Selasa, 17 Maret 2009

-sudah-Kerusakan Otak Fatal Karena Selingkuh

Sebuah posting di suatu maling list yang saya ikuti ada statemen yang menggelitik urat batin saya. Cerdasnya teman yang memposting itu memberi judul postingannya dengan sangat ramah lingkungan. Bayangkan, apa tidak akan kita anggap itu suatu petuah yang sangat berharga bagi kita. Apalagi bagi yang masih lajang dan ingin segera mengarungi hidup dalam pernikahan. “5 cara mencari istri yang sempurna” wow.. demikian judul postingan itu.

Dan isinya adalah : (1). Seorang istri yang cantik, pintar bersolek, memasak, mengurus rumahdan anak adalah hal penting (2). Seorang istri yang periang, enerjik, dapat membuat kita tertawa danmenghibur di kala susah juga penting (3). Seorang istri yang pengertian, salehah, jujur taat beribadah dandapat dipercaya sangatlah penting (4). Seorang istri yang dapat memahami dan memuaskan suami secara lahir dan bathin juga sangat penting (5). Namun yang sangat penting sekali adalah, keempat istri-istri tersebut tidak saling mengenal satu dengan lainnya.

Pembaca, saya termasuk yang setuju dengan konsep poligami asalkan suami bisa berbuat adil dan mendapat ijin dari istri pertama dan selanjutnya. Karena memang populasi wanita jauh lebih banyak dari pada pria. Bahkan sebagai salah satu tanda akan datangnya kiamat adalah perbandingan antara pria dan wanita sangatlah mencolok, yaitu 1 pria : 5 wanita atau lebih. Pemahaman yang kurang tepat terhadap poligami kadang justru membawa orang masuk ke dalam tindakan dosa yang jauh lebih besar dari pada sekedar berbuat tidak adil tadi. Disini mungkin hampir semua pria dewasa mengakui bahwa potensi dirinya cukup besar untuk memiliki lebih dari satu istri. Tentu ini tidak semuanya, tetapi menjadi mayoritas, karena memang inilah sunatullah. Yang menjadi masalah adalah kemudian muncul penyakit sosial yang berkembang bak jamur di musim hujan, perselingkuhan.

Banyak yang beranggapan bahwa selingkuh itu indah. Bahkan sebagian dari mereka sangat menikmati hubungan yang harus dijalani dengan mencuri-curi kesempatan tersebut. Padahal sebenarnya perbuatan selingkuh adalah satu bentuk pengkhianatan yang jelas menjadikannya seorang munafik. Bukankah ciri munafik yang tiga itu bila berkata berdusta, bila berjanji menyalahi dan bila dipercaya berkhianat. Peselingkuh biasanya melakukan ketiganya.
Di banyak tempat, di berbagai instansi bahkan bukan saja selingkuh dijalani dengan cara darat yang bertemu langsung, tetapi juga bisa ditrial dari jalur hubungan maya. Internet melalui chating, handphone melalui telepon dan SMS (Short Massage Service) dan berbagai media canggih telah menjadi titik tolak maraknya perselingkuhan yang tentu saja endingnya dengan temu darat, langsung bertatap muka. Kemudahan yang ditawarkan media itu akan sangat mendukung suksesi majlis Iblis yang memang saat ini sedang sukses besar membodohi lembaga Adam yang bernama manusia.
Sebenarnya perselingkuhan bukan hanya terjadi pada era canggih yang kata Pak Dahlan Iskan disebut dengan era informasi ini. Tanpa jalur itupun potensi manusia untuk melakukan tindakan mendekati zina itu terus dan akan terus berlangsung, Bermula dari sekedar iseng dan saling menggoda, selanjutnya terserah maunya mereka, karena kata pepatah jawa “witing tresno jalaran soko kulino, cinta itu datang disebabkan oleh kebiasaan dan seringnya bertemu dan bercanda. Dari canda dengan lawan jenis lalu muncul rasa nikmat yang sebenarnya itu adalah kenikmatan semu yang sengaja ditaburkan oleh seorang setan canggih bernama Al A’war.
Al A’war yang benar-benar menjadi andalan Iblis dalam mengajak manusia ke jurang kesesatan memiliki integritas dan militansi yang amat tangguh. Ribuan bahkan jutaan cara dan strategi ditempuh untuk mendapatkan hasil maksimal dari misinya. Sepasang bahkan berpasang-pasang kekasih haram pun awalnya tidak terlalu peduli dengan percintaan semacam itu. Tetapi bisikan dan kemudahan yang disuguhkan A’war sungguh menggiurkan bagi mereka, sehingga transaksi mesum yang bermula dari malu-malu dan sangat hati-hati sangat dinikmati. Namun biasanya memang Iblis dan laskarnya sudah diset untuk tidak bertanggung jawab. Pelakulah yang kemudian menyesal telah mau mengikuti anjurannya. Tetapi memang penyesalan selalu berada di belakang. Kalau menyesal di depan berarti antisipasi. Orang yang pandai membuat antisipasi dari kejahatan yang dia lakukan pun masih jauh dibawah standar kemampuan A’war dalam menyusun strategi dan menembak lawan. KO-lah mereka dan stress-lah mereka akibat ulahnya sendiri yang tanpa kontrol terhadap potensi dirinya yang bernama nafsu.
Apalagi sekarang ini ada media komunikasi yang makin canggih dengan datangnnya blackberry. Dengan blackberry seseorang acap tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya. Senyam-senyum dan cengengesan sendiri sudah menjadi kebiasaan mereka. Bahkan ditegor orang pun sering tidak sadar saking asyiknya bercanda dengan orang di seberang sana. Seandainya semua orang memiliki blackberry dan semua asyik dengan hoby-nya itu, maka egoisme akan kian merajai kehidupan dunia ini. Rasa gotong-royong dan saling menolong sesama akan kian luntur dari persada pertiwi ini. So, ke depan perlu aturan main dengan segala macam media canggih itu. Tentu aturan main ini harus yang sangat-sangat bijak dan mengakomodir serta menguntungkan semua pihak.

Orang belum akan sadar dan menyesal ketika kenikmatan laten yang kadang datang tanpa diundang itu menyapa. Transaksi syur pun sering digelayuti secara masyuk meski harus tetap waspada. Dan ketika perbuatan dosa besar yang tidak sekedar mendekatinya telah dilakukan, penyesalan lalu merengkuhnya di bahu kiri dan kanan. Kadang juga menggayut di tengkuk korban rayuan setan yang mengundang bulu kuduk untuk berdiri tegak. Istghfar pun kemudian terlontar dari mulutnya ketika kesadaran hadir ‘astaghfirullahal adzim ,apa yang telah aku lakukan?’ katanya. Rasa takut kepada Tuhannya mendera dirinya, seakan setelah kejadian itu dia benar-benar kapok dan tidak akan mengulanginya. Lemaslah dia…

Tetapi bukan Iblis kalau tidak bisa menyelesaikan permasalahan kecil itu. Adam As yang sudah bersikukuh tidak akan memakan buah quldi saja kemudian lupa dan mau melanggarnnya kok atas rayuannya. Lalu satu lagi dari kabilah Iblis bernama Maswat dihadirkan untuk melindungi si pendosa zina yang tengah menyesali perbuatannya itu. Dibisikkanlah ke telinganya bahwa dia akan selamat dan bisa tenang dalam menjalani hidup ini dengan bantuan dan bimbingannya. Ajakan berdusta kemudian diajarkan Maswat kepada semua orang yang telah berbuat khilaf dan dosa yang ingin ditutupi aibnya.

Maka tiba-tiba orang ini menjadi pandai bermain drama. Seandainya produser tahu bahwa ada aktor andalan berada di sini mungkin orang ini akan diaudisi untuk sebuah atau beberapa buah sekenario sinetronnya. Setiap ditanya dia akan selalu bisa menjawab. Tentu sebagian besar dari jawaban yang diberikan adalah dengan cara berbohong. Dari kebohongan yang satu kemudian muncul puluhan, bahkan ratusan kebohongan di belakangnya. Untuk menutupi kebohongan yang pertama, dia harus membuat kebohongan baru demi menyelamatkan dirinya. Benarkah dia akan selamat dengan terus berbohong? Apakah apabila mulutnya berbohong anggota tubuh lain bisa melakukannya? Jawabannya tidak… bila selama di dunia dia tidak ketahuan, maka di akherat akan tetap tertangkap. Bila dia merasa aman dengan dosa yang selalu diperbuatnya. Hati kecilnya tidak akan pernah menerima. Nuraninya akan terus berontak untuk mendobrak dinding tebal yang bernama dosa atas kebohongan itu.

Jadi jangan sangka mempunyai hubungan terlarang seperti selingkuh akan aman selama di dunia. Bahkan selingkuh kata seorang ahli saraf asal Italia dapat menyebabkan kerusakan otak. Lorenzo Pinessi adalah orangnya yang menjelaskan bahwa memiliki hubungan terlarang atau selingkuh dapat berakibat fatal bagi kesehatan otak. Lorenzo dan tim melakukan penelitian terhadap pasien yang menderita migrain.

Dari tes yang ia lakukan, Lorenzo menemukan, pria-pria yang berselingkuh lebih banyak terserang migrain. Tak hanya itu, penyakit tersebut kemudian bisa berkembang menjadi penyakit yang mematikan. Demikian kutip detikhot dari Dailystar, Rabu (8/10/2008).

