Senin, 29 Desember 2008

-sudah-Bergaul dengan Jin, Boleh Kok

"Boleh Kok Bergaul dengan JIN"
(1) Masak Gak Boleh?
(2) Kelebihan dan Kelemahan Jin atas Manusia
(3) Ustadz Ikrom yang Luar Biasa
(4) Friska Jin Qarin None Belanda
(5) Istri Minta cerai karena Friska
(6) Sir Dad Membenci Islam
(7) Orang Gendut Bisa terbang
(8) Punggung saya Ditikam Pisau oleh Istri
(9) TGH Musa Abdullah yang Antik
(10) Jin Santi dari Semongkat Sumbawa NTB
(11) Hesti yang Iri
(12) Tragedi Anting
(13) Yang Lumpuh pun bisa Jalan
(14) Cara Dukun bekerja sama dengan Jin
(15) Jin yang mau disuruh membunuh
(16) Proses Pembunuhan melalaui Santet
(17) Pengobatan dengan Doa
(18) Agar Terbebas dari Gangguan Jin dan Santet
(19) Pentingnya Memiliki Guru Spiritual
(20) Islam Ya’li Wala Yu’la Alaihi
(21) Mengobati Orang kesurupan
(22) Icha Bia Mengobati Penyakit
(23) Rukiyah dengan Batin
(24) Jadi Boleh Gak Bergaul dengan Jin?
Mosok Gak Boleh?
Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa sebaik-baik jin adalah sejahat jahat manusia. Setidaknya pendapat tersebut beredar di lingkungan saya dulu di Pacitan yang diamini orang di beberapa tempat dimana saya berada sebelum sampai di tempat sekarang ini. Dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan serta pengalaman, terutama pengalaman spiritual yang tentunya masing-masing orang berbeda, saya menjadi tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Ketika masih kecil dulu saya sering tidur di masjid bersama teman-teman. Bukan karena ingin sok mandiri, bukan. Malahan tren tidur di masjid memang saya akui juga karena pengaruh dari teman-teman. Sebenarnya sih antara senang dan takut tidur di masjid yang tanpa penerangan listrik kala itu. Bayangkan sudah sekian banyak teman saya sedang nyenyak tidur, dipindah ke kamar keranda jenazah atau di bibir sumur. Memang yang dipindah rata-rata yang celananya kena air kencing akibat suka kencing tanpa bersuci (taharah). Tetapi kan jadi ngeri kalau kejadian aneh seperti itu sering terjadi.
Di masjid Ngemplak Sirnoboyo Pacitan kami belajar sambil sedikit mengaji dan kadang juga ditemani oleh Pak Suwandi seorang kyai dan juga ustadz yang sekarang menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pacitan. Almarhum ayah Pak Suwandi ini konon suka tidur di masjid sendirian berteman dengan jin penunggu Masjid Nuruh Huda tersebut. Ketika beliau meninggal, jin sahabatnya masih hidup dan suka main ke rumah Pak Suwandi. Usil memang, karena kedatangan demi kedatangannya acap kali membuat geram pria berjenggot itu. Mengetok pintu dan menghilang hampir tiap malam dilakukannya. Menghilangkan menu makanan di meja makan juga tidak jarang. Dan yang mengharuskan mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Pacitan itu menghardik dan memindahkan jin yang katanya muslim tersebut ke laut adalah tindakan isengnya memasukkan ular ke tempat tidur.
Dari sana kemudian seorang Kyai sekaliber beliau yang bisa berkomunikasi dan sebenarnya bisa membina jin, mengatakan bahwa sebaik-baik jin adalah sejahat jahat manusia. Wallahu a’lam maksud dari statemen beliau mungkin hanya agar kami tidak bersentuhan dengan jin. Tetapi justru dengan doktrin yang tidak lengkap tersebut membuat kami makin penasaran.
Allah dalam Qs Adzariyat : 56 Menegaskan bahwa Dia tidak akan menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Jadi yang harus beribadah mahdhah seperti disyariatkan dan ibadah ghairu mahdhah tentang muamalat dan akhlaqul karimah , akhlak mulia, bukan manusia saja. Jin juga memiliki kewajiban agar mendapat ridha dan kasih sayang Allah SWT. Surga dan neraka pun berlaku sebagai ganjaran atas perbuatan golongan jin pula.
Menurut Kitab Duratun Nashihin terdapat sebanyak 124.000 nabi telah diutus oleh Allah yang sebagian besar adalah juga dari golongan jin. Saya belum mendapatkan referensi yang pasti tentang nama-nama para nabi yang berasal dari golongan jin. Yang jelas Allah hanya mengutus seorang nabi dan rasul dari golongan suatu umat itu sendiri. Tentunya ini tak terkecuali dari bangsa jin juga. Dengan maqam (wilayah kerja) terbatas untuk umat di daerah atau Negara tertentu mereka diutus, kecuali Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang diutus untuk seluruh alam.
Sejak berada di bangku sekolah MAN (Madrasah Aliyah negeri) Pacitan lebih dua puluh tahun lalu, saya sudah bertanya tanya tentang nabinya bangsa jin. Latar belakang pertanyaan saya sederhana saja. Kalau memang mereka harus beribadah tentunya ada tuntunannya. Tuntunan itu mestinya berasal dari Allah dengan mengutus seorang atau beberapa orang nabi atau rasul untuk menyampaikan kepada kaumnya. Setiap pertanyaan saya sampaikan kepada para Kyai, Ustadz dan guru saat itu, tak pernah ada jawaban yang memuaskan. Mereka mengaku tidak tahu, sebagian yang lain menjawab tidak usah ngurusin yang gitu-gitu. Nabi ya yang 25 itu, katanya. Bahkan ada yang menjawab bahwa semua jin adalah kafir. Ditanya tentang dasar hukumnya, Mereka tidak tahu. Atau saya yang menurut mereka tidak pantas untuk tahu barangkali. subhanallah. Kasihan deh saya.

0 komentar: