannya tadi membuat anggota tubuh yang lain tidak perlu demo, karena semuanya akan macet dengan sendirinya. So, bisa dikatakan bahwa sebenarnya menurut cerita tadi S-hole adalah tokoh sentral yang patut untuk diperhitungkan keberadaannya.


Tetapi tentunya tidak sesederhana yang kita saksikan tadi bukan?. Ada sebuah rahasia yang mungkin sebagian pembaca belum pernah mendengarnya. Suatu rahasia hakekat yang jarang orang memikirkan tentangnya. Yaitu mengapa S-hole penting di mata Allah SWT?


Mengapa Allah paling menyukai sujud diantara keempat gerakan shalat?. Mengapa tidak berdiri dimana kita nampak kokoh?, mengapa bukan ruku’ yang menyejajarkan status?, dan mengapa bukan duduk yang nampak tenang dilihat?. Jawabannya adalah karena berdiri mengandung unsur kemanusiaan. Berdiri menempatkan otak diatas, hati di tengah dan S-hole di bawah. Ruku’ mengandung unsur kebinatangan dimana otak, hati dan S-hole sejajar. Duduk mengadung unsur Muhammad yang belum waktunya untuk dijelaskan disini. Sedangkan sujud, mengandung unsur ilahiah yang memosisikan S-hole di atas, hati di tengah dan otak di bawah. Dimana kebersihan seseorang akan terlihat jelas di sana.


Shalat yang minimal kita laksanakan lima kali sehari, bertujuan untuk meningkatkan sisi ilahiah manusia. Di dalam shalat tidak dibutuhkan logika berfikir, apalagi tindakan lain di luar gerakan-gerakan shalat, selain safar spiritual muslim dan mikraj menuju kerajaan Allah SWT. Di sini kemudian shalat saya sebut sebagai kesalehan spiritual. Sayidina Ali Karamallahu Wajhah, bergetar ketakutan ketika datang waktu shalat. Khalifah ke-empat ini merasa takut kalau-kalau ketika menghadap kepada Allah dalam keadaan kotor. Kalau kita bagaimana?, up to you deh.


S-hole diibaratkan sebagai selokan. Sebuah rumah dengan selokan atau tempat pembuangan airnya bersih, menandakan bahwa sumber airnya juga bersih. Ketika seseorang sedang sujud dimana Allah memeriksa S-hole-nya, akan nampak bahwa yang dimasukkan ke dalam perut orang tersebut baik atau tidak, bersih atau tidak, halal atau tidak.


Maka Qad aflaha man tazakka, beruntunglah orang yang menyucikan dirinya. Celakalah orang yang mengotori dirinya. Setidaknya orang yang mengotori darahnya dengan makanan yang subhat, apalagi haram, pasti akan mendapatkan kesialan dalam hidupnya. Kalaupun tidak, tentu balasan Allah akan sangat keras kepadanya kelak.


Karenanya, mari bersihkan pantat kita. Kulu Wasyrabu min rizqillahi halalan thayiba. Mari kita makan makanan yang halal dan baik. Mari beri dan aliri darah daging kita dengan yang halal. Setidaknya khusus yang akan kita makan dalam arti memasukkan ke dalam perut kita, kita pastikan kebersihannya. Dari hasil keringat kita. Sedangkan apabila ada rejeki yang menurut kita tidak terlalu bersih (subhat), meragukan, bisa digunakan untuk keperluan selain makan, bila tidak ada pilihan lain. Mari kita periksakan pantat kita kepada Allah yang sehari lima kali, dengan ketenangan karena kita sudah siap diperiksa. Setidaknya tangisan dalam shalat kita salah satunya disebabkan oleh ketidakterlalusucinya kita. Memang benar. Jadi sebagai orang pada umumnya, menangis ketika shalat mungkin setengah wajib. Berarti mengganggu kekhusukan dong?. Tidak, karena menyesalnya sudah kita lakukan sebelum takbiratul ihram. Dan setelah takbiratul ihram kita sudah tidak ingat apa-apa selain Allah azza wa jala.


Ya Allah, Engkau telah menciptakan kami sebagai manusia. Engkau berikan potensi beragam kepada kami, berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki satu potensi. Malaikat Engkau ciptakan dengan ketaatannya kepada-Mu. Sedangkan kami, harus memilih yang terkadang kami sulit bahkan tidak bisa memilihnya dengan benar. Ya Allah, jadikanlah kami kedalam golongan orang yang beruntung. Golongan orang yang mendapat ridha-Mu. Golongan orang yang kau pilih untuk Kau berikan tempat yang baik di sisi-Mu kelak. Amin ya rabbal alamin@Muslih.

2 komentar:

Luar biasa Mas Muslih.. Apa kabar? semoga terus berkarya dan berkarya terus...

Alhamdulillah sehat wal afiat... semoga semuanya berkah. Amin