Rasa bersalah terhadap pasangan membuat mereka berusaha mati-matian untuk merahasiakan perselingkuhannya. Seribu satu cara dan strategi digunakan untuk menutupi dosa itu, termasuk marah-marah pada pasangan sejatinya bila disinggung. Namun di satu titik, para pria yang berselingkuh itu tak bisa menahan beban di pikirannya sehingga kesehatan mereka terganggu. Masalahnya mengapa pria yang menjadi terpojok? Karena wanita sebagai lawan dalam sekenario ini biasanya menyerahkan segalanya kepada sang pria. Wanita dengan cinta dan perasaannya yang maksimal biasanya tidak terlalu pusing dengan affair ini. Benar dia juga mendapatkan tekanan dari lingkungan, tetapi kepasrahannya membuat sebagian besar dari mereka tidak sampai mengundang penyakit yang merusak otak itu.

Wanita saking percayanya kepada pasangan transaksi dosanya, dia justru akan mengidap pengakit semacam itu tatkala dikhianati oleh pasangan selingkuhnya. Sepanjang pasangannya masih membelanya dan siap bertanggung jawab dia akan enjoy aja. Bahkan cenderung mengambil kesempatan untuk mendapatkan beberapa keuntungan dari kondisi itu. Kecuali kemudian Allah menyadarkannya dengan cara-Nya sendiri. Terlalu kasar untuk disebut dengan mengail di air keruh, tetapi banyak kejadian menunjukkan bahwa kartu truf yang dimiliki wanita yang masih terimage sebagai makhluk lemah bisa dijadikan senjata pada saat dibutuhkan. Kebutuhan ini akan muncul ketika ketenangannya terusik. Yaitu ketika rasa tanggung jawab yang dijanjikan dan disuguhkan sang pria kepadanya mulai luntur. Dan ini acap menjadi momok bagi para pria yang mencoba bertualang di dunia itu yang memilki jabatan strategis di mata masyarakat, pejabat misalnya. Iseng-iseng berhadiah. Coba-coba, kalau aman akan diteruskan. Kalau tidak aman, ya mandeg. Tetapi kalau aman dan tiba-tiba tertangkap, ya nasib, katanya.

Kembali ke sang pria, keasyikan berbuat itu yang selama ini dijalani mungkin aman dilakukannya secara kasat mata, tetapi dari alam bawah sadarnya terus menggugatnya dan tekanan tersebut kemudian akan menimbulkan migrain. Tak hanya itu, hal tersebut juga menyebabkan timbulnya gangguan aliran darah di otak. Hasilnya otak pun menjadi rusak dan berakibat fatal bagi kesehatan. Tentu otak sebagi pemerintah di dalam tubuh tidak mau berkorban sendirian bukan? Jantung pun akan sering lebih kencang berdegup dan berbagai penyakit akibat stress dan bahkan depresi akan muncul mengiringi perjalanan orang-orang itu ke alam kubur lebih cepat dari yang seharusnya.

Kalau masih mau meneruskan silakan. Kalau mau menghentikan, maka resep istghfar, membaca Al Qur’an, shalat malam, berpuasa sunah, berdzikir malam dan sering mengikuti majlis taklim insya Allah akan bisa menjadi jalan keluar melawan sang A’war. Adukan semua keluhan kepada Allah meski sebelum kita lapori telah mengetahui semuanya. Maka ketenangan dan kecenderungan untuk meninggalkan perbuatan itu insya Allah akan mendapat jalan lempeng. Tetapi perselingkuhan ini pun bukan hanya masalah asmara loh, perselingkuhan keuangan juga bisa merusak otak. Namun menurut saya, segala bentuk ketidaktransparansi di biduk rumah tangga sebaiknya ditinggalkan. Kesepakatan tak tertulis bisa menjadi solusi disini. Artinya tidak perlu ada yang disembunyikan yang ketika ketahuan akan membuat pertengkaran yang tak bertepi. Ingat, lascar canggih Iblis yang lain bernama Dasim siap untuk menghancurkan ikatan perkawinan.

Semoga kita terselamatkan dari yang demikian itu, yaitu dari setiap sisi kehidupan kita tidak memungkinkan untuk ada potensi berselingkuh. Pasangan kita misalnya, semoga saja kelemahan dan kekurangannya tidak menyebabkan kita terjerembab kesana. Semoga kekurangan itu memang dihilangkan oleh Allah atau mata kita tertutup untuk mengetahuinya. Jadi resep di atas insya Allah akan bermanfaat. Amin@Moeslih Maret 2009

0 komentar